08.Pingsan

5.6K 291 4
                                    

Semua yang ada di kantin tampak melongo menatap Dave dan Rafael.
Rafael yang merasa terganggu dengan kelakukan Dave langsung menepis tangan Dave dengan kasar.

"Apa apaan si lo?" Bentak Rafael dengan nada kesalnya.

"Bersihin bibir lo lah" jawab Dave menatap malas Rafael.

"Kalian pacaran?"
Dave dan Rafael seketika menoleh kearah sumber suara, di tatap lah Alice.

"Nggk lah" jawab Rafael.
Sedangkan Dave hanya diam sambil menatap Alice dengan tatapan tak sukanya.

"WOY RAFAEL"

Merasa namanya di sebut, Rafael langsung menoleh kebelakang. Di sana ia melihat Rangga dan James kedua temannya sedang melangkah menghampiri dirinya.
"Raf, basket yokk" ajak James langsung merangkul pundak Rafael.

Rangga langsung duduk disamping Rafael sambil mencomot cilok milik Rafael.
"Kalian siapa?" Tanya Dave menatap teman Rafael.

Rangga dan James menatap Dave dari atas sampai bawah.
"Dia temen lo?" Tanya Rangga menatap ngeri kearah Dave.

"Iya" jawab Rafael

"Kok gue baru liat dia ya? Eh bocah siapa nama lo?" Tanya James.

"Dave Gilbert Wilson, panggil gue Dave. Gue sahabat Rafael"
Dave mengulurkan tangannya sambil tersenyum bangga.

Rangga dan James rasanya ingin tertawa ngakak, sejak kapan ada seorang pria kemayu seperti ini.
"Gue Rangga dan si curut yang ada di samping gue James"

"Eh birog, gue bukan curut tapi marmut biar imut imut kaya doi"

"Si anjirrr"

"Doi mulu yang lo pikirin tapi status lo masih ajah jomblo" ejek Rafael.

Rafael dan Rangga langsung tertawa ngakak melihat wajah James yang menahan kesal.
Sedangkan Dave hanya diam menatap Rafael, selama Rafael berada di sisinya Rafael tidak pernah tertawa lepas seperti itu.

"Kalau kalian mau berisik pergi gih sana" decak Bella kesal.

"Eh ada neng Bella" ucap James sambil mengdepikan sebelah matanya ke arah Bella.

Sedangkan Bella menatap jijik kearah James, bukannya terlihat imut malah wajah James terlihat mengerikan.

"Yaudah, kuy lah" ajak Rangga.
Rafael dan James beranjak dari tempat duduknya.

"Lo bertiga mau kemana?Tungguin gue Rafael,gue ikut" Tanya Dave menyusul langkah mereka.

Sementara Alice, Bella dan Serly di tinggal begitu saja. Bahkan Rafael dan Dave lupa membayar cilok dan minumannya.

"Mau upacara" jawab Rangga asal.

"Gue nggk nanya sama lo, gue nanya sama Rafael" ucap Dave ketus.

"Si kerdus, lo ngajak ribut" kesal Rangga menatap Dave tajam.

"Udah Rang slow jangan emosian ngga baik" Rafael menatap Dave "mau main basket? Lo mau ikut juga hah"

"Iya" jawab Dave berbinar.

Rangga dan James menatap jijik kearah Dave, mereka bertanya tanya sejak kapan Rafael mau bersahabatan dengan pria kemayu seperti si Dave ini.

"Yaudah, lo boleh ikut. Tapi awas, kalau lo berbuat memalukan seperti tadi" ancam Rafael menatap Dave tajam.

Mereka berempat langsung pergi menuju lapangan basket yang cukup jauh dari area kantin.
Beberapa menit mereka melangkah, mereka sampai di lapangan.

"Jadi, kita berempat bakalan di bagi jadi dua tim?" Tanya James.

Mereka berdua mengangguk sedangkan Dave yang tidak mengerti hanya bisa diam.

"Yaudah pakenya ompimpah ya?" Usul Rangga.

James dan Rafael mengangguk sedangkan Dave masih saja diam.

Mereka berempat mulai mengulurkan tangan kanan mereka hingga telapak tangan mereka saling bertumpangan.

"OMPIMAH OLANIUM GAMBRENG NEK IJAH PAKE BAJU ROMBENG"

"Hahahahah lo sepasang sama Dave" tawa Rangga langsung pecah begitu saja saat melihat wajah James mendadak kesal dan ragu karena satu tim dengan Dave.

James hanya bisa menghela napas panjang, ia hanya berdoa semoga Dave tidak membuat dirinya repot.

"Ok semuanya siap kan" ucap Rafael memegangi bola basket.

"SIAP"sahut mereka serempak.

Rafael langsung meleparkan bola ke udara hingga mereka berempat ber siap siap merebut bola jika bola sudah merdarat kebawah.

James langsung melompat saat melihat bola sudah berada diposisi yang bisa dia jangkau, James langsung membawa bola basket itu. Hingga James dihadang oleh Rafael dan Rangga secara bersamaan.

James celingak celinguk mencari keberadaan Dave, hingga ia melihat Dave yang sedang berdiri anteng di dekat tiang basket.

"Dave" teriak James meleparkan bola basket yang ada digenggamannya ke Dave.

Tapi Dave belum siap menerima bola yang dilemparkan oleh James dan akhirnya bola basket itu langsung mendarat di kepala Dave dengan keras.
Dan setelah itu Bola langsung memantul entah kemana, sedangkan Dave merasa pusing akibat hantaman bola basket itu.

"Dave lo nggk apa apa?" Tanya Rafael panik.

"Gue... ng...gk pa..pa kok"

Tiba tiba Dave melihat semuanya berputar, kepala nya juga terasa sangat pusing hingga tanpa sadar tubuh Dave langsung terjatuh. Untungnya Rafael dengan sigap menangkap tubuh Dave.

"Dave Dave lo kenapa? Woy bangun bego" teriak Rafael panik sambil mengeplak ngeplak kedua pipi Dave dengan tangannya.

Namun kedua mata Dave masih terpejam hingga tanpa sadar Rafael langsung membopong tubuh Dave di punggungnya lalu berlari kencang meninggalkan lapangan basket.

Rangga dan James saling menatap satu sama lain, mereka merasa aneh dengan tingkah Rafael, karena biasanya pria itu tidak pernah peduli kepada siapa pun termasuk mereka berdua.

Lalu ada apa dengan Rafael sekarang? Pikir mereka berdua sambil menatap Rafael sedang berlari menuju ke UKS untuk memastikan Dave baik-baik saja atau tidak.



















Jangan lupa "VOTE" ya guys 😊 💕Terimakasih.

#MOIRVI🙋

My possessive GayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang