"Aku ingin bicara dan kali ini jangan mengusirku."
Suara berat Kevin membuat Wina kini mengernyit. Pria itu tampak berantakan. Tidak seperti tadi siang saat suaminya meninggalkan di rumah.
Wina akhirnya menegakkan tubuh dan kini meletakkan gelas berisi air putih di atas nakas lagi. Vitamin yang harus diminumnya itu kini terabaikan lagi. Wina kini bersedekap dan menatap Kevin dengan dagu terangkat. Sudah cukup tangisannya tadi siang. Malam ini dia juga akan memberikan kepastian kepada Kevin.
Kevin melepas jasnya dan melemparkan begitu saja ke atas kasur. Lalu pria itu mengacak rambutya dengan gusar. Wina bisa melihat rahang Kevin mengeras. Selalu ekspresi seperti itu yang ditampilkan Kevin kalau sedang marah.
"Kamu katakan siapa ayah dari bayi yang kamu kandung?"
Jantung Wina langsung berdegup kencang mendengar tuduhan itu. Maksud Kevin apa?
"Ayah dari anak ini?"
Kevin mengangukkan kepalanya. Lalu berjalan mondar mandir di depannya. Tampak begitu marah.
"Aku tidak tahan lagi Win. Tidak. Kamu tidak bisa memperlakukan aku seperti ini lagi."
Hati Wina tersakiti mendengar tuduhan Kevin. Terlalu kejam kalau pria itu mengatakan bahwa anak yang dikandungnya bukan darah daging Kevin., jadi selama ini hal itu yang membuat Kevin resah?
"Vin. Aku memang jahat kepadamu tapi aku bukan wanita murahan. Atau lebih kasarnya seorang pelacur.'
Suara Wina bergetar saat mengucapkan itu. Hatinya benar-benar merepih. Kali ini Kevin bahkan tidak sudi untuk mendekatinya. Pria itu menghempaskan tubuhnya di atas sofa yang ada di dalam kamar itu. Sofa berwarna coklat yang terletak di sudut ruangan. Jauh dari tempat tidur. Kevin mulai mengacak rambutnya dengan kesal.
"Jangan bohong lagi kepadaku Win. Aku tahu siapa kamu. Sebenarnya kamu tidak tahan kan hidup denganku? Tidak tahan aku perlakukan dengan kejam? Tidak tahan uangmu aku batasi? Kamu lalu mencari kesenangan sendiri. Siapa pria itu Win?"
Geraman itu terdengar begitu menyeramkan. Wina bisa merasakan tengkuknya meremang. Kevin bukanlah Kevin yang dulu pernah mencintainya. Tapi Kevin yang ini.,....
"Win, jangan harap aku akan menceraikanmu. Aku tetap akan menjadikanmu istriku. Persetan dengan anak dan ayah itu."
Akhirnya Wina tidak tahan dengan ocehan omong kosong dari Kevin. Dia beranjak berdiri dengan emosi. Lalu berderap melangkah ke arah Kevin duduk.
"PERSETAN DENGANMU Vin. Aku maunya cerai. Kita bercerai."
Mendengar teriakannya itu Wina bisa melihat wajah Kevin menggelap. Bahkan kini otot-otot di lehernya terlihat begitu jelas. Pria didepannya itu marah.
Kevin akhirya berdiri. Kini mereka berhadapan dengan tatapan yang saling menghunjam.
"OHh jadi itu maumu? Aku menceraikanmu dan kamu bisa menikah dengan selingkuhanmu itu? Atau pria kaya yang bisa membuatmu puas?"
Plaaaakkkkk''
HAI INI CUPLIKAN LAGI YA. DARI 17 BAB YANG ADA DISINI NANTI ADA PENAMBAHAN 8 BAB LAGI JADI ADA 25 BAB YANG AKHIRNYA DIKEMAS DI NOVEL CETAKNYA YA. dijamin ceritanya lebih panjang. ok ok open po masih sampai tanggal 30 maret ya. Buruan merapat ke line atau wa ya....
KAMU SEDANG MEMBACA
Mean To Be
RomanceMerubahmu adalah janjiku Memilikimu adalah impianku... Aku tidak akan berhenti menyiksamu sampai kamu bisa berubah aku tidak akan berhenti untuk mengekangmu sebelum kamu berubah... aku Kevin Mahardian tidak akan berhenti sampai kamu menyesali semua...