Setelah lama berdiam di balkon, Aeera memutuskan untuk masuk kembali kedalam kamarnya. Seketika teringat dengan ponselnya yang mati, dia pun segera menyalakan ponsel yang baterainya sudah terisi penuh.
Banyak sekali notifikasi dari teman-temannya maupun grup, tiba-tiba muncul notifikasi dari Ralmed, Aeera pun segera membukanya.
Ralmed: Tugas lo udah selesai semuakan.
Me: Ia udah kok, waktu di rumah lo.
Ralmed: Oh yaudah. Ingat besok ada rapat sama osis, lo udah lihat pemberitahuannya di grup belum.
Me: Belum. Ini gue baru nyalain ponsel, emang pemberitahuanya apa aja.
Ralmed: Besok rapat jam 9. Jangan sampai nggak ingat lo.
Me: Iya iya, thanks infonya ya :)
Ralmed: Tidurnya jangan kemaleman, nanti sakit lagi, kan gue yang repot.
*****
Hari ini adalah hari diadakannya class meeting. Aku yang menjadi salah satu panitia harus kesekolah lebih awal dari biasanya.
"Aeera, lo dari mana aja sih, dicari dari tadi juga." Itu suara teman perempuan ku di clup sastra yang bernama Belarina, biasa di panggil Bebel.
"Sorry, sorry, tadi gue ke kaisar dulu ada yang harus gue kerjain." Aku bergegas melakukan tugas-tugas ku yang kemaren sudah dibagi saat rapat bersama osis.
Sesuai dengan rapat kemaren, acara ini akan dilaksanakan selama 5 hari, dari selasa sampai kamis. Perlombaan ini tidak hanya di ikuti sekolah kami saja, tapi juga beberapa sekolah lain. Disini juga di adakan stan-stan, dan pada hari sabtu adalah penutup. Ada banyak penampilan dari ekskul yang keren-keren.
+++++
Aeera yang sedang duduk termenung dibangku taman setelah menyelesaiakn kegiatan yang membuat harinya menjadi sangat melelahkan. Ia sengaja tidak pergi kekantin karna melihat kerumunan yang sangat menyesak kan membuat nya merasa tidak begitu lapar.
Tiba-tiba seseorang datang menghampiri Aeera. Aeera dengan cepat mendongakkan kepalanya kearah orang tersebut dan segera menegakkan tubuhnya untuk menyesuaikan dengan apa yang ada dihadapannya.
"Eh, lo Al ngapain kesini ?" yang ditanya menaikkan sebelah alisnya.
"Harusnya gue yang nanya lo ngapain disini ?" Ralmed pun duduk disamping Aeera.
"yee.....malah balik nanya." keheningan yang sedang berlangsung diantara mereka hanya disambut ringan oleh angin yang sedang menerpa lembut rambut Aeera.
"Niih..." ucap Ralmed sambil menyodorkan sekotak kecil donat kepada Aeera.
"Hah?"
"Buat lo, lo belum makankan?"
"Oh" ucap Aeera sambil mengulurkan tangan yang sekarang sudah memegang sekotak kecil donat.
"Makasih, ngomong-ngomong mmm...kok lo tau gue belum makan?" tanya Aeera yang sedang membuak kotak tersebut dengan perlahan.
"Nebak aja." jawab Ralmed singkat, "Dimakan." ucap Ralmed lagi, saat melihat Aeera yang hanya menatap sambil membuka dan menutup kotak yang berisi donat itu.
"Lo ngapain disini?" suara Aeera yang memecahkan keheningan.
Tangan Aeera yang sedang membagi dua donatnya kini sudah Aeera sodorkan kearah Ralmed. Ralmed hanya mengangkat sebelah alisnya.
"Kita bagi dua, ga enak gue makan sendiri." melihat ekspresi Ralmed Aeera pun menjelaskan.
Ralmed hanya diam dengan tangannya yang sudah mengambil potongan donat itu, hingga akhirnya Aeera kembali bersuara.
"Lo belum jawab pertanyaan gue."
"Yang mana?" tanya Ralmed singkat.
Aeera menghela napas pelan, geram dengan sifat Ralmed yang super cuek dan dingin. "Lo ngapain disini?" ucap Aeera masih berusaha lembut.
"Oh...gue emang biasa disini." Ralmed hanya menatap lurus kedepan.
"Kenapa?" tanya Aeera.
Ralmed hanya mengedikkan bahunya tak acuh. "Enak aja, sepi."
Mendengar jawaban Ralmed, Aeera kembali diam. Dia dengan cepat menghabiskan donat yang sedari tadi masih ia pegang karena waktu istirahat akan segera usai.
TBC
.
.
.
.
.
.
Waah...masih awal yaaa ga kerasa udah habis aja part nya, ditunggu terus yaa kelanjutannya jangan sampai ketinggalan...
?
?
?
Yaaa walau pun pembaca nya belum terlalu keliatan tapi kami insyaAllah akan rutin update tiap minggu nyaa..Salam Rindu 🐋 & ⛄
KAMU SEDANG MEMBACA
In Class
Teen FictionCerita tentang keluarga, persahabatan, cinta, penghianatan, rasa sakit dan kekecewaan "Sudah dibilang, dia nggak bakal mau dengerin" "Tapi dia teman kita, dia salah dan harus kita bilangin yang bener" +++++ "Sayang mama minta maaf ya, gak pernah mau...