15 [Pertengkaran]

1.8K 244 10
                                    

Rombongan prajurit Elder telah sampai di kediaman keluarga Elf Adrian. Namun keadaan nya tak sesuai ekspektasi. Rumah tersebut kosong dan sudah dipastikan bahwa mereka tak ada di sana.

Ellea mengumpat kesal,"Dasar brengsek, ini semua karena diri mu Taria, akan ku bunuh kau." Teriak nya  melenting yang membuat para prajurit itu bergidik ngeri, pasal nya mereka sangat tau bagaimana jadinya jika pimpinan mereka Marah.

"Kita cari mereka, SAMPAI KETEMU!!!" Ucap Ellea dengan penekanan diakhir kalimat.

Para prajurit itu pun mengikuti langkah ellea yang terlebih dulu memacu kuda nya melewati jalan setapak hutan.

Diwaktu yang sama, namun tempat yang  berbeda, rombongan kuda keluarga elf Adrian telah sampai di Rivendell. Di sana mereka sudah di sambut oleh Taria yang tersenyum ke arah mereka, "Akhirnya kalian sudah sampai." sambut taria pada mereka.
Xenon langsung turun dari kuda nya dan berlari menuju ke arah Taria, " Bagaimana keadaan pangeran? Dan bagaimana kuda ku? Apa dia baik-baik saja? Dia tidak terluka kan? " Tanya Xenon bertubi-tubi pada Taria.

Taria yang mendengar itu hanya bisa merotasikan bola mata nya jengah atas pertanyaan bertubi-tubi Xenon pada nya , " Jadi kau ini mau tanya siapa dulu? Pangeran kah atau kuda ringkih mu itu ? " Desis taria yang membuat Xenon mendelik kesal.

"Kedua nya." Sahut Xenon singkat.

"Ah kau menyamakan kedudukan pangeran dengan kedudukan kuda yang hanya bisa di tunggangi, Lagi pula seharusnya kau lebih mengkhawatirkan pangeran. Dari pada Kuda jelek. Bau, lemah mu itu." Ejek Taria sambil menjulurkan lidah nya ke arah Xenon.

Xenon kesal setengah mati. Ia tidak suka kuda nya di ejek seperti itu. Bagi nya kuda nya itu ia anggap sebagai adik nya dan berharga bagi hidup nya. Xenon berlari menerjang taria yang sedang berkacak pinggang, dan terjadilah adegan pertengkaran antara Xenon dan Taria akibat masalah sepele perihal kuda. Xenon menjambak rambut taria kuat hingga rontok lah beberapa helai, begitu pun dengan taria, Dia juga berulang kali menjambak rambut pirang elf tersebut.
Rex yang melihat itu tampak panik begitu pula dengan saudara nya yang lain. Mereka mencoba memisahkan mereka berdua dari adegan memalukan yang di tonton banyak elf Rivendell.

"Berhentilah, kalian sungguh memalukan." Itu suara Adrian yang sedikit jengkel atas tingkah kedua elf itu.

Akhirnya dengan sedikit kepayahan mereka berhasil di pisahkan, Taria di tenangkan oleh selena dan Rex begitu pun dengan Xenon yang di tenangkan oleh Adrian serta Aglaia.

Taria tampak merapikan pakaian serta rambut nya yang lusuh, kemudian gadis elf itu beringsut masuk ke pintu istana . Gadis itu berulang kali menggerutu kesal.
Ia meninggalkan beberapa teman nya yang masih ada di halaman istana rivendell.

"Maaf, apakah kalian teman taria? " Itu suara lembut Putri selena yang memecah keheningan.

Adrian segera mengangguk, "Iya benar, kami teman Taria, kami disini untuk menemui pangeran yang sebelumnya datang bersama Taria " Jelas nya.

"Bagaimana keadaan adik ku?" Tanya pangeran Abgil yang sedari tadi terdiam memperhatikan acara gulat yang di selenggarakan Xenon dan taria.

"Oh jadi dia adik mu, Kalau begitu mari masuk, lebih baik kita bicarakan keadaan pangeran di dalam " Tawar Selena dengan kelembutan bicara nya.

Mereka pun masuk melewati lorong-lorong Istana yang menghubungkan setiap ruang yang ada, Hingga di lorong berikutnya mereka telah sampai di kamar tamu tempat dimana pangeran berada.

Selena membuka pintu tersebut dengan hati-hati hingga tampak lah tubuh pangeran yang terbaring lemah disana.

Perlahan Adrian serta lainnya melangkah masuk, disana tidak ada siapa-siapa, Pangeran tengah sendiri dengan mata yang terpejam dan jangan lupakan wajah pucat nya, seperti tidak ada darah sama sekali yang mengalir di tubuh nya.

Pangeran Abgil langsung beringsut ke pangeran, Dia meraih tangan pangeran dan mencium nya membabi buta. Ia juga tak henti-hentinya menangis di hadapan adik nya,  merasa gagal untuk menjadi seorang kakak yang baik. Kakak yang bisa melindungi adik nya.

"Pangeran mungkin butuh waktu beberapa hari untuk sadar. Dia kehilangan banyak darah, untung nya Taria tepat waktu membawa nya kesini." Jelas Selena.

Mendadak hati Xenon tercelos. Ia merasa bersalah pada Taria karena pertengkaran tadi. Seharusnya dia tidak berlebihan menanggapi ejekan Taria yang hanya bermaksud bercanda. Salahkan emosi Xenon yang gampang melonjak, Padahal hanya masalah sepele yaitu kuda.
Xenon pikir dia berlebihan dengan kuda nya sampai mensejajarkan  kedudukan kuda dengan pangeran, orang yang benar-benar ia sayangi.

Tiba-tiba saja Xenon melangkah keluar meninggalkan kakak nya dan pangeran, "Kau mau kemana?" Itu suara Medha yang membuat Xenon berbalik ke arah nya.

"Aku akan mencari Taria untuk meminta maaf." Sahut
Xenon yang di balas anggukan oleh mereka.

****

Pasukan kerajaan utara yang di pimpin Kaisar Aro sudah sampai di Istana Elder. Belum sejengkal mereka melangkah, Mereka sudah di hadiahi tatapan tajam dari para prajurit elder yang berjaga disana.
Akhirnya mau tak mau kaisar Aro turun dari kuda nya untuk bernegoisasi.

"Aku ingin bertemu dengan Raja kalian, kalian tenang saja, kedatangan kami tidak untuk membuat kekacauan." Jelas kaisar Aro dengan tenang.

Prajurit Elder itu pun mengangguk, Mereka langsung membuka gerbang besar istana.

Kaisar aro melangkah masuk, meninggalkan para prajurit utara yang di luar.

Dia langsung di hadapkan dengan Raja legolas yang menatap nya bingung.

"Ada apa kesini?" Raja Legolas langsung membuka konversasi dengan nada ramah tanpa mengenal rasa canggung. Tidak heran, karena kedua nya saling mengenal sebelumnya, bahkan pernah mengadakan kerja sama satu sama lain.

Kaisar Aro pun tersenyum, Dia menerima dengan senang hati saat Raja Legolas membawa nya menuju ke tempat yang lebih baik dari pada berdiri di depan pintu masuk.

"Kedatangan ku disini bukan bermaksud untuk membuat keributan di istana megah mu, melainkan untuk menjemput pangeran Abgil dari Teratora." Jelas Kaisar Aro.

Raja Legolas memicingkan matanya saat Kaisar Aro menyebut nama Pangeran Abgil. Dia sudah tau alasan Aro kesini pasti tentang Crystal Heart itu. Ia membalas menyunggingkan senyum tipis untuk lawan bicara nya.

" Orang yang ku percaya menghianati ku, dia membawa pangeran Abgil kabur. Dan satu lagi, Jangan kira aku tidak tau tentang Crystal heart itu," Ujar Raja Legolas.

Seketika Kaisar Aro tertawa terbahak-bahak, " Aku kira kau tidak tau, "

"Sayang sekali pangeran Abgil kabur, Jadi aku akan segera mencari nya " Lanjut kaisar aro, Dia bangkit dari duduk nya dan hendak melangkah.

"Tunggu, kalau begitu mari kita bekerja sama,

































bekerja sama mencari Crystal heart "

Crystal HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang