Chapter 15 : Kembalinya Kombinasi

96 14 0
                                    

“Terkadang paras yang baik belum tentu hati dan pikiran pun baik, janganlah menilai seseorang karna parasnya”

****

“Roarr.....”
monster cyclops itu menggeram,
Felix langsung sigap berlari ke tempat luas dan menyiapkan pedang nya, tapi monster cyclops itu tau dan menuju ke arahnya, awalnya tidak yakin namun Felix memberanikan dirinya untuk melawannya, akhirnya Felix berlari ke arahnya dan menghempaskan pedangnya ke kaki monster itu

“Splash...” ,

Benar kakinya tersayat tapi serangan itu serasa tidak berpengaruh apa – apa kepadanya. Felix mencobanya berkali – kali sambil menghindari tangan monster yang akan menangkapnya,

“huftt...huft...”

Felix mulai kelelahan karena berlarian menyerang dan menghindar, dia berfikir kalau dia tidak bisa mengalahkannya,dia berlari ke kudanya dan mencoba kabur dari monster itu, dia menunggangi kudanya dengan kencang tapi cyclops itu terus mengikutinya. Monster cyclops itu geram,

“dasar kau..!! jangan lari Felix..”

dia mencabut sebuah pohon dari tanah dan melemparkannya ke arah Felix

“Wuss.......braakkk”

pohon itu jatuh tepat di depan Felix dan kuda yang ditungganginya menabraknya dan jatuh, Felix terlempar dari kudanya, dia melihat monster cyclops itu semakin mendekat sedangkan dia melihat ke arah belakang dan jalannya tertutup pohon besar.

  “dug dug...dug dug...dug dug....”

Felix mendengar banyak langkah kaki berlarian dari arah belakangnya, dia tidak bisa melihat apa itu karena tertutupi pohon besar, dan tiba-tiba Petra melompati pohon itu bersama pasukan Centaur dan berlari ke arah monster cyclops itu

“Angkat pedang kalian !!! Hyaa......”

Petra berteriak memimpin pasukan itu. Mereka mulai menyerang monster cyclops itu ada yang menyerangnya dengan pedang, tombak dan juga ada yang menembakan panah ke arah monster itu, awalnya monster cyclops itu terlihat kaget dengan pasukan yang menyerangnya dan tidak melakukan perlawanan, tapi setelah melihat pergerakan mereka semua monster itu mengeluarkan cahaya berwarna ungu di tangannya dan menghentakkannya di tanah,

Serangan bertubi-tubi pun tak terhindarkan oleh monster Cyclops, semua pasukan Petra di kerahkan untuk melawan monster itu.

“Dumm...”

Pasukan Centaur sempat berjatuhan dan tiba – tiba muncul banyak monster cyclops berukuran kecil keluar dari bawah tanah.
Akhirnya Petra dan pasukannya tidak bisa memfokuskan serangannya kepada monster cyclops raksasa. Kekuatan mereka menjadi terbagi – bagi.

Pasukan centaur sempat tak bisa menghindari serangan dari monster Cyclops namun beberapa saat kemudian bisa teratasi semua. Entah dari mana monster-monster itu bisa menjadi banyak.
 
“Heeiii!!! Peeettraaa..!!”

Teriak Felix, karena mendengar namanya dipanggil dan melihat Felix di sana Petra menghampirinya.

“Felix?? Apa yang kau lakukan di sini malam – malam?”

tanya Petra ,

“menurutmu siapa yang menyebabkan monster raksasa itu di sini”

jawab Felix sambil agak tersenyum ,

“Jadi kamu dan monster itu yang menyebabkan keributan di hutan, aku mendengar geramannya di perkemahanku jadi aku langsung membawa pasukan untuk mencari suaranya dan kami melihat pohon besar itu terlempar ke langit, kami pun mendekati dan ternyata aku melihat monster itu”

Petra menjelaskan ,

“Sudahlah itu semua tidak penting sekarang, aku juga berterima kasih karena kalian nyawaku tertolong, sekarang kita butuh rencana untuk mengalahkannya, aku sudah menyerang kaki monster itu berkali dan tidak berpengaruh sama sekali,mungkin akan berbeda hasilnya jika bersamamu, dan Petra....aku pinjam pedangmu satu lagi aku akan menghabisinya menggunakan pedang ganda, dan kau suruh pasukanmu seperti yang ku katakan nanti”

ucap Felix dengan penuh keyakinan.

“Hyaa....!! ting...splashh...”

Mereka berdua melewati monster – monster cyclops kecil itu dan menghabisinya satu persatu , dan kembalilah duo yang dulu pernah diramalkan ayah Petra jika bersatu akan menjadi kombinasi yang hebat.

“Pasukan depan gulungkan tali ke kaki raksasa itu......Para pemanah hujani dia dengan panah api dan tetap buat dia bingung....sisanya tetap atasi monster – monster yang kecil..”

Petra mengarahkan pasukannya sesuai perintah Felix.

“Sekarang Tarik...!!!”

Teriak Felix ke arah pasukan yang melilitkan tali ke kaki raksasa itu. Monster itu terjatuh pasukan centaur llangsung mengikat tangan dan kakinya agar tidak bisa terbangun.

“Oke aku bereskan,sisanya Petra ini pedangmu”

Felix melemparkan pedang yang dipinjamnya ke Petra.

Felix berjalan ke arah mata monster itu.

“Heii kakek..tentu pasti kau masih
mengingatku kan?? Tapi tak lama lagi kau akan sirnah dari hadapanku” .

Felix mengangkat pedangnya dan menancapkan ke arah mata monster itu

“Roarr.....”

Monster itu berteriak sangat kencang ke seluruh hutan. Felix pun terus menancapkan Pedangnya dengan penuh tenaga hingga pedangnya tertancap semuanya ke mata monster itu dan..

“krakk...”

Suara pedang Felix tertancap sepenuhnya dan monster itu sudah tidak bergerak  lagi dan bisa dibilang sudah mati. Monster itu pun tergeletak tak berdaya, Felix memang petarung yang hebat, dia tidak butuh waktu lama untuk membaca situasi perang. Mungkin ini hanya perang satu lawan satu namun Felix membuktikan bahwa dirinya cukup mahir dalam memakai senjata,

”sring...”

Felix menarik pedangnya dan berjalan ke arah Petra.

“Terima kasih kau sudah membantu mengalahkannya aku juga meminta maaf kalau beberapa pasukanmu gugur tadi"

ucap Felix , Petra menjawab

“Tak apa, sudah tugas kami untuk menjaga ketentraman dan kedamaian hutan,mereka yang gugur sudah biasa bagi kami”,

“Tapi aku punya satu permintaan lagi sih untukmu”

ucap Felix sambil menahan tawanya ,

“apa itu?” tanya Petra,

“Tolong antarkan aku ke istana Agni karena kudaku lari tadi dan tidak mungkin kan kalau aku berjalan kaki malam – malam begini hehehe....”

jawab Felix,

“dasar kau...hahaha...ayolah naik”

ucap Petra.

Mereka pun menuju istana Agni dan Petra langsung izin pamit setelah mengantar Felix. Felix pun langsung bertemu Agni dan Radeva lalu menceritakan apa yang telah terjadi malam ini.

*******

Selamat malam semuanya!!!!!
Lama yaa kita ngga update, maaf yaa.
Jangan lupa vote, comment, like and share dengan teman kalian yaaa

Terima kasih

Nada
Ainin

My Time Travel [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang