Awal semester baru telah dimulai, pagi ini para murid di kumpulkan di lapangan untuk melaksanakan upacara bendera.
Sambutan dari kepala sekolah berkumandang menyambut siswa siswi baru dan tahun ajaran baru.
+++++
Angin berhembus, meniup dedaunan. Seorang laki-laki duduk di bangku taman, menatap kearah buku yang ada di tangannya.
"Hah... Ternyata lo disini Al, dicari dari tadi juga." Ucap seseorang kepada laki-laki itu yang ternyata Ralmed.
Ralmed mengalihkan pandangkannya dari buku kearah seseorang tadi dengan alis terangkat, seakan mengucapkan 'ada apa'.
"Hh... basa-basi apa kek dulu, irit banget ngomongnya." Gerutu seseorang itu pelan, tetapi dapat didengar oleh Ralmed. "Lo gak tau apa disuruh kumpul. Gimana sih, lo kan wakil ketua disini, masa harus dicari gini sih."
"Oh, yaudah nanti gue ke sana." Sahut Ralmed singkat. Seseorang tadi hanya bisa menahan kekesalannya mendengar itu, kemudian langsung pergi.
Ralmed pun bergegas pergi keruang sastra, karena sedang diadakan rapat. Sesampainya disana dia mengetuk pintu dan langsung masuk.
"Kemana aja sih lo Al?" Tanya sang ketua --Kaisar-- langsung saat melihat Ralmed masuk ruangan.
"Sorry gue telat." Jawab Ralmed.
"Yaudah lah, kita lanjut aja." Kaisar kemudian meneruskan berbicara tentang apa yang dirapatkan.
"Oke berhubung sekarang tahun ajaran baru dan sudah menjadi kebiasaan, pasti diadakan classmeeting. Osis meminta kita untuk ikut serta dalam kepanitiaan lomba sastra." Kaisar menjelaskan apasaja yang diminta osis untuk lomba sastra kali ini kepada semua anggota. Yang lain pun mencatat apasaja yang diperlukan nanti.
"Nah, jadi sekarang kita bagi kelompok-kelompok yang akan bertanggung jawab dibagian mana saja." Sang ketua mulai membuat struktur agar lebih jelas terlihat, dibantu oleh sektretaris. "Ini tinggal ketua dan wakil koordinator, kalian ada saran tidak siapa yang cocok."
"Gimana kalo lo aja Kai." Beberapa orang mulai memberikan saran
"Iya lo aja, kan lo yang lebih paham. Wakilnya sekretaris aja, si Ardi kalo gak Aeera." Sahut yang lain.
"Gak bisa gue, gue kan juga lagi ikut lomba antar sekolah dan ini masih dalam tahap pembuatan. Jadi gue gak terlalu bisa bantu kalian, maaf ya." Ucap Ardi menyanggah.
"Gue juga kayanya gak deh, gue mau memberikan kesempatan yang lain untuk merasakan jadi ketua." Tolak Kaisar.
"Al aja tuh, tugas dia kan gak terlalu banyak. Terus wakilnya Aeera, sekalian juga Al bantu Aeera mengerjakan tugasnya karena Ardi sibuk." Yang lain mengguk menyetujui saran itu.
"Gimana Al, Ra bisakan?" Tanya kaisar. Dibalas anggukan kepala oleh kedua orang yang disebut namanya itu. "Baiklah, karena sudah setuju semua rapat selesai. Silahkan kembali ke kegiatan masing-masing."
Selesai rapat mereka semua bubar, Aeera langsung menghampiri Ralmed.
"Ntar kita ngerjain apa aja?" Aeera bersuara, tapi tak mendapat respon diri lawan bicaranya. "Lo dengerin gue gak sih." Tanya aeera sedikit kesal."Apaan sih, gue dengar kok." Ucap Ralmed saat mereka tiba di depan kelas. Kemudian dia langsung masuk ke dalam kelas.
Kekesalan Aeera pun bertambah. Dia masuk kedalam kelas tanpa sedikit pun menengok ke arah Ralmed, berjalan menuju tempat duduknya dan menenggelamkan kepala diantara kedua tangan yang dilipat diatas meja.
"Lo kenapa Ra, datang-datang kaya gitu?" Tanya Amita heran melihat temannya.
"Gakpapa kok, gue lagi kesal aja."
"Oh iya, lo berdua liat Prisia kemana gak?" Tanya Tari. Dari pertama masuk kekelas dia tidak ada melihat Prisia, bahkan berangkat sekolah pun dia tidak bareng.
"Gak tahu gue, tadi gue baru masuk dia langsung keluar." Sahut Amita.
Aeera yang tadi menundukkan kepala tiba-tiba mendongak. "Tadi gue lihat dia jalan ke arah taman, tapi setelah itu gak tahu lagi kemana."
"Tar, kok gue ngerasa Prisia kaya sering hilang-hilang ya. Kaya ada sesuatu gitu." Ucap Amita.
"Ia sih gue juga ngerasa dia jarang sama-sama kita." Tari mulai merasakan keanehan dari temannya itu. "Mungkin dia ada urusan kali, khusnuzan aja kita."
Aeera hanya mendengarkan percakapan Amita dan Tari. Dia mulai menebak-nebak, apakah benar apa yang dia fikirkan selama ini.
__________
To Be ContinuesSelamat membaca 🐋⛄
KAMU SEDANG MEMBACA
In Class
Teen FictionCerita tentang keluarga, persahabatan, cinta, penghianatan, rasa sakit dan kekecewaan "Sudah dibilang, dia nggak bakal mau dengerin" "Tapi dia teman kita, dia salah dan harus kita bilangin yang bener" +++++ "Sayang mama minta maaf ya, gak pernah mau...