Seventh Step

8 2 0
                                    

"Elaine!"

Pemuda itu berusaha mengejar gadis yang hendak kabur itu.

"Berhenti menggangguku, Jack!"

Tapi rupanya tubuh atletis pemuda itu dapat membuatnya mudah menangkap gadis itu.

"Dengarkan aku, kumohon!" , Jack terlihat sedih, kecewa, seakan dirinya marah terhadap diri sendiri. "Maafkan semua perbuatan dadakan ini, sehingga membuat dirimu tak nyaman. Aku hanya, merasa akhirnya kesempatan ini datang, kesempatan untuk mendapatkanmu. Aku merasa jika tak kulakukan, maka aku takkan pernah bisa mendapatkanmu lagi!"

Gadis itu tampak tak nyaman.

"Lepaskan tanganku, Jack."

Jack enggan melepaskan meski pada akhirnya merelakan jemari kecil gadis itu.

"Maaf.."

"Jack, bisa hentikan ini? Aku tak nyaman dengan semua ini."

"Apa kita tak bisa kembali menjadi teman?"

"Jack, situasinya sudah berbeda, kini aku mengerti bahwa perasaanmu padaku adalah perasaanmu terhadap seorang gadis, bukan terhadap seorang teman. Aku takkan bisa memandangmu seperti bagaimana dulu aku memperlakukanmu."

"Elaine..."

"Jika kau tak mampu dekat denganku layaknya teman, maka lebih baik kita menjadi orang asing saja. You'll be okay without me anyway."

"I'll be okay without you, but better with you."

Kata-kata itu berhasil membuat gadis itu terdiam.

"Sudahlah, terserah mu saja."

Gadis itu kemudian meninggalkan pemuda itu. Pemuda itu hanya diam, melihat langkah canggung milik gadis itu. Dirinya hanya mampu tersenyum tipis.

"Berarti aku masih boleh berada di dekatmu kan?"

My LimerenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang