30 [Terungkap]

641 96 7
                                    

-Rahasia yang terungkap-

        Aglaia tak tau pasti sudah berapa lama ia tak menginjakkan kaki di Rivendell, bahkan laki-laki keturunan Elder itu hampir lupa bau Rivendell yang menyerupai taman bunga. Baginya Rivendell benar-benar tempat menenangkan selain rumah tempat mereka bermukim dulu. Asri sekali dengan bangunan yang tertata Indah serta sungai yang mengalir di bawahnya. Namun tentunya Aglaia takkan melupakan niat aslinya pergi ke Rivendell. Bertemu dengan saudara nya yang lain adalah keutamaannya. Walau sedikit takut mereka tidak menerimanya. Kendati demikian Rex selalu mengenggam tangannya dan meyakinkan kalau semua akan baik-baik saja. Ia bahkan ingat saat posisi mereka satu kilometer dari Rivendell, saat itu Rex berucap yakin kalau mereka akan menyambutnya dengan senyuman serta bonus pelukan hangat sebagai sesama saudara. Dan terbukti saat Adrian, kakak pertamanya berdiri di gerbang depan bersama Selena, Medha, serta Oliver meski sedikit telat datang.

Ia melihat sendiri Adrian tampak bahagia dengan Selena, Putri mahkota Rivendell yang memiliki kecantikan bak dewi, cocok sekali disandingkan dengan kakaknya yang tampan. Ia yakin suatu nanti keturunan kakaknya akan memiliki visual yang benar-benar menakjubkan.

"Xenon, Aglaia, akhirnya kalian pulang juga. Aku telah lama menunggu kalian."Adrian menyapa sambil mengulurkan tangannya, hendak memeluk kedua adiknya yang telah lama memisahkan diri.

Aglaia mendekat, sedangkan Xenon tampak acuh tak acuh. Ia berjalan masuk melewati Adrian dan meminta pengawal Rivendell untuk mengantarkannya ke sebuah kamar.
Akhirnya setelah melepas rindu mereka masuk ke Rivendell yang tampak sedikit berbeda.

Hingga malam tiba, Adrian dan Selena sudah menyiapkan makan malam untuk dinikmati bersama adik-adiknya. Mereka sudah berkumpul satu sama lain. Semuanya tampak menikmati hidangan, terkecuali Xenon yang memilih mendiamkan makanannya.

"Sekarang bicaralah, dimana Shinra berada!" Suara Xenon menggema. Membuat Adrian dan saudara lainnya terkejut hingga mengalihkan pandangannya pada Rex. Mata Adrian seolah bertanya apa yang telah Rex katakan hingga Xenon bertanya seperti itu.

"Kak, sebaiknya kita tidak perlu menutupinya lagi pada Xenon, Kak Aglaia dan Selena. Mereka berhak tau atas keadaan Shinra yang sebenarnya." Rex tau Adrian membutuhkan penjelasannya.

"Ya, aku memang membujuk mereka berdua untuk pulang dengan mengatakan bahwa sebenarnya kita punya kesempatan bertemu Shinra." lanjutnya sedikit frustasi.

"Tapi kita tau Shinra sudah mati." Oliver menyahut.

"Dia tidak mati. Setelah upacara pembangkitan itu Legolas membawanya akibat dia lepas kendali. Dan kita tampak tak menghiraukan keadaan Shinra dan memilih fokus pada Taria yang terluka parah. Saat itu tanpa kalian ketahui aku mengawasi apa yang dilakukan Legolas. Dia tidak membunuh Shinra. Shinra saat itu hanya tidak sadarkan diri. Dan bodohnya kita mengiyakan permintaannya untuk membawa Shinra." Medha berusaha menengahi.

"Apa upacara pembangkitan?" Aglaia yang sedari tadi terdiam tampak terkejut.

"Kapan? Kenapa aku tak tau masalah ini? Seingatku aku selalu berada disamping kalian." Kali ini Xenon ikut bertanya. Saudaranya benar-benar membingungkan.

"Saat kau menyusul Aglaia dan bertengkar hebat hingga membuat Aglaia terluka. Saat itulah kami melakukan upacara itu." Adrian menjawab sambil meremat tangan Selena. Sedangkan wanita itu tak menyangka suaminya melakukan hal sejauh itu demi Shinra kembali.

"Saat itu Taria yang notabene pernah sangat dekat dengan Legolas mengetahui segala hal tentangnya. Sebelumnya masalah ini sangatlah bersifat rahasia, kami juga sempat terkejut bahwa Legolas adalah seorang diabolism, itulah alasan dibalik pertanyaan kalian mengapa Legolas semakin kuat dan tampak abadi setelah melakukan kudeta pada kakaknya. Ia menggunakan kakaknya dan saudara perempuanya sebagai tumbal. Taria pun langsung mengambil kesempatan dengan rahasia Legolas ini sebagai ancaman agar Legolas mau menggunakan kekuatannya untuk membangkitkan Shinra. Taria sendiri tau tentang Legolas yang mampu melakukan hal itu meski harus melakukan hal terlarang yang menyalahi kode etik Quendi. Kami saat itu sangat terpukul atas kematian pangeran secara tiba-tiba dan tak punya pilihan lain. Akhirnya dengan ancaman itu Legolas bersedia melakukan upacara pembangkitan roh. Malam itu kami harus mengambil mayat pangeran yang telah dikuburkan dengan dalih akan memindahkannya di rumah kami yang dulu. Kami melakukan ritual itu di sebuah gua dekat pegunungan Alres. Saat itu prosesi berjalan lancar tanpa kendala hingga setelah kami melihat tubuh itu bangkit dengan mata merah padam kami mulai was-was. Pangeran tidak bisa kami kendalikan. Dia menyerang semua orang dan berakhir dengan Taria yang menjadi korban. Dia kehabisan banyak darah dan harus meregang nyawa ditempat. Kami pun melupakan pangeran yang sempat bangkit dari kematiannya." Adrian berhenti sejenak sambil mengusap matanya yang berair.

"Sejak saat itu kami tidak tau dimana keberadaannya. Legolas mengancam kami agar tak mengungkit lagi masalah pangeran karena menganggap upacara pembangkitan itu gagal." Adrian menyudahi sambil melanjutkan tangisannya. Sakit rasanya mengingat sang pangeran. Ia tidak bisa melindunginya, bahkan saat kesempatan kedua itu datang ia tidak bisa menjaganya dan membawanya pulang. Xenon dan Aglaia tampak terkejut. Kenapa saudaranya menyembunyikan masalah ini sejauh ini pada dirinya dan Aglaia.

"Yang aku yakini sampai saat ini adalah Shinra tidak mati dan tengah disembunyikan untuk kekuatan cadangan Legolas. Bukankah kita lihat sendiri bagaimana lepas kendalinya Shinra dengan kekuatan itu?" Medha memberikan opininya.

"Lalu dimana dia?" Selena yang sedari tadi menyimak tampak serius bertanya.

"Kami tidak tau."

"Tunggu dulu, bukankah belakangan ini muncul seseorang bernama Avian di ujung timur. Jika ditilik lebih jauh tentang rumornya yang menakutkan hingga tak banyak orang yang berani datang kesana pastinya sangatlah aneh. Aku yakin tidak ada seorangpun yang berani kesana tetapi mengapa rumor itu masih terus saja berkembang hingga semakin menjadi. Kali ini Legolas orang yang berkuasa atas Middle Earth. Aku yakin dialah dalang dibalik rumor-rumor tak mendasar itu. Bisa jadi dia membuat semua itu untuk menyembunyikan sesuatu disana." Ellea memberikan analisisnya terkait masalah ini. Adik Taria itu memang berotak encer dan jenius. Pandai sekali beranalisis.

"Kau benar. Bisa jadi ia menyembunyikan kekuatannya disana dan bisa jadi itu Shinra." Medha berakhir tersenyum miring setelah berbicara. Benar, pasti Shinra disana.

"Jadi Shinra ada disana?" Xenon mendekat, tampak bersemangat sekali saat Medha mengatakan bahwa dugaannya Shinra berada disana.

"Iya, jika dia tidak salah." Oliver menyahut.

"Apa salah nya mencoba datang kesana untuk membuktikan semua itu." Ellea menyahut.

Senyum Xenon dan Aglaia seketikan merekah. Ada harapan bagi mereka untuk bertemu dengan sosok yang sangat mereka rindukan.

"Tapi ingat, Shinra mungkin saja berbeda. Saat dibangkitkan kekuatanya benar-benar sangat hebat. Aku sedikit takut ia tidak bisa kita kendalikan. Tak bisa dielakkan jika kekuatan gelap lah yang menguasai diri Shinra saat ini."

"Persetan dengan kekuatan gelap. Aku akan membawa bocah itu pulang." Xenon bangkit.

"Lalu kapan kita akan berangkat?." Tanya Aglaia.

"Malam ini juga."

Crystal HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang