Aeera terus mengikuti Kaisar dari belakang. Sesekali dia meneliti keadaan rumah yang sangat besar, tetapi dia tidak mendapati siapapun disini.
Tiba di sebuah ruangan, Aeera melihat anggota grup sastra berkumpul.
"Aeera sini, ngapain diam disana." Aeera pun berjalan ke arah sofa, ikut bergabung dengan yang lainnya.
"Ini rumah siapa?" Tanya Aeera kepada Bebel, teman dekatnya di klup.
"Masa lo gak tahu sih?" Dengan muka yang sedikit bingung. Bebel merasa aneh aja, Aeera tidak mengetahui bahwa ini rumah Ralmed.
Aeera hanya mengangguk dengan wajah yang terlihat polos. "Ini rumah Al. Lo kan dari dulu sekelas sama dia, masa gak tau."
Aeera mengangkat bahunya. "Ya... Gue gak terlalu dekat sama dia, gak pernah kerumahnya juga."
"Eh, Al kemana?" Kaisar mencari keberadaan Ralmed, ingin memulai rapat. Kerena anggota sudah terkumpul semua.
"Kenapa nyariin gue?" Terlihat Ralmed berjalan keluar dari sebuah ruangan.
"Nggak apa-apa. Yaudah ayo mulai rapatnya, sudah terkumpul semuakan."
+++++
"Okey, ada yang ditanyakan." Yang hanya diam dan beberapa menggelengkan kepala. "Yaudah, rapat sampai disini aja, ingat yang gie katakan."
Mereka pun membereskan barang-barang dan bersiap untuk pulang. "Oh iya, besok ada rapat sama osis, jamnya nanti gue kasih tahu di grup chat."
Rumah yang sekarang sepi, hanya tersisa Ralmed, Aeera, Kaisar dan Ardi.
Ralmed masih setia dengan Laptop yang dia gunakan, entah mengerjakan apa.
"Aeera udah kan, ayo gue antar pulang." Ajak Kaisar.
Mendengar itu Ralmed langsung mengalihkan pandangannya ke arah Kaisar. "Aeera gue aja yang antar nanti, gue perlu bantuan dia buat selesain ini." Sahutnya sambil menunjuk ke laptop.
"Serius lo, oke deh." Kaisar pun berjalan hendak pergi, tapi di hentikan oleh satu suara.
"Eh Kai, gue ikut lo." Ucap Ardi, setelh tadi hanya diam saja membantu Ralmed.
"Eh lo kok pulang, ini udah beres?" Aeera ikut bicara.
"Tinggal dikit lagi, gue sudah ada janji." Jawab Ardi sambil membereskan barang-barangnya. "Yaudah gue duluannya."
Sepeninggalan Kaisar dan Ardi, suasana menjadi hening.
Karena merasa bosan Aeera pun mengeluarkan suara. "Apa yang harus gue kerjain."
"Ini lo selesain, nanti kalo nggak pahan tanya aja." Aeera mengangguk tanda mengerti.
Mereka tampak fokus dengan tugas masing-masing sesekali Aeera bertanya kepada Ralmed. Hingga akhirnya tugas Aeera selesai.
"Al, udah selesai nih, gue pulang ya udah sore." Aeera berdiri dari duduknya, hendak berjalan keluar.
"Tunggu dulu, gue anter." Tanpa menunggu jawaban Aeera, Ralmed langsung pergi ke kamarnya untuk mengambil kunci mobil. "Ayo."
Aeera hanya mengangguk dan mengikuti Ralmed dari belakang .
Mobil melaju dijalan raya, sesekali Aeera berbicara dan bertanya kepada Ralmed, tetapi hanya dijawab singkat oleh lelaki itu. Hingga mereka sampai di depan rumah Aeera.
"Udah sampai, gue keluar ya." Aeera melepas seatbelt. "Makasih ya." Ucap Aeera sambil menutup pintu mobil. Dia menunggu hingga mobil tak terlihat lagi. Aeera pun masuk kedalam rumah lengsung menuju kamarnya untuk membersihkan badan.
Aeera mencoba menyalakan ponselnya yang ternyata mati, dia pun mencharger ponselnya sebelum turun kebawah untuk makan malam.
"Ma." Panggil Aeera. Nina yang sedang memasak pun menengok kearah ananknya itu.
"Kenapa sayang?" Nina kembali menekuni pekerjaannya memasak makan malam.
"Lagi masak apa?" Aeera mendekat gan mengintip ke isi wajah yang sedang di aduk oleh Nina. "Aku boleh bantu?"
"Ga usah sayang, ini bentar lagi selesai." Nina terus memasukkan bahan-bahan yang dimasak. "Kamu ambil nasi dalam penanak aja, terus taro dimeja makan. Sama piring, nanti mama nyusul.
Aeera pun mengangguk dan melakukan apa yang disuruh oleh nina.
"Kamu tadi dari mana?" Nina telah menyelesaikan masakannya dan ikut bergabung dengan Aeera dimeja makan.
"Dari rumah teman ma, ada rapat buat kegiatan sekolah nanti." Jawab Aeera setelah menelan makanan yang dia suap.
Suasana kemudian menjadi hening, tak ada yang mengeluarkan suara hingga mereka selesai makan. Aeera pun segera membantu mamanya membereskan sisa-sisa peralatan yang kotor.
"Yaudah, ini hampir selesai, kamu kali ada tugas lain, kerjain aja. Biar mama beresin sisanya." Ucap Nina.
"Yaudah ma, Aeera ke atas dulu ya." Aeera sebenarnya tidak punya pekerjaan lain, tugas-tugasnya sudah dia selesaikan di rumah Ralmed tadi, tinggal tunggu besok rapat dengan para osis.
Kerena binggung melakukan apa, Aeera pun beranjak menuju balkon kamarnya. Dia mendongakkan kepalanya menatap langit malam.
"Huff... Kenapa langit Jakarta nggak ada bintang sih." Gumam Aeera pelan.
Dia pun memutuskan untuk memejamkam matanya. Entah kenapa ada rasa yang selalu mengganjal di hati dan pikirannya. Saat dia memaksakan untuk mencari tahu akan hal itu, maka kepalanya akan terasa pusing.
Dia menbuka matanya kembali, melihat ke sebuah ruangan diseberang sana, yang tak lain adalah kamar Aksa.
Ruangan itu terlihat masih terang dengan tirai yang sedikit terbuka. Aeera mencoba mengintip melalui celah itu untuk mencari sosok lelaki yang sudah beberapa hari tak bertemu dengan dia.
Namun usahanya nihil, dia tidak dapat menemukan lelaki itu. "Atau mungkin Aksa lagi nggak dikamar ya?" Tanya Aeera pada dirinya sendiri.
_______
TBCSalam dari 🐋 & ⛄
Ini udah musim hujan ya? Kok hujan terus, tapi enak sih dingin-dingin jadinya hehe.
Jum'at, 29 Juni 2018
17:47 Wita
KAMU SEDANG MEMBACA
In Class
Roman pour AdolescentsCerita tentang keluarga, persahabatan, cinta, penghianatan, rasa sakit dan kekecewaan "Sudah dibilang, dia nggak bakal mau dengerin" "Tapi dia teman kita, dia salah dan harus kita bilangin yang bener" +++++ "Sayang mama minta maaf ya, gak pernah mau...