9. Friend's Time

20 6 1
                                    

💕The sengklek girl💕

Sndhy tari : Cek

Sndhy tari : Uh

Sndhy tari : Ah

Amita sndhy : Nyampah woi

Sndhy tari : test

Sndhy tari : p*ck

Amita sndhy : Brisik Tar

Me : Apaan sih Tar

Sndhy tari : jalan-jalan yuk, bosen nih

Amita sndhy : Mau kemana emang? 

Sndhy tari : Gak tahu jalan aja dulu, mau gak?

Me : Ayok, tapi jemput gue ya hehe

Sndhy tari : Gampang lah itu, nanti gue jemput

Me : Oke, Amita sama Prisia gimana?

Sndhy tari : Iya nih, Prisia juga dari tadi  gak muncul

Prisia P : Iya gue ikut, ketemuannya dimana, jam berapa?

Prisia P : Tapi gue telat dikit ya

Sndhy tari : Oke, sore aja jam 4, tempatnya liat nanti

Sndhy tari : gue mau tidur dulu ngantuk

Aku pencet tombol untuk keluar dari aplikasi chat lalu meletakkan kembali ke meja nakas, aku lihat jam masih menunjukkan ke angka satu.

+++++

Suara dering ponsel mengiang di telinga ku, membuat ku terbangun dari tidur nyenyak ku. Bergegas aku memencet tombol hijau.

"Halo, Ra."  suara Amita menyahut di seberang sana.

"Iya Ta, kenapa." ucap ku.

"Ra kayanya kita ke rumah lo aja deh." Tari ikut bersuara. "Ih apaan sih lo teriak-teriak." Sahut Amta marah kepada Tari. Meraka berdua terdengar berdebat. Aku cuma mendengarkan, tidak ingin terlibat.

"Gue sama Tari udah mau jalan langsung kerumah lo." sepertinya perdebatan mereka sudah selesai.

"Oh yaudah, Prisia sudah di kasih tau?"

"Udah tadi gue chat, katanya di udah dijalan ."

"Eh kesini jangan lupa bawa cemilan ya, gue males keluar."

"Ih, kebiasaan banget sih. Ya udah deh, gue tutup ya." Kemudian sambungan telpon dimatikan.

Aku bersiap-siap menyambut mereka. Saat aku membereskan kamar ku, terdengar bunyi klakson mobil di depan rumah, aku pun bergegas keluar.

Saat membuka pintu, aku mengira mereka yang datang ternyata aksa lah yang datang. "Kok lo sih, gue kira teman gue."

"Siapa? Cewe atau cowo?" Jawab Aksa.

"Ih...apaan sih, lo ngapain disini?"

"Gue mau ajakin lo keluar, jalan-jalan. Kita kan udah jarang ketemu." Mm.. iya sih aku dan Aksa udah lama banget gak ketemu, terakhir itu, pas kemaren saat jalan kepuncak.

"Tumben, sekarang kan lo sibuk terus." Aksa sekarang udah gak ada waktu lagi sama aku. Dia bilang karena sudah kelas dua belas, dia harus siap-siap untuk ujian.

"Iya sih, tapi sekarang gue lagi senggang gue mau ajakin lo jalan."

"Sekarang gue gak bisa, teman-teman gue mau datang. Nanti aja ya."

"Tapi gue ..." belum selesai Aksa ngomong aku memotongnya.

"Nanti aja Sa." 

"Yaudah deh, aku pulang ya." Aksa terus menatap tepat kearah mataku, dengan tatapan yang tak bisa di artikan. Entah kenapa aku merasa hal yang aneh dengan tatapan itu.

Aksa pun masuk ke mobil dan melajukanya menuju rumah. Saat aku ingin menutup  pintu, suara mobil kembali terdengar. Aku terus memperhatikan mobil itu dan akhirnya berhenti di depan rumah ku.

"Mobil siapa itu, kok gue gak pernah liat ya?" Guman ku. Kemudian seorang perempuan terlihat keluar dari jok penumpang mobil itu, dia terlihat berbicara disana dan akhirnya perempuan itu menghampiri aku.

"Aeera... Sorry ya lama." 

"Hah, nggak kok. Yang lain juga belum dateng, masuk yuk." Ajak ku.

"Emang mereka masih dimana, perasaan duluan mereka deh perginya." Tanya Prisia

"Mereka tadi gue suruh beli cemilan dulu di alpamaret depan." Jawab ku, Prisia hanya mengangukkan kepalanya.

Aku pun mengajaknya kekamar, sambil menunggu yang lain.

"Ya, tadi lo dianter siapa, kok kayanya itu bukan mobil punya lo deh." Tanya ku saat kami sudah berada di dalam kamar.

"Eh iya Ra, gue mau cerita. Sebenarnya udah lama sih, tapi gue ngerasa gak pas aja waktunya." Ucap Prisia terdengar serius.

________

To Be Countinue

Mood buat nulisnya turun 😔

Tapi harus tetap semangat
Harus sesuai target awal
Nulis sampai tamat

Salam dari dua author 🐋 & ⛄




In ClassTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang