"Elaine, kau terlihat murung. Semua baik-baik saja?"
Gadis itu hanya duduk dengan pandangan mata ke tanah.
"Ya."
Pemuda itu semakin khawatir mendengar jawab singkat tersebut.
"Elaine, disaat kamu ada masalah, percayalah, aku akan selalu siap membantumu.
Katakan padaku masalahmu, dan aku akan membantumu sebisaku.
Jangan kamu pendam sendiri, itu hanya akan merusakmu.
Biarkan dirimu bergantung padaku, aku bahagia karena dapat menjadi tempatmu untuk bersandar." , ujar pemuda itu sembari mengelus kepala gadis itu dengan lembut.
"Jack," Nada yang dikeluarkan gadis itu berat. " kumohon biarkan aku sendiri. Tidak semua perasaan dapat diungkapkan."
Pemuda itu terkejut mendengar perkataan gadis itu.
"Bukankan dulu aku sempat menjadi seseorang yang kamu percaya? Seseorang yang dapat kamu tuangkan perasaan mengenai apa yang tak bisa kamu ungkapkan?"
"Jack, itu dulu. Semenjak kau mengatakan kau mencintaiku, aku tak dapat memandangmu dengan pandangan yang sama lagi."
Gadis itu beranjak pergi. Meninggalkan pemuda itu dengan hati yang teriris.
"Tuhan, jangan sakiti dia lagi, aku tak ingin dia bersedih. Cukup aku saja yang sakit, jangan dia juga."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Limerence
RomanceAku mencintainya. Tidak dengan nya. Terlalu mencintainya hingga semua perlakuannya kuterima begitu saja, semua kesalahannya kumaafkan begitu saja. Sebesar itu lah cintaku.