t r e i n t a

1.7K 162 23
                                    

"Maaf telat."

"Gak perlu minta maaf. Gue udah tau kebiasaan lo," ucap Vanessa malas.

"Santai kali. Gak usah sewot gitu."

"Idih siapa juga yang sewot!"

"Lah itu tuh. Lo sewot," kekeh Kevin.

"Au ah, Vin. Dark!" ucap Vanessa seraya memutar kedua bola matanya malas.

"Dark? Terang ini? Tuh liat mataharinya aja lagi cerah banget," jawab Kevin santai. Vanessa hanya memandang cowok yang didepannya itu dengan wajah datar.

Tiba-tiba Kevin mendekatkan wajahnya ke arah Vanessa. Tak lupa dengan dengan kedua matanya yang menyipit. "Burem ya lo? Gue anterin ke Rumah Sakit mau?"

Dan detik itu juga Kevin mendapat pukulan di pundaknya. "Ihhh... Lo kok malah ngeselin!"

"Ngeselin tapi ngangenin kan?"

"Au ah." Tanpa basa-basi lagi Vanessa naik di atas motor milik Kevin. "Ayo berangkat! Keburu telat!"

"Iya iya. Sabar kali," ucap Kevin seraya memakai helmnya. Kemudian ia menyalakan mesin motornya dan lalu pergi menuju ke sekolahan.

🔗🔗🔗🔗

'Bersamamu adalah sebuah kenangan terindah bagiku. Seandainya kenangan itu bisa aku bentuk dalam sebuah bingkai, entah berapa banyak bingkai yang aku miliki.'

°°°°°

14032018

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

14032018

SSS1; Beloved OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang