28 Pernikahan Namjoon

59 8 0
                                    

Seoul, Akhir Maret 2018

Kudengar dari Jungkook, Suran dan Yoon-gi memang berteman sangat dekat, karena ini adalah album kedua Suran yang sedang dikerjakan oleh Yoon-gi. Apalagi akhir-akhir ini albumnya sedang dalam tahap finishing, makanya tidak heran aku lebih sering melihat Suran main ke rumah kami di luar jam kerja. Mereka juga kelihatan sering bercengkerama dengan Hyerin Eonni jika saling berpapasan. Sudah kuduga sih, Hyerin Eonni pasti mengenal Suran. Aku sih tidak tahu hubungan seperti apa yang sedang Yoon-gi dan Suran jalin saat ini di luar pekerjaan, yang pasti ketika aku baru datang dari LA, Gadis itu justru baru saja ke sana untuk syuting title track albumnya ini. Minggu ini dia baru saja kembali dari Amerika, dan langsung menemui Yoon-gi nya lagi.

"OUCH! Aaaakkk Oppaaaaaaaa! Aku berdaraaaaah!" Aku tidak memerhatikan pekerjaanku. Aku yang sedang mencuci piring bekas makan malam tidak sengaja melukai jemariku sendiri karena dengan bodohnya meremas pisau buah yang sedang kubilas! Semua ini gara-gara otakku tidak melakukan pekerjaannya dengan baik dan malah memikirkan soal Yoon-gi dan pacarnya!!

"Princess!! Apa sih yang kau lakukan? Jangan berharap kau bisa bunuh diri dan meninggalkanku begitu saja!" seru Kak Jin berlebihan. Ia langsung berlari menuju kotak P3K.

"Seonhwa? Apa yang terjadi, Sayang?" tanya Hyerin Eonni sembari berjalan menuju ruang keluarga dari kamar kami.

Jungkook dan Namjoon langsung membopongku ke kursi ruang keluarga. Seluruh ruangan mulai bau darah, Jungkook terlihat bergidik ngeri melihat betapa lebar luka di jari-jari tangan kiriku. Jimin membeku dan terlihat panik, tidak tahu harus berbuat apa. Aku tidak sengaja melukai telunjuk, jari tengah, jari manis, juga kelingking tangan kiriku karena dengan bodohnya meremas pisau buah. Tangan kiriku gemetaran dan darah segar terus mengucur mengotori karpet. Aku sudah menangis dari tadi karena lukaku ini perih sekali! Aku bersumpah.

Kak Jin sudah duduk di hadapanku dengan sekotak peralatan jahit darurat.

"Namjoon-aaaah~ Aku akan dioperasiiii!" rengekku pada Namjoon. Ia langsung duduk di sebelah kananku, dan aku langsung memeluknya, tidak ingin melihat Kak Jin menyuntikkan anastesi pada tanganku.

Aku menangis di dada Namjoon yang sedang memelukku, ia menjaga agar aku tidak melihat jarum dan benang yang sedang menari-nari di atas jari-jariku yang mati rasa.

"Ada apa ini, hyung?" tanya Yoon-gi.

"Ya ampun, Seonhwa-ssi... Kenapa bisa begini?" suara Suran. Ergh!

"Ssst... Aku butuh ketenangan." thanks, Kak Jin! ♥ ♥ ♥ Usir saja mereka berdua!

Kurasakan Jimin mengantar Suran dan Yoon-gi keluar rumah karena kudengar suara mereka semua menjauh. Aku menarik napas panjang dan menghembuskannya perlahan namun berat. Tak lupa menghapus airmataku dengan kaos Namjoon. Biar saja.

***

YUP! Aku akan pergi bekerja hanya dengan tangan kananku hari ini. Pertama, Kak Jin melarangku membantunya memasak sarapan karena ia tidak ingin aku terluka lebih parah jika memasak dengan satu tangan. Kedua, aku tentu lebih memilih berangkat kerja sendirian dibanding harus satu mobil dengan Shin Suran dan Min Yoon-gi.

Aku sedang berjalan menuju elevator ketika Doyeon memanggilku.

"Ya Tuhan, Eonniii!~ Apa yang terjadi padamuuu? Pernikahanku kan akhir minggu iniii... Apa kau yakin kau bisa menjadi bridesmaid –ku dengan tangan seperti ini?" seru Doyeon, terlihat raut cemas di wajah cantiknya.

REMINISCENCE (Suga & Jin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang