13 Everland

76 8 0
                                    

Minggu depan pukul tiga sorenya aku hanya mengenakan celana jeans dan hoodie berwarna merah muda, sedang menunggu di depan pintu masuk Everland sampai akhirnya aku melihat rombongan anak-anak dari rumah sakit beserta para perawat yang ikut serta menemani mereka. Di situ terlihat Kim Seokjin, dengan masih menggunakan kemeja biru dan celana kerjanya sedang menggendong Sarang yang tertidur. Sedangkan Moonsil yang sudah melihatku langsung berlari ke arahku dan memelukku.

"Noonaaaaaaa!~" panggil Moonsil yang sudah memelukku dan aku pun merengkuhnya erat.

Kami semua pun berjalan-jalan dan menaiki wahana yang ada di Everland. Ferris wheel, karosel, istana boneka, dan masih banyak wahana anak-anak lainnya yang kami coba naiki bersama. Kami pun mengikuti permainan untuk para nurse dan dokter, termasuk aku. Apabila kalah di permainan itu, dia harus menaiki roller coaster.

Permainannya adalah menyebutkan nama-nama hewan dari inisial yang disebutkan oleh MC. Misalnya A untuk angsa, B untuk beruang, dan seterusnya. Dan sialnya aku kalah dalam permainan itu karena aku tidak bisa menjawab hewan apa yang berawalan dari huruf N. Jadilah aku harus menaiki roller coaster mengerikan itu mau tak mau. Sedangkan aku kan sangat takut dengan roller coaster. Dan salah seorang lagi yang kalah dalam permainan itu adalah Kim Seokjin. Seperti badai menerpa diriku, aku dapat dua zonk saat itu! Harus naik roller coaster dan bersama Kim Seokjin!!

Aku dan Seokjin mengantre untuk naik wahana mengerikan itu. Tak ada yang berkata-kata di antara kami karena aku tahu, sebenarnya kami saling membenci. Setelah tiba giliran kami, aku langsung berlari ke baris ketiga atau keempat, namun naas... Beberapa orang telah menduduki kursi itu. Sisa seat adalah yang berada di baris paling depan, dan guess what... KIM SEOKJIN SUDAH DUDUK DI SANA! Errgghhh mau tidak mau akhirnya kami berdua pun duduk di baris paling depan.

Ketika wahana mulai dioperasikan, aku sama sekali tidak membuka mata, aku takut. Tanganku dingin dan gemetaran, wajahku pucat, namun aku tidak boleh mengecewakan anak-anak yang sudah menyemangatiku dari bawah. Salah satu yang tidak empati denganku adalah Kim Seokjin. Wajahnya sangat bahagia menaiki wahana itu.


--Kim Seokjin POV--

Ah, roller coaster adalah kesukaanku, aku dahulu sering pergi ke wahana permainan bersama adikku. Dan aku biasanya memaksa dia untuk menaiki ini. Roller coaster. Walau dia menangis meronta-ronta, aku tetap memaksanya untuk naik dan duduk di baris terdepan. Karena ini seru, aku menyukainya.

Setelah giliran kami menaiki wahana, kulihat Nona Nam langsung berlari mengejar baris ketiga atau keempat sedangkan aku langsung berlari ke baris paling depan. Beberapa menit lagi wahana akan dioperasikan ketika Nona Nam duduk di seat di sebelahku. Aku melirik ke arahnya dan tersenyum puas.

Sesampainya di atas dan wahana dalam posisi turun, aku melihat wajah Nam Hyerin yang sangat ketakutan, bahkan dia tidak sanggup membuka mata! Putaran pertama dia sangat berisik, teriak kencang dan berteriak Eomma berkali-kali. Dan dia berulang kali minta turun! Dasar lemah!

"That's enough! Please stop it. Aku mau turun. Jebalyoooooo!!~" teriaknya

"Yah! Bisakah kau untuk tenang?? Satu putaran lagi, ini sangat menyenangkan! Wooohooo!" candaku.

"I don't care about that, please save me! Dowa juseyooooo!~" Eh eh? Nona Nam menangis.

Ketika sudah di posisi puncak dan wahana ingin turun untuk yang kedua kalinya, aku refleks untuk memegang tangannya berharap ia akan merasa sedikit lebih tenang. Ah... tangannya sangat lembut. Bagaimana bisa wanita menyebalkan seperti dia memiliki tangan yang sangat cantik dan lembut? Aku menggenggam tangan kanannya erat sekali, seperti halnya yang aku lakukan pada adikku ketika dia takut menaiki wahana ini. Namun berbeda halnya, adikku bisa langsung berhenti menangis ketika aku genggam tangannya seperti ini, tetapi Nam Hyerin sama sekali tidak bereaksi dan tetap menangis sampai wahana selesai dan aku segera melepaskan tanganku dari tangannya. Tapi... Dia masih menangis.

REMINISCENCE (Suga & Jin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang