v e i n t i ú n

2K 237 89
                                    

Waktu menunjukkan pukul 9 malam. Namun, kedua orang itu masih setia memandang langit yang bertaburan bintang.

"Tumben hari ini cerah. Biasanya aja hujan," ucap Vanessa tanpa mengalihkan pandangannya.

"Cerah lo omelin. Hujan lo omelin juga. Mau lo apa coba?" tanya Kevin. Sedangkan Vanessa tertawa mendengar itu.

"Maunya gue yang ngendaliin," kekeh Vanessa.

"Idih. Kayak anak kecil lo." jeda. "Gue mau tanya boleh?"

"Tanya aja," jawab Vanessa sambil mengeratkan jaketnya.

"Dulu gue pernah bilang kan kalau gue lagi cari seseorang. Seseorang yang bikin gue penasaran. Apa lo orang itu?"

"Hah? Maksudnya?"

"Maksud gue apa lo yang taruh bekal tiap hari di loker gue?"

Vanessa memincingkan sebelah alisnya. Sedetik kemudian ia tertawa. "Bhahahaha... Heh! Kita tuh baru kenal beberapa hari, Vin! Yakali gue ngelakuin itu!"

Beda dengan Kevin, ia merogoh sakunya untuk mengambil ponselnya. Kemudian ia berikan kepada Vanessa.

"Apa ini?" tanya Vanessa bingung.

"Liat tuh foto," jawab Kevin.
Vanessa lalu melihat foto itu. Seketika ia terkejut, foto itu menampilkan dirinya yang tengah menaruh sebuah kotak di loker milik Kevin.

"Vin..."

"Apa lo yang ngelakuin itu?"

"Vin, lo dapet dar-"

"Apa lo yang ngelakuin itu, Nes?" Kevin menatap Vanessa, mengunci kedua bola mata gadis itu.
Vanessa mengalihkan pandangannya, kemudian ia menghela napas pasrah.

"Iya. Gue yang ngelakuin itu semua."

"Kenapa?"

"Awalnya gue kira gue hanya sebatas menganggumi lo. Tapi, lama kelamaan gue sadar gue cinta sama lo." jeda. "Gue cinta sama lo bukan karna fisik lo. Melainkan, banyak hal yang ada di dalam diri lo yang sulit buat ditebak."

"Lo tau? Lo itu udah perjuangin hal yang gak pasti, Nes?"

"Dari awal gue emang udah tau kalau itu. Ya tapi mau gimana lagi. Cinta dalam diam itu melatih kesabaran, Vin," ucap Vanessa sambil tersenyum miris.

"Lagipula orang yang mencintai dalam diam itu bukan berarti dia pecundang. Hanya saja ia tak mampu mengungkapkan rasa dalam mata, namun mencintai dalam diam rasanya lebih indah," lanjut Vanessa seraya menatap langit.

"Indah darimana coba? Cinta dalam diam itu lebih menyakitkan, Nes!" Kevin menatap gadis itu dengan tatapan bingung.

Vanessa mengendikan bahunya. "Lo belum pernah ngerasain jadi lo gak tau bagian mana yang indah. Dan masalah perasaan gue tadi terserah lo sih. Gue gak maksa buat lo balas perasaan gue."

Kevin berpikir sejenak tak butuh waktu lama iya menghembuskan napas pasrah. "Maaf, Nes. Saat ini gue belum bisa balas perasaan lo."

-0-0-0-0-

-0-0-0-0-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

25012018

SSS1; Beloved OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang