22 Kim Taehyung

52 6 0
                                    

September 2017

-- Nam Hyerin POV--

Satu bulan yang lalu aku kedatangan mahasiswa co-ass baru. Semenjak membimbing mereka bulan-bulan lalu, aku jadi dipercaya untuk membantu mereka. Ada seorang mahasiswa yang sangat menyukai caraku dalam presentasi. Dia anak yang baik dan ceria namanya Yoon Sena. Dari semua mahasiswa, dia paling dekat denganku.

"Eonni! Hari ini aku bertemu dengan pangeranku lagi," celotehnya tiba-tiba, saat kami berdua sedang berada di ruangan co-ass. Aku sedang membantunya menulis beberapa laporan. Jujur kadang aku tidak mengerti siapa yang dia maksud pangeran. Dia selalu cerita padaku kalau dia memiliki crush di sini namun dia enggan memberitahu namanya.

"Hmmm, tentu kau senang yaa~" Candaku.

"Yap. Sangat senang. Aku baru saja memberikannya kue coklat. Semoga dia suka." ujarnya riang.

"Dasar remaja zaman sekarang... Kelakuannya ada-ada saja." Gumamku.


Aku pergi ke ruangan Kim Seokjin dan mendapati dia tak ada di sana. Akhirnya aku menunggunya di sofa dan aku melihat ada sebuah kue coklat di atas mejanya. Aku teringat pada perkataan Yoon Sena siang tadi.

Tiba-tiba pintu ruangan Seokjin terbuka, dan sang Pemilik Ruangan dengan jas putihnya itu masuk, "Hai, Jagi. Kau sudah lama di sini? Aku tadi membeli kopi dulu di kafetaria," ujar Seokjin setelah menaruh kopinya di atas meja dan langsung mengecup keningku.

"Tidak, aku baru saja sampai kok. Hmmm ... kue ini??" aku menunjuk ke arah sekotak kue cokelat di atas meja Seokjin.

"Ah, itu dari seorang mahasiswa co-ass. Aku membeli amerikano agar bisa makan kue ini dengan nikmat. Ayo kita makan." jawab Seokjin santai.

Sial! Ternyata selama ini... Pangeran yang dimaksud Sena adalah pacarku sendiri?!

"Sayang, kalau kau menemukan gadis yang lebih muda, apakah kau akan berpaling dariku?" tanyaku dengan kedua tangan terlipat di depan dada.

"Yoon Sena maksudmu?"

"Kau tahu??"

"Dia hampir setiap hari membelikanku kue coklat dan aku makan itu setiap hari, atau kadang kuenya kubawa pulang untuk teman-temanku di rumah. Makanya aku kenal dia."

"Kau suka dengannya?" tanyaku sinis, tanpa menoleh ke arahnya.

"Iya, dia baik." jawabnya.

"AH, BEGITU. OKAY." aku berdiri dari sofa dan pura-pura ngambek. Well... Sejujurnya aku memang agak sedikit cemburu. Huh!

"Yaaah, dia hanya anak kecil, dia sudah aku anggap seperti adikku. Ayolah Chěri, buat apa aku mencari wanita lain sementara aku memiliki wanita paling cantik di depan mataku?" tanyanya sambil menyuruhku duduk kembali, di pangkuannya kali ini.

Kurasakan pipiku memerah seperti tomat dan aku pun jadi salah tingkah. Dia melihatku bertingkah seperti itu dan dia hanya tertawa puas. Ia kembali mengisyaratkan agar aku duduk di pangkuannya. Aku pun melakukan apa yang ia inginkan, lalu kami menikmati kue coklat dan amerikano bersama-sama.

Minggu depan adalah anniversary kami yang pertama. Tidak terasa kami sudah setahun berpacaran, dan dia sudah 'mengikatku' tempo lalu. Kami sedang sibuk-sibuknya, maka dari itu kami tidak sempat membuat pesta kejutan atau perayaan apapun.

REMINISCENCE (Suga & Jin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang