Twelfth Step

5 1 0
                                    

Sudah entah berapa bulan sejak terakhir kalinya mereka berbicara.
Gadis itu—Elaine— merasa tak enak hati untuk berbaikan dengan pemuda itu —Jack—.

Apa yang mereka lakukan hanyalah, saling berpapasan, namun berusaha menghindari kontak mata.

Meskin dalam hati, kedua nya ingin saling menyapa.

Jack masih mencintai Elaine sepenuh hati. Karena ia telah terjatuh terlalu dalam dalam suatu ilusi yang dinamakan "cinta".

Karena pada dasarnya kita semua mengharapkan suatu cinta yang bersifat selamanya.

Meski kadang disaat perasaan itu tidak terbalaskan, apa yang harus kita lakukan adalah mencarin "cinta" yang baru.

Tapi apa guna nya menemukan yang baru disaat memiliki akhir yang sama?

Tapi bagaimana bisa kita menemukan yang tepat disaat kita menutup hati begitu lama?

Tapi bolehlah pemuda itu menyimpan perasaan yang dimiliki olehnya selamanya. Karena jika saja perasaan itu lenyap, maka waktu lah yang menghapusnya.

Elaine, gadis itu tetap saja tidak mau mengakui perasaan yang ada di dalam dirinya.

Mungkin dalam hati dirinya berharap seharusnya Jack tak pernah mengungkapkan perasaannya.

Jika saja tak diungkapkan, maka mereka berdua tetap akan dekat seperti dulu.

Walapun mereka kembali dekat lagi, harus seperti apakah hubungan mereka?

Kembali menjadi teman seperti dulu, tentunya akan menimbulkan beban bagi kedua belah pihak.

Sebenarnya, jika perasaan yang dinamakan "cinta" itu tak boleh diungkapkan, lantas mengapa Tuhan menciptakan "cinta"?

My LimerenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang