01 Awal yang Baru

1.1K 47 0
                                    

Seoul, akhir Desember 2017

Namaku Kim Seonhwa. Usiaku 25 tahun. Sudah tiga bulan lalu ibuku pergi meninggalkanku, oleh karena itu sekarang aku memutuskan untuk kembali ke Seoul dan tinggal bersama kakak sematawayangku, Kak Seokjin. Kedua orang tua kami berpisah sejak delapan tahun lalu, ketika aku berusia 17 tahun dan Kak Jin 18 tahun. Sejak saat itu aku tinggal bersama Eomma di Los Angeles, Kalifornia, sedangkan Kak Jin tinggal bersama Appa di Seoul. Appa sudah meninggalkan kami lebih dulu, sekitar tiga tahun lalu. Dan sekarang tinggallah kami berdua, aku dan Kak Jin.

Aku meneguk habis sodaku, lalu melempar kaleng kosong itu ke tempat sampah yang hanya berjarak sekitar satu meter dariku. Aku merentangkan tangan ke udara, lalu mengulet sedikit ketika seseorang tiba-tiba sudah berdiri di hadapanku.

"Kau pasti Kim Seonhwa adiknya Jin hyung, kan?" tanya lelaki berambut hitam dengan setelan hitam-hitam dari atas sampai bawah.

"Eh? Iya. Lalu kau ini siapa? Di mana Jin Oppa?" aku balik tanya.

"Aku temannya Jin hyung, dia yang menyuruhku menjemputmu di sini. Ayo." Lelaki yang entah siapa itu langsung menyeret koperku dan berbalik pergi.

"Yah!" aku langsung berdiri di depan lelaki itu dan menutupi langkahnya dengan merentangkan kedua tanganku di hadapannya. "Kau ini siapa? Bagaimana aku bisa memercayaimu? Oke kau tahu namaku dan juga nama kakakku, tapi bukan berarti aku tidak patut mencurigaimu, kan?" tembakku.

Lelaki itu berdecak, lalu mengeluarkan ponsel miliknya. Ia terlihat mulai menelepon seseorang. Aku menunggu.

"Hyung, aku sudah bersama adikmu, tapi dia pikir aku mau menculiknya." kata Lelaki serba hitam itu.

Aku mengernyitkan alis tanda protes.

Lelaki itu memberikan ponselnya padaku, "Jin hyung ingin bicara padamu."

Aku mengambil ponsel itu. Di seberang sana, Kak Jin langsung memberikanku ceramah tentang dirinya yang sedang sibuk di rumah sakit karena baru saja kedatangan seorang anak lelaki korban tabrak lari yang harus diberi tindakan medis secepatnya, lalu ia meminta maaf padaku karena tidak bisa menjemputku di bandara siang ini karena hal itu. Kak Jin juga bilang kalau Lelaki di hadapanku ini bernama Min Yoon-gi, teman sekamar Kak Jin di rumah kami. Dan yang aku lakukan hanya mengangguk beberapa kali, lalu memberikan ponsel itu kembali pada Lelaki serba hitam ini yang katanya bernama Min Yoon-gi.

"Jangan bawel, ayo kita pulang." Yoon-gi kembali menyeret koperku, dan aku hanya mengekor sambil menunduk.

Aku meminta Yoon-gi untuk mengantarku ke rumah sakit saja, karena aku tidak mau kembali ke rumah tanpa Kak Jin. Sesampainya kami di rumah sakit, aku langsung meminta izin pada salah seorang staf di front office untuk menunggu di ruangan Kak Jin bersama Yoon-gi. Saat ini kami berdua pun sudah berada di ruangan berbau obat yang cukup luas itu. Hei! Ternyata Kak Jin memajang fotoku di meja kerjanya! Itu fotoku ketika aku masih SMA, hahahaha... Aku ingat saat itu, dengan uang jajannya Kak Jin baru saja membeli kamera polaroid yang menurutnya sangat mahal, dan aku lah yang ia jadikan sebagai objek bidikan pertamanya. Aku terkekeh kecil jika mengingat saat itu.

Yoon-gi sudah tertidur di atas sofa dan aku sedang melihat-lihat sebuah ensiklopedia tentang anatomi tubuh ketika pintu ruangan Kak Jin dibuka, dan muncullah sesosok lelaki jangkung dengan bahu lebar yang sedang berdiri di depan pintu bertuliskan 'dr. Kim Seokjin. Pediatric Department' itu. Oh ya Tuhan... Kakak sematawayangku terlihat jauh lebih tampan dengan rambut hitam yang rapi dan jas putihnya!!

REMINISCENCE (Suga & Jin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang