17 Smeraldo: JinRin

72 6 0
                                    

--Nam Hyerin POV—

Hari demi hari terlewati, waktu untuk workshop tinggal menghitung jam saja, aku sangat nervous, it's my first time! Walau Kim Seokjin bilang draft presentasiku sudah bagus, namun aku punya anxiety problem kalau sudah di atas podium. Aku pasti gemetaran!

"Sudah siap untuk workshopmu?" tanya Seokjin. Ia sedang membantuku merapikan bahan-bahan presentasiku di meja kerjanya.

"To be honest, aku takut. Aku takkan bisa lancar sepertimu." jawabku cemas. Aku hanya bisa duduk di sofa ruangan Seokjin sambil memegangi tanganku sendiri saking gugupnya.

Seokjin menoleh ke arahku, "Mau kuberi tahu rahasianya?"

"Pasti kau mau memberi lelucon lagi... Tolong serius kali ini, Seokjin-ah." pintaku cemas.

"Aku serius kali ini." Seokjin tiba-tiba duduk berlutut di hadapanku, "Sebelum kau mulai presentasi, coba kau pejamkan matamu, berdoa dan pikirkan satu orang yang membuatmu bahagia. Kalau orang itu di sekitarmu, lihat wajahnya. Maka rasa cemasmu akan hilang." sarannya kepadaku.

"Apa itu akan berhasil?" tanyaku tidak yakin.

"Tentu saja! Tempo lalu aku melakukannya dan aku berhasil. Apa kau tidak menyadarinya? Aku selalu memandangi wajahmu saat aku presentasi." ujarnya sambil tersenyum. Kim Seokjin mendekap kedua tanganku di tangannya, mengalirkan ketenangan yang terpancar dari wajah teduhnya.

Aku terdiam, lagi lagi salah tingkah dengan perlakuannya padaku.


Waktunya pun tiba, aku disuruh naik ke podium oleh Prof. Kim. Tanganku sangat dingin, rasanya aku ingin skip waktu ini dan selesai begitu saja. Sebelum memulai presentasi, aku melakukan cara yang Seokjin sarankan padaku. Aku memejamkan mataku dan berdoa, lalu membayangkan wajah Eomma, dan wajah Kim Seokjin yang entah kenapa muncul begitu saja ketika aku baru saja memejamkan mataku. Saat presentasi pun, jika aku lupa untuk berbicara sesuatu, aku akan otomatis melihat ke arah Kim Seokjin, melihat wajahnya dan ia tersenyum padaku, entah mengapa lisanku langsung kembali lancar dalam menjelaskan materiku kembali. Ajaib!

Setelah waktu workshop selesai, aku langsung berlari ke arah Prof. Kim. Walau presentasiku tidak begitu lancar karena aku sangat tegang, namun itu awal yang baik kata Prof.Kim. Beliau cukup salut kepadaku. Ia langsung memberiku selamat dan memelukku beberapa detik. Aku akan melakukan yang terbaik lagi di workshop selanjutnya.

Sebelum keluar ruangan bersama Prof. Kim, aku melihat Seokjin yang baru saja selesai berbincang dengan koleganya. Aku pun memanggilnya, dan langsung berlari kecil ke arahnya ketika ia menoleh kepadaku.

"Hmm, sudah lega? Bagaimana perasaanmu?" tanyanya.

"Ah, aku sangat senang sekali. Aku harus mentraktirmu makan malam! Kau sudah banyak membantuku!" kataku.

"Tidak usah, bagaimana kalau kita ke pantai saja hari Sabtu ini? Minggu ini sangat padat, bukan? Kau perlu sedikit Vitamin Sea, hahaha...," katanya lalu memberikan suara tawa windshield itu lagi.

"Good! Ide yang bagus. Ayo kita ke sana!" balasku riang.

***

--Kim Seokjin POV--

Oke. Aku sudah semakin jelas dengan perasaanku pada Nam Hyerin. Aku menyukainya. Ah tidak, lebih dari itu. Aku ingin selalu berada di dekatnya, melindunginya, dan membuatnya bahagia.

REMINISCENCE (Suga & Jin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang