09.Panik

5.1K 252 3
                                    

~~

Panik , itu lah yang di rasakan oleh Rafael saat ini. Ia bahkan tidak peduli dengan tatapan aneh yang dilontarkan oleh semua orang yang berpapasan dengannya di sepanjang koridor sekolah.

Brukkk....

Rafael langsung menendang pintu Uks dengan kencang karena saking paniknya, sehingga pintu Uks terbuka begitu lebar.

Semua orang yang ada didalamnya langsung terpelojak kaget, para petugas PMR langsung menghampiri Rafael lalu membantu Rafael untuk membaringkan tubuh Dave ke atas tempat tidur yang ada di dalam uks.

"Dave bego bangun woy!!?" ucap Rafael sedikit frustasi sambil memukul mukul wajah Dave dengan keras.

"Maaf kak, lebih baik kakak tunggu saja di luar!!biar kami tangani dulu teman kakak" ucap seorang perempuan salah satu petugas PMR yang ternyata adalah adik kelasnya.

Rafael akhirnya mengangguk pelan dan menuruti permintaan petugas PMR, lalu melangkah keluar dari Uks. ia lebih memilih duduk dikursi panjang yang ada didepan uks.

Rafael mengacak rambutnya frustasi karena ia takut,Sangat takut malah. ia takut jika nanti Dave hilang ingatan atau yang lebih parahnya adalah gagar otak.

Rafael menggeleng gelengkan kepalanya , menepis semua pikiran buruk yang terlintas di otaknya.

~~

Rafael menoleh saat mendengar suara derap langkah begitu cepat menghampiri dirinya yang sedang duduk terpaku. ia lalu tersadar dari lamunannya,Rafael melihat Alice dan kedua temannya Bella dan Serly.
Diikuti oleh Rangga dan James.

"Gimana keadaan Dave?" Tanya Alice dengan wajah dibanjiri keringat.

"Gue nggk tau" jawab Rafael lemas.

Alice duduk disamping Rafael lalu mengelus elus punggung Rafael agar Rafael bisa tenang.

"Gue yakin, Dave bakalan baik baik ajah kok"Ucap Alice yang berusaha menenangkan Rafael.

"Hadeuhhh kok jadi drama banget ya, padahal cuma ketimpuk sama bola doang. laki ko kemayu banget si,pingsan segala lagi" ucap Rangga tanpa dosa sambil memegangi bola basket.

"Rangga lo bisa ngga si nggak Jelek-jelekin Dave dulu?Lo ngga liat apa suasana lagi panik gini?"Jawab Alice dengan nada kesal.

"Ok ok fine gue salah"Rangga mengakui kesalahannya dengan tidak ikhlas karena menurutnya apa yang dia ucapkan itu benar adanya.Tapi dia memilih diam dan mengalah karena Debat dengan Alice itu pilihan yang salah, dia tau kalau wanita semacam Alice tidak akan mau terkalahkan apalagi mengalah.

"Hai Bella" sapa James mengedipkan sebelah matanya sambil tersenyum manis.

"Ih jijik gue liat nya Bell." ucap Serly begidik ngeri melihat bagaimana menyeramkannya wajah James.

"Emang lo ajah yang jijik, gue juga jijik kali" ucap Bella
"Apaan si lo hai hai hai"jawab bela dengan nada jijik.

"Heheh kangen ngomong sama kamu ajah Bel" ucap James.

"Cuihhh...kangen??emak emak tukang ketan ajah dikangenin juga" ucap Rangga sambil terkekeh sinis sekaligus membela temannya yang sedang dijelek-jelekan oleh Bella dan Serly.

"Si kampret, gue cantik sexy badaii gini mirip Kelly Jenner dibilang emak-emak tukang Ketan? "Bella membela dirinya karena dia tidak terima kalau Rangga menyamakannya dengan tukang ketan.

"Sorry sorry gue becanda" Rangga terkekeh pelan

"Kalian itu bisa diem ngga si?dari tadi berisik terus.Nggak liat situasi lagi genting apa? "Alice sangat kesal melihat teman-temannya yang sedari tadi ngoceh hal yang tidak penting.

"dengerin tuh diem jangan banyak cingcong, apalagi lo James! "Bella melirik james dengan mata yang tajam.

~~

Beberapa menit kemudian pintu uks terbuka, Rafael langsung bangun lalu menghampiri petugas PMR yang berada didalam UKS.

"Dia udah sadar kak"
Tanpa mengucapkan terima kasih kepada adik kelasnya, Rafael langsung nyelonong masuk.

Rafael menatap Dave yang sedang meringis menahan sakit di kepalanya.

"Dave" panggil Rafael.

Dave menoleh menatap Rafael yang sedang berjalan menghampirinya. Rafael duduk di atas kasur UKS lalu menatap Dave.

"Lo inget siapa gue kan?" Tanya Rafael memastikan bahwa Dave tidak hilang ingatan atau gagar otak.

"Ingat lah" ucap Dave malas.
Ia bangun lalu menyenderkan tubuhnya di tembok.

"Nama gue siapa?"

"Rafael"jawab Dave bingung

"Nama lo siapa?"

"Dave"Dave masih bingung dengan tingkah laku Rafael yang terbilang cukup aneh.

"Telinga lo ngedengung nggk?"

"Nggk"

"Penglihatan lo silau nggk? "

"Nggk lah, apa-apaan si loh?"

"Ah syukurlah lo nggk amnesia dan gagar otak"
Rafael sangat bersyukur karena semua dugaannya salah.

"Jadi lo berpikiran kalau gue bakalan gagar otak?"Dave sedikit kesal dan dia mulai paham apa maksud Rafael.

"Iya heheh" Rafael nyengir.

Entah rasa apa  yang sedang dirasakan oleh Dave, tapi sekarang ia merasa senang Rafael mengkhawtirkan dirinya.

"Lo hawatir sama gue?"tanya Dave kepo

Rafael terdiam, lalu menggeleng.

Dave berdecak karena Rafael tidak jujur kepadanya.

"Terus Ngapain lo disini?Tanya Dave pada Rafael.

"Gue nemenin lo"

"Nggk usah, gue enak sendirian"Jawab Dave sambil duduk dengan posisi ter santainya.

"Gue nggk butuh penolakan"Jawab Rafael keras kepala

Dave memutar bola matanya malas karena Rafael masih saja belum mengakui kalau dirinya khawatir dengan keadaan Dave.

Sedangkan Alice, Serly, Bella, Rangga dan James hanya bisa diam melihat interaksi Rafael dan Dave. Mereka merasa ada yang aneh dengan kelakukan dua manusia itu.

"Lo ngerasa nggk si? Kalau sekarang Rafael sedikit aneh" ucap Rangga menatap Rafael yang sedang tertawa sedangkan wajah Dave sedang cemberut karena kesal.

"Ya gue berpikiran sama" jawab James dengan wajah cengo menatap ke arah Rafael dan Dave.

"Apa jangan jangan Rafael menyimpang?"Ucap Rangga ceplos

Peltok...

"Lo kalau ngomong bisa nggk si disaring dulu" ucap Alice dengan nada marahnya sambil menggetok kepala Rangga dengan tangannya.

Sementara Rangga meringis menahan sakit karena jitakan Alice.

"Mending kita semua ke kelas ajah lagian bel udah bunyi" ucap Bella.

"Yaudah kuy lah"

"Cielah ayang Bella emang yang terbaik deh" ucap James

"Najis jijik gue"

"Jijik tapi sayang kan"Goda james kepada Bella yang sedari tadi menatapnya jijik.

"Sejak kapan gue sayang sama lo?"Bella mengangkat kedua bahunya acuh sambil berjalan  berjauhan dari Rangga.

"Sejak tuhan menakdirkan agar kita ber-J O D O H, ahayyy"James menakankan kata jodoh diakhir kalimatnya.

Rangga, Alice dan Serly hanya bisa tertawa ngakak melihat kelakukan James yang sering menggoda Bella.

Sedangkan Bella hanya bisa menahan emosinya agar tidak melempar James ke planet Mars.























Jangan lupa tinggalkan jejak  dengan "VOTE" ya guys🤣

#Moirvi.

My possessive GayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang