Fourth Step

7 1 0
                                    

"Jack, mengapa Move On itu susah?"

"Elaine, mengapa kau mendadak menanyakan ini?"

Gadis itu menangkap selembar daun yang menari di udara.

"Penasaran....mungkin?"

"..." pemuda itu sempat terdiam. Dirinya kemudian menatap punggung gadis itu yang ingin sekali dipeluknya. Tapi ditahan nya hasrat itu, lagi. "Ketika kau sudah memberikan hatimu kepada orang itu, mustahil untuk melakukannya."

"Benarkah mustahil?"

"Perasaan tidak se simpel itu. Cam kan itu, Elaine."

"Berarti tak mustahil kan?"

"Tidak, tidak mustahil." Pemuda itu menunduk. "Tapi yang memilih untuk Move On, bukan dirimu. Tapi hatimu."

Gadis itu membalikkan badannya, membuat dirinya saling berhadapan dengan pemuda itu.

"Jika aku menyuruhmu untuk Move On, apa yang kau rasakan?"

*Glekh*

Jantung pemuda itu seakan sempat berhenti sesaat. Dirinya sulit untuk menjawab pertanyaan itu. Rasanya, sakit sekali baginya. " Sakit, perih, menusuk hati, kecewa, marah, kesal, dan lainnya."

"Sebanyak itu?"

"Serumit itu. Saking pedihnya, aku tak mampu untuk mendeskripsikannya."

"Lalu, apa kau akan melakukan itu jika kusuruh?"

"TIDAK!"

"Eh? Kenapa?"

"Karena aku mencintaimu. Terlalu mencintaimu hingga aku tak sanggup melakukannya."

My LimerenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang