1. Awal

93 23 5
                                    

Pagi yang datang begitu menyebalkan untuk ku.

"Aeera ayo bangun sayang sudah pagi, nanti Aksa keburu datang." Teriakan yang begitu keras itu, --siapa lagi kalo bukan dari mama-- membangunkan ku.

"Iya ma, Aeera udah bangun kok." Sambil duduk menatap pintu di depan ku.

+++++

Setelah merasa rapi, aku menuruni tangga dan di sambut oleh sosok lelaki yang bertubuh tegap dan tinggi dengan wajah yang bisa membuat wanita meleleh.

"Pagi tante, makin cantik aja." Sambil senyum mempesona, membuat mama tersipu.

"Bisa aja kamu Aksa." Sahut bunda

"Basi lo, gitu mulu omongannya kaya tukang roti minta dibeli."

"Pagi Aeera, ga ada manis-manisnya lo ketemu pasangan."

"Little ee lo!." Ucap ku sambil berjalan ke arah meja makan untuk sarapan.

"Aeera, bahasa kamu" tegur mama yang ku balas dengan cengiran polos. Mama hanya menggeleng kepala melihat kelakuan ku

Setelah selesai sarapan, aku berjalan ke arah mama untuk berpamitan kemudian mencium tangannya. "Cepetan deh ntar telat." Ucap ku ke Aksa

"Yaudah, kami berangkat dulu ya tante, sampai nanti tante cantik ku."

"Iya kalian hati-hati." Dengan senyum tipis menyertai.

+++++

Jalanan yang mulai ramai, tidak pula membuat suasana hatiku membaik.

"Hm...." Suara Aksa terdengar membuat ku bingung dengan lelaki yang sedang membonceng ku ini.

"Hm... Apa? lo kenapa sih?" Nada kesal sekaligus bingung

"Lo tu yang kenapa, cemberut mulu, tu bibir ntar jatoh baru tahu rasa lo."

"Ye mana bisa, kalo pun jatoh juga ada lo kan yang nyambut bibir gue."

"Pede banget lo."

Tiba-tiba saja motor yang ku tumpangi berhenti. "Kenapa berhenti, ntar telat." Dengan nada heran. Aksa pun tertawa. "Lo kenapa ketawa, heran deh."

"Lo tuh yang lucu. Kita udah sampai, sayang."

"Little ee lo, bilang kek dari tadi. Gue duluan ah." Dengan wajah kesal aku pun meningalkannya.

Lorong kelas yang aku lewati terasa sangat asing. Sesampainya dikelas yang aku cari, aku berdiri didepan pintu yang sedikit terbuka "Ini kelas yang akan aku tempati. Semoga aku bisa beradaptasi, semangat" gumamku dalam hati

Ku buka pintu perlahan. "Pagi." Sapa ku kepada cowo yang sedang duduk sendiri dengan buku ditangannya.

"......" Menatap ku dengan ekspresi bingung dan kembali ke buku yang dia pegang.

"Cowo aneh, kenapa sih tu cowo." Nada berbisik sambil mencari tempat duduk.

"Eh Ra." Aksa datang dengan nafas terengah-engah.

"Kenapa lo, dikejar anjing gila ya?"

"Ngak sayang. ini ponsel kamu ketinggalan di meja makan tadi, aku lupa ngasih"

"Apaan sih lo, ga lucu, gue udah bilang jangan panggil gue sayang dan ga usah pakai aku kamu segala." Sahut ku dengan nada kesal.

"Ah ngak asik lo, ya udah gue balik." Sambil berjalan kekelasnya.

Suasana yang tadi gaduh karena perbuatan Aksa, kembali sunyi dengan tatapan aneh cowo itu

+++++

Kelas semakin ramai dan jam pelajaran pun dimulai. Masuk lah seorang guru yang terlihat masih muda dan cantik.

"Selamat pagi anak-anak" Sapa ibu guru. "Di pertemuan pertama, kita mulai dengan perkenalan." Sambungnya.

Kelas pun menjadi ribut karena celotehan murid-murid yang lain.

"Di mulai dari ibu" Instruksinya, kelas pun berangsur senyap. "Perkenalkan nama ibu, Rasyda. Ibu mengajar fisika sekaligus menjadi wali kelas kalian." "Oke sekarang kalian yang memperkenalkan diri"

Satu per satu murid memperkenalkan diri, termasuk cowo aneh tadi. Dan sekarang aku tahu namanya, Ralmed Alfarizi.

Setelah semua murid memperkenalkan diri, kami pun berdiskusi tentang apa yang harus kami lakukan dengan kelas ini.

Bel pertanda istirahat bebunyi. Setelah ibu Rasyda keluar kelas kami pun saling bekenalan satu sama lain.

+++++

Sesampainya dirumah aku ganti pakaian. Kemudian tiduran di kasur sambil memikirkan kejadian di kelas, teman baru termasuk cowo aneh itu.

________
TBC

Hope you guys enjoy this story

Jangan lupa vote dan komen ya
Terima kasih 😊

In ClassTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang