Chapter 7 [RATE 20+]

11K 575 120
                                    

Double Update!!!

WARNING 20+++

AUTHOR POV

Saat ini Phana duduk disamping Wayo, ia masih menggunakan baju yang masih ada noda darah Wayo. Phana menggenggam tangan Wayo menatao sendu tubuh Wayo yang terbaring lemah. Banyak alat yang melekat pada tubuh mungil pria itu, Phana tidak tega. Ruang rawat VVIP Wayo begitu hening, hanya terdengar suara dari EKG saja. Baru saja Phana tersenyum bahagia karena pengakuan Wayo, tiba-tiba saja musibah datang menghampiri mereka. Phana tidak akan melepaskan orang yang telah menabrak Wayo. Ia akan pastikan bahwa orang itu mendapatkan balasan melebihi dari apa yang Wayo alami.

Suara ketukan pintu terdengar, lalu masuklah seorang pria berlesung pipi.

"Phi, gantilah dulu bajumu. Biar aku yang menggantikanmu menjaga Wayo."ujar Kit sembari memberikan tas yang berisi pakaian ganti Phana yang ia bawa dari mansion.

Phana hanya menganggung dan mengambil tas itu, lalu berjalan kearah kamar mandi. Setelah berganti baju Phana keluar dari kamar mandi lalu menghampiri Kit yang sedang duduk disofa ruangan itu.

"Phi, sebenarnya siapa yang sudah menabrak Wayo?"

"Phi Forth dan phi Ming masih mencari tau, tapi aku sudah mencurigai satu orang. Kalau ternyata benar orang itu yang melakukannya aku tidak akan membiarkannya hidup dengan tenang."ujar Phana penuh dengan emosi.

Beberapa saat kemudian pintu kamar terbuka, lalu masuklah Forth dan Ming.

"Bagaimana phi? Apakah kalian menemukannya?"tanya Phana.

"Tentu saja, itu hal mudah bagi kami."ucap Forth.

"Orang yang menabrak Yo hanyalah orang bayaran saja. Kami menanyakan siapa yang telah membayarnya tetapi ia tidak ingin mrngatakannya. Phi Forth menghajarnya hingga dia menyerah dan mengatakan siapa yang telah membayarnya." Jelas Ming.

"Jadi, siapa dia?"

"Jo Kavin."

Tangan Phana mengepal,"Jadi benar dugaanku. Ia telah memulai permainannya. Bagaimana dengan orang suruhannya? Apakah kalian sudah menyiksanya?"

"Tentu, dia bahkan sampai tidak sadarkan diri. Kami sudah menjebloskan dia kepenjara dan meminta pada pihak kepolisian untuk menghukumnya seberat-beratnya."

"Baiklah, untuk urusan Jo itu akan menjadi urusanku. Aku akan membiarkan dia merasa menang untuk saat ini. Aku akan menyusun rencana untuk menghancurkannya secara perlahan. Dimulai dari meleparnya keluar dari perusahaan."ucap Phana dengan penuh emosi.

"Phi Ming perintahkan anak buahmu untuk menjaga Wayo dirumah aakit. Aku ingin Wayo selalu aman. Karena aku tau bahwa si Jo sialan itu akan kembali lagi untuk membunuh Wayo."sambung Phana.

Ming hanya mengangguk lalu keluar dan segera menghubungi anak buahnya.

"Phi Forth, selamat Wayo dirumah sakit aku tidak akan kekantor. Tolong gantikan aku untuk sementara waktu."

"Tenang saja Pha, serahkan semuanya padaku."

Phana hanya mengangguk lalu berjalan kearah ranjang Wayo. Forth dan Kit kemudian keluar dari ruangan itu membiarkan Phana dan Wayo memiliki ruang sendiri.

Phana sedih, Phana hancur melihat Wayonya terbaring tak berdaya dan lagi-lagi air matanya menetes. Ingin sekali ia menggantikan posisi Wayo saat ini.

-PY-

Phana berjalan melewati lorong rumah sakit, ia menuju ruangan perawatan VVIP yang ditempati oleh Wayo selama seminggu ini. Wayo maaih terbaring lemah dan belum kunjung siuman. Phana merasa kacau melihat Wayo yang hanya terus yerbaring dan ia tak tau kapan Wayo akan melewati masa kritisnya.

You're My Destiny [MPREG] [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang