Chapter 18 : Persiapan

76 19 2
                                    


  Saat Felix hampir tiba di istana pada pagi hari, dia langsung menuju sel tahanan dimana Reyga ditahan, ditemani Agni dan Radeva yang masih tidak tau apa tujuan Felix. Pintu sel dibuka oleh penjaga dan Felix duduk di hadapan Reyga.
“Beri tau asal – usulmu kepada kami dan kau akan kubolehkan bergabung bersama kami, aku tau kau tidak sepenuhnya loyal kepada orang yang menyerangku dan keluargaku di masa depan, jadi sebaiknya kau bicara karena aku baru saja mendapatkan sesuatu yang tidak bisa kau mengerti dari temanku dan mumpung aku juga belum berubah fikiran”
Agni tercengang mendengar kata – kata Felix ke Reyga namun, sebaliknya Radeva tersenyum melihat kejadian itu barusan.
   Reyga sempat terdiam sejenak dan berfikir setelah Felix berbicara begitu kepadanya,tapi akhirnya dia menjawab
“Yaa...aku akan bicara semuanya kepadamu, aku adalah anak dari seorang ahli teknologi di masa depan, ayah dan ibuku sama – sama seseorang yang hebat dalam memperbaiki sesuatu. Suatu hari orang – orang tersebut yang menyerang keluargamu bersamaku adalah orang- orang yang sempat datang ke kediaman keluargaku dan memaksa agar orang tuaku memperbaiki senjata yang dilarang oleh negara, tetapi mereka tidak mau dan hasilnya rumah kami di tembaki oleh senjatanya dan menjadi bahan uji coba akan kehebatannya. Demi orang tuaku aku berjanji akan mengikuti mau mereka, dan sebagai gantinya orang tuaku dibawa bersamanya ke markas mereka dan jika aku tidak menuruti perintahnya, mereka mengancam akan membunuh orang tuaku, dan setelah kejadian ini aku tidak tau apa yang akan dilakukan mereka terhadap orang tuaku. Aku berfikir kalau mereka tidak membunuhnya pasti mereka akan mencariku secepatnya”.
Reyga menjelasakan semua apa yang terjadi dan apa maksud kedatangannya
“Lalu apa yang mereka sangat inginkan dari keluargamu sampai – sampai mereka datang??”
tanya Felix ,
“Mungkin sama seperti keluargamu juga, dengan dibantunya oleh keluarga kita yang sama – sama menguasai teknologi mereka bisa menguasai masa depan”
jawab Reyga ,
“Jadi itu tujuan mereka, okee kalau begitu akan kutepati janjiku tadi kepadamu,kau bisa jadi begian dari kami dan cepat – cepat menyusun rencana mengalahkan mereka, tapi jika kau mau sih”
Felix berbicara sambil berjalan keluar sel diikuti Radeva dan Agni, Reyga yang masih terdiam mulai melangkahkan kakinya mengikuti Felix, dan Reyga pun bisa menjadi rekan bagi Felix dan teman – temannya ,
“Apa kau yakin Felix dengan dia, bukankah dia sempat menjadi lawanmu dulu?”
bisik Agni kepada Felix.
“Iya Agni, ternyata aku dulu secongkak itu, tapi setelah bertemu Candra kemarin aku mengerti sesuatu hal, iya kan Radeva”
Felix menjelaskan kepada Agni ,
“Tentu,,” saut Radeva.
  Mereka berempat berjalan menuju ruangan tengah dimana mereka biasanya berunding, Felix, Agni, Radeva, Reyga, Electra, dan Vincent berkumpul disana.
Felix menyuruh beberapa penjaga mengirimkan pesan kepada Candra agar dia kembali ke Istana dan surat kepada Petra agar mendapat bantuan pasukan, Radeva keluar ke atap istana untuk memanggil makhluk – makhluk mitologi yang berteman dengannya.
Agni menyuruh para penjaga mempersiapkan kedatangan mereka karena tidak lama akan terjadi pertemuan besar yang menentukan masa depan, mereka semua mempersiapkan begitu besar karena musuh mereka memiliki mesin waktu juga dan sangat berbahaya jika jatuh ke tangan orang jahat seperti mereka.
Setelah semua sedang dipersiapkan dan tinggal menunggu mereka semua berkumpul, Felix tidak berhenti berfikir kalau ada orang yang sama sepertinya yang selama ini bahkan tak bisa berbuat apa – apa, tapi dia yakin bahwa dia bisa menolongnya dan menyelesaikan ini semua.
Siang telah berganti malam. Kedatangan yang di tunggu-tunggu akhirnya dating Candra, Petra beserta pasukannya telah sampai di istana. Felix kemudian berbicara kepada Candra mengenai rencana untuk mengalahkan orang-orang tersebut di masa depan yang telah membuat kekacauan yang sangat banyak di masanya.
“Candra aku ingin menyusun sebuah rencana, mungkin rencana ini cukup besar dan beresiko untuk kita semua”
,tutur Felix
“Felix semua yang akan kita lakukan pasti ada resikonya. Aku siap membantumu sebisa mungkin aku akan membantumu meskipun itu sangat sulit”
Felix cukup bahagia dengan penuturan Candra.
“Terima kasih Candra, kau telah banyak membantuku”
“Sama-sama Felix, itulah sahabat. Setalah itu apa yang ingin kau rencanakan Felix untuk masalahmu sekarang?”
“Jadi begini, beberapa hari yang lalu setelah aku sampai disini ternyata ada yang mengikuti, dia bernama Reyga.”
Felix menceritakan apa yang terjadi dimasa depan dan juga menceritakan bagaimana bisa Reyga mengikutinya.
“Jadi apa yang bisa ku bantu untukmu Felix?”
“Mungkin kau perlu mengajari seperti anak-anak didikmu di perguruan ? "
“Oke besok kita akan memulainya.”
Setelah berbincangan keduanya selesai mereka pun di hidangkan beberapa makanan. Tak cukup di situ mereka pun mengobrol tertawa berbagi pengalaman yang cukup menarik dan tak terasa hingga larut malam. Akhirnya mereka pun memutukan untuk tidur dikamar yang telah di sediakan.
Malam berganti pagi, Agni sudah bangun terlebih dulu untuk membantu menyiapkan sarapan. Tak lama Felix, Radeva dan Candra keluar dari kamarnya.
"Kau bangun cepat ya Agni, apa mungkin kita yang kesiangan?"
Tanya Radeva
"Tidak Radeva, memang aku selalu bangun pagi. Duduklah dan dimakan yaa semoga suka"
Mereka pun segera memakan apa yang telah di siapkan oleh Agni.
Setelah selesai Felix dan Candra menuju halaman depan istana. Cukup luas lah untuk digunakan latihan. Petra dan Radeva pun pergi untuk mempersiapkan diri mereka.
“Apa yang harus kita lakukan pertama Candra.”
“Kau sudah punya ilmu beladiri Felix, kita hanya perlu mengasahnya saja agar lebih tajam dank au mampu menghadang musuh-musuhmu dalam keadan apapun.”
“Tetapi Candra aku belum pernah berlatih memanah, bukankah kau jagonya untuk hal memanah?”
“Tentu Felix aku akan mengajarkanmu. Sebentar aku akan mengambil busurku di dalam”
Setelah beberapa menit, Candra datang membawa busurnya.
“Woooww….. indah sekali busurmu”
Candra hanya tersenyum.
“Okelah perhatikan aku, aku akan membidik tepat di tengah pohon itu"
Jaraknya cukup jauh mungkin 50 meter dari tempat berdirinya Candra, dan memang lagi-lagi sesuai sarasaran tak melenceng sedikit pun.
“Cobalah dengan jarak dekat. Fokus bayangkan jika itu musuhmu.”
Felix mencoba untuk pertama kalinya dan meleset sangat jauh. Namun di tak berputus asa dia terun mencoba dan mencoba. Tak selang bebrapa lama Felix mampu mebidik dengan tepat sasaran.
"Wooww bidikan yang bagus Felix. Tak butuh waktu lama untuk mengajarimu.”
Felix hanya tersenyum mendengarnya. Dan terus berlatih dengan jarak yang semakin jauh. Lagi-lagi Candra dibuat tercengang atas apa yang dilakukan Felix.
“Kau sangat pandai Felix. Mungkin kau bisa saja menyaingiku”
"Bisa saja kau Candra."
"Sebaiknya kita istirahat dulu Felix, kulihat kau begitu lelah."
Mereka saling berbincang hal-hal yang konyol. Mereka tertawa dengan riang. Namun tiba-tiba terdengar kegaduhan di halaman belakang mereka berlari menuju halaman belakang untuk  melihat apa yang sedang terjadi disana. Dan ternyata….
“Ada apa ini?”
Semua terdiam dengan raut muka yang sulit di jelaskan
“Radeva ada apa ini, kenapa dengan petra. Apa yeng telah terjadi?”
Mereka tetap diam. Felix pun merasa frutasi dengan hal ini
“HEYYY ADA APA INI MENGAPA KALIAN TAK MAU MENJAWAB. APA YANG TELAH TERJADI. AGNI ADA APA INI?”
Teriak Felix
Melihat tubuh petra terkulai lemas di lantai Candra langsung menyuruh penjaga menggotong tubuh Petra menuju ruangn tengah istana.
Felix dan Candra masih kebingungan dengan apa yang terjadi. Mereka masih kekeh tidak menjawab. Candra dengan telaten mengobati Petra. Namun ada sedikit kejanggalan Candra yang biasanya mampu menyembuhkan luka seperti ini mengapa sekrang dia tak bisa. Petra tak kunjung sadar hingga badan Petra dingin dan pucat.
“Tolong jawab ada apa dengan Petra, mengapa dia tidak bangun, aku sudah mencoba beberapa kali dengan terapi ini mengapa tak kunjung bangun?”
Lirih Candra
“Maafkan aku Candra, Petra sudah meninggal Candra. Maafkan aku"

My Time Travel [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang