Chapter 9

7.5K 468 56
                                    

Hay readers kesayangan yang selalu setia menunggu cerita ini. Maaf selalu lama updatenya. Maklumi ya, author sibuk kerja. Sejujurnya kerja dirumah sakit itu memang banyak menyita waktu dan tenaga. Pulang kerja author langsung istrahat karena capek bangeett.

Tapi setidaknya author selalu menyempatkan waktu luang sehari-harinya untuk ketik cerita ini biar bisa update untuk para readers tercinta😙😙😙

Selamat Membaca!!!
.
.
.

PHANA POV

Saat ini kami sedang dalam perjalanan kembali ke mansion, semenjak kejadian dipantai tadi Wayo tidak pernah melepaskan tautan tangan kami. Senang? Tentu saja, aku sangat senang. Aku tidak pernah merasakan cinta yang begitu besar menghampiri diriku dan aku tak menyangka akan begitu besar pula mencintai pria manis yang ada disampingku saat ini.

Setiap waktu yang kami jalani hari ini terasa begitu berharga buatku. Aku selalu ingin membuatnya tersenyum bahagia tidak akan aku biarkan air matanya yang berharga keluar dari mata indahnya.

"P'Pha" Yo memanggilku.

"Ada apa sayang?" Aku menjawabnya tanpa mengalihkan pandanganku pada jalanan didepan.

"Aku ingin Phi berjanji padaku." Aku mendengar ada kegelisahan didalam nada bicaranya, apapun janji itu aku akan lakukan untuknya.

"Berjanji apa, baby?"

"Aku ingin Phi berjanji apapun yang terjadi kedepannya Phi hanya harus percaya padaku. Aku ingin tidak ada kebohongan dalam hubungan kita. Aku ingin Phi selalu berkata jujur tentang apapun padaku. Ceritakan apapun tentang masalah yang Phi hadapi, dan kita akan menghadapinya bersama. Dan aku akan melakukan hal yang sama pada Phi. Aku ingin nantinya bukan hanya Phi yang berjuang untuk kita. Tapi kita yang berjuang bersama untuk hubungan yang kita jalani saat ini."

Aku tidak tau apa yang sedang Wayo pikirkan, tapi aku tau dia khawatir kejadian lalu akan terulang kembali. Aku tau banyak orang yang tidak menginginkan hubungan kami. Mungkin saja ada orang yang merencanakan apapun untuk memisahkan aku dan Wayo. Tapi itu tidaklah membuatku takut, aku akan menghadapi siapapun yang berani memisahkan aku dan orang yang kucintai.

Aku kemudian menghentikan mobilku dipinggir jalan, aku menatapnya dan menangkup kedua pipinya. "Jangan khawatir sayang. Phi berjanji padamu, Phi tidak akan menyembunyikan apapun padamu. Dan soal masa lalu yang belum Yo ketahui, bersabarlah."

Dia hanya mengangguk kemudian mengelus tanganku yang berada dipipinya. "Yo mengerti Phi. Katakan ketika Phi sudah siap."

"Terima kasih sayang." Aku mencium keningnya lalu memeluknya. Hangat. Pelukannya sungguh hangat dan membuatku nyaman.

Aku melepaskan pelukanku lalu melanjutkan kembali perjalanan pulang. Selama 30 menit dalam perjalanan akhirnya kami sampai di mansion aku langsung memarkirkan mobilku digarasi lalu keluar dari mobil kemudian membukakan pintu buat Wayo. Aku menggenggam tangan Wayo kemudian dia menyenderkan kepalanya manja di lenganku dan aku hanya tersenyum. Aku memanggil pelayan dan menyuruhnya mengambil barang-barang yang di beli Wayo tadi didalam mobil. Kami masuk ke mansion dan mendapati dua pasangan yang sedang mengobrol santai sembari sesekali bercanda.

"Kalian sudah kembali?" tanya P'Forth setelah kami masuk kedalam ruang utama mansion.

"Ya, Phi." Aku dan Wayo berjalan menghampiri kedua pasangan itu yang duduk disofa.

"Bagaimana akhir pekanmu nong Yo?" tanya P'Beam.

Wayo melepaskan genggaman tangannya dariku lalu berjalan kearah P'Beam dan duduk disampingnya.

You're My Destiny [MPREG] [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang