Chapter 3

8.2K 621 86
                                    

PHANA POV

Saat ini aku berada dikamarku, niatku ingin beristirhat karena hari ini sungguh melelahkan. Namun kuurungkan niatku itu dikarenakan dihadapanku sekarang ini sudah ada keempat pria yang menyebalkan menurutku yang menatapku tajam secara bersamaan.

"Jelaskan!"ucap phi Forth tegas.

Aku mengernyitkan dahiku,"Apa yang harus aku jelaskan pada kalian?"

"Oh, ayolah Pha. Jangan bersikap bodoh seperti itu. Kau tau hari ini kau bersikap seperti tak biasanya."ujar phi Ming.

Aku menghela nafas,"Apa yang kalian ingin tau?"

"Semuanya"ucap serempak keempat pemuda menyebalkan itu.

Aku terdiam sesaat, berpikir harus memulai dari mana untuk menceritakan kejadian yang membuat mereka bertanya-tanya seperti ini.

"Jadi... emmmm..."aku berdengung panjang.

"Ceritakan saja, dan jangan membuat kami membuang waktu"ucap Beam kesal.

Aku yang mendengar ucapannya memutar bola mata malas."Saat itu, aku pergi ke klub seperti biasa untuk melepaskan lelahku dan mencari wanita baru yang bisa kugunakan untuk melepaskan birahiku dan saat aku sampai didalam klub aku mendengar suara teriakan dari seseorang yang sedang terikat tangannya dan matanya yang tertutup." Aku terdiam sesaat lalu mengambil nafas dan menghembuskannya."Aku tidak tau mengapa, tapi aku selalu memperhatikan dia yang saat itu sedang berantakan, namun seketika itu kakiku melangkah mendekatinya, aku melihatnya dengan seksama. Walaupun saat itu wajahnya tertutup sebagian tetapi dia telah menarik perhatianku. Kemudian aku mengatakan pada Leon bahwa aku akan membelinya karena saat itu yang ada dipikiranku adalah aku harus memilikinya, aku harus mendapatkannya."

Aku kemudian melihat keempat pemuda itu yang sedari tadi duduk dihadapanku tanpa ekspresi apapun.

"Jadi, kau terpesona padanya?"tanya Ming seketika membuatku terkejut.

"Aku? Terpesona padanya? Tidak mungkin, aku hanya mencari mainan yang menarik, dan juga aku merasa bosan dengan wanita-wanita yang selama ini kugunakan."

"Kau yakin bahwa dia hanya akan menjadi mainanmu, Pha? Karena setauku selama ini, kau hanya bermain dengan wanita-wanita murahanmu itu hanya semalam dan tidak pernah kau membawanya masuk kemansion. Apalagi untuk membeli mereka." Beam bersuara.

"Dan sekarang, kau membeli seorang pria dan membawanya untuk tinggal dimansion ini. Aku rasa itu bukanlah seorang Phana yang biasanya."ujar Forth menatap mataku.

"Apa kau menyukainya, phi?"tanya Kit, pertanyaannya membuatku terdiam seketika.

"Aku menyukainya? Hah, itu tidak mungkin. Aku tidak mungkin menyukainya."batinku.

"Jadi, kau menyukainya Pha?"pertanyaan yang sama dilontarkan oleh phi Forth membuatku tersadar dari keterdiamanku.

"Tidak! Aku tidak menyukainya. Jangan berbicara omong kosong phi."

"Jangan membohongi perasaanmu, Pha. Apa salahnya kau membuka hatimu. Cinta tak selamanya kejam, Pha."

"Phi tau apa soal cinta? Cinta hanya akan membuatmu sakit, hancur dan berakhir dengan ditinggalkan. Disini, tak akan pernah ada yang namanya cinta. Cinta itu tidak ada gunanya, aku sudah membuang jauh-jauh perasaan gila itu."ucapku sambil menunjuk dada kiriku. "Aku muak dengan yang namanya cinta. Diawal ia membuat kita merasakan indahnya hidup namun lama kelamaan membuat kita seakan tak berdaya dan pergi meninggalkan kita."seketika kurasakan mataku memanas namun aku menahan untuk tidak menjatuhkan cairan bening itu.

You're My Destiny [MPREG] [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang