Rex
Aku berjalan beriringan dengan Taria, ia terus saja bercerita kenangan nya dengan ku dulu, jujur aku sangat merindukan kenangan itu, namun ini lah akhir nya aku dan keluarga ku melepaskan diri dari kerajaan elder yang memulai hidup sendiri. Alasan nya adalah aku dan saudaraku yang lain tidak terlalu suka dengan sikap Elf yang terlalu egois, Elf yang selalu dipuja di luar sana oleh makhluk lain nya adalah sebuah kamuflase belaka. Mereka hanya berpura-pura baik, mereka awal nya membantu namun mereka menusuk dari belakang setelah nya, mereka hanya memikirkan keadaan kaum nya sendiri,dan ini terjadi saat para manusia itu meminta bantuan pada Kaum elf untuk membantu mengalahkan musuh nya,memang awal nya elf membantu namun mereka membantu atas dasar kepentingan mereka dan setelah nya mereka membiarkan para manusia itu melawan sendiri.
Tapi sikap mereka berbeda dengan sesama Elf, mereka tidak akan egois satu sama lain, mereka juga selalu berupaya untuk menjalin kedamaian dengan elf yang melepaskan diri, bahkan mereka terkadang berusaha menarik elf yang keluar untuk bergabung lagi dengan mereka.
"Rex?" ucap Taria memanggil ku.
"Ya?" sahut ku.
"Apa kau tidak berencana untuk bergabung dengan kami kembali...?" tanya nya ragu.
Sudah ku tebak sebelumnya kalau Taria akan menanyakan hal itu pada ku.
"Tidak" Jawab ku singkat.
"Kenapa?"
"Aku sudah terlalu nyaman dengan kehidupan ku yang ini." Jawab ku...
Dan ku lihat ia menghela nafas kasar.
"Jawaban mu selalu sama."*
Xenon sedang asik bermain dengan kuda putih kesayangan nya, ia tampak mengelus kepala kuda tersebut dan kemudian mencium nya, ia juga mengajak kuda nya berbicara layak nya manusia, sungguh Xenon bisa di katakan sebagai orang yang sedang gila saat ini. Dan aneh nya saat kakak nya menegur agar tak terlalu berlebihan dengan kudanya, maka ia akan marah dan tak mau makan. Padahal sebelum kedatangan pangeran ia telah berjanji akan berhenti bermain kuda, namun apa kenyataannya, dia tetap seperti itu dan tak akan pernah bisa berubah.
"Pffft dia tidak berubah, baik di kerajaan elder, maupun di sini ia selalu seperti itu. Ya ampun sungguh dia seperti orang gila, kau harus memeriksa kan otak nya yang seperti nya bergeser sedikit dari tempat nya." ucap Taria terkekeh, sedangkan Xenon, ia hanya memasang tatapan sinis untuk Taria dan Rex yang baru saja datang.
"Untuk apa kau ke sini Taria? Kami tidak sedang menerima tamu." sahut Xenon ketus.
"Ya ampun, kau marah pada ku ya? Kau tetap pemarah rupa nya, tak pernah berubah dari dulu." Goda Taria.
"Aishh berhenti lah mengganggu ku bodoh, kau juga tidak pernah berubah, kau selalu seperti nenek sihir setiap hari nya dan kau tau lihat lah wajah mu yang..."
Plak
"Auwwh sakit Rex, kenapa kau malah memukul ku?" Adu Xenon mendengus kesal.
"Horee, kau mendapatkan balasan nya." Ejek Taria sambil menjulurkan lidah nya ke arah Xenon.
"Dasar babi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Crystal Heart
RandomBagaimana jadinya jika seorang pangeran hadir disebuah keluarga Quendi? Tanpa mereka ketahui akan makna implisit yang diberikan sang Raja akan maksud tujuannya. Para Quendi itu dituntut untuk tau secara sendirinya akan teka-teki yang muncul secara p...