Chapter 2 ( Bahasa )

6.9K 480 25
                                    

Kongpop merasa hari ini bukanlah hari terbaiknya, masalahnya datang bertubi-tubi sejak ia bangun pagi tadi.

Pertama ban motornya kempes, kedua handphonenya error tidak bisa menghubungi siapapun, ketiga ia datang telat di ujian yang mengakibatkan waktu mengerjakan ujian menjadi berkurang.

Walau dapat masalah yang bertubi-tubi Kongpop tak terlalu memusingkannya, ia yang pikirkan adalah P'Arthitnya. Kenapa belum ada kabar juga ? Sudah di telepon ke P'Knot dan P'Earth tapi tak ada satupun yang menjawabnya.

Kongpop sudah membereskan barang-barangnya dari semalam, jadi setelah ujian selesai ia sudah bisa langsung pergi ke Phuket menyusul Arthit.

"Maee... Kong sudah siap." Ucap Kong yang menunggu mae-nya yang masih bersiap-siap.

"Sebentar Kong." Teriak Mae dari dalam kamar.

"Cepetan Mae kita sudah terlambat."

"Kong pesawatnya jam 11, ini masih jam 8 pagi. Kau ini tak sabaran." Keluh Mae kepada anak semata wayangnya.

"Demi bertemu Oon, kau sampai memburu-buru Mae." Ejek P'Mu.

"P'Mu makanya cari pacar..." Kongpop menjulurkan lidahnya mengejek P'Mu.

"Bocah kurang ajar, awas akan kujauhkan Oon darimu." Ancam P'Mu.

"Tidak bisa P, P'Oon sudah terikat kontrak seumur hidup denganku."

"Sudah kalian berdua, Mae sudah siap. ayo Kong kita pergi ." Kata Mae yang menghentikan pertengkaran kedua anaknya.

"Baik Mae." Kata Kong yang langsung meluncur keluar rumah. Mae dan Mu hanya bisa mengeleng-geleng melihat tingkah anak laki satu-satunya keluarga Suthiluck.

***

P'Earth dengan tergesa-gesa pergi menuju rumah sakit, mengunjungi Arthit membawa kabar yang kurang menyenangkan. P'Earth langsung membuka pintu kamar rawat inap Arthit tanpa mengetuknya lebih dahulu.

"Gawat N'Knot." Kata P'Earth setelah masuk keruangan itu.

"Kenapa P?" kata Knot yang kebingungan melihat tingkah P'Earth yang tidak seperti biasanya.

"Gawat, Kong sedang perjalanan menyusul kemari." 

"Whatt?" Teriak Knot kaget.

"Apa ?" Teriak satu orang lagi yang tak disangka.

"Arthit / OOn " Teriak P'Earth dan Knot bersamaan melihat Arthit yang sudah sadar secara tidak terduga.

"Kenapa dia datang ?" Keluh Arthit, ia tak ingin Kongpop melihatnya dalam keadaan begini.

"Itu semua gara-gara kamu Ai'Arthit"

"Loh kenapa kau jadi menyalahkanku Ai'Knot ?" Arthit tak terima disalahkan, baru saja ia sadar masa udah disalahkan begitu saja.

"Siapa suruh kau tidur lama2, kami tak bisa menjawab telepon dari Kongpop. Alhasil dia memutuskan menyusulmu kemari." Jelas Knot.

"Aww kenapa kau tak jawab ?" Tanya Arthit.

"N'Oon kau itu lagi tak sadar, kalau kami jawab, kami mau jawab apa saat Kong meminta berbicara padamu." Kata-kata P'Earth membuat Arthit terdiam.

"Jadi bagaimana ini ? Aku gak mau dia tahu." Kata Arthit bersedih dengan ekpresi wajah seperti anak kucing keujanan ditengah jalan.

"Gini aja, bagaimana kalau kita bilang kau keracunan makanan hingga masuk rumah sakit ?" Kata P'Earth menyarankan idenya.

"Boleh juga tuh" Knot menyetujui ide P'Earth.

"Gak bisa, nanti dia akan melarangku makan yang enak-enak."

"Oiii Arthit / Oon.." Teriak P'Earth dan Knot berbarengan yang gemes dengan Arthit.

***

"Mae, kenapa P'Arthit masuk rumah sakit ? Dan kenapa tak ada yang memberitahu Kong." Kongpop kecewa tak satupun yang bilang keadaan P'Arthit dirumah sakit.

"Mereka mengkhawatirkan ujianmu Kong." Kata Mae. "Kau pasti lansung menyusuk kemari saat kau tahu Oon masuk rumah sakit."

Kongpop hanya terdiam dan kecewa, kenapa tak ada yang memberitahunya, padahal mereka tahu betapa khawatirnya Kongpop terhadap Arthit.

Ketika Kongpop dan Mrs. Suthiluck berjalan di koridor rumah sakit dimana tempat Arthit dirawat mendengar gosip yang dibicarakan para suster.

"Sayang sekali padahal ia lelaki imut tapi ia rela menjalani operasi pencangkokan rahim untuk mempunyai anak." - suster 1.

"Itu tandanya ia cinta berat sama pasangannya." - Suster 2

"Kira-kira bagaimana ya rupa pasangannya ? Bagaimana ia bisa mendapatkan hati si imut itu ?" - Suster 3.

'Pencangkokan rahim pada laki-laki, memangnya bisa ?' Pikir Kongpop. 'Jika memang bisa terbukti, apa P'Arthit mau menjalaninya, dengan begitu kami akan punya anak hasil buah cinta kami sendiri.'

Kongpop memikirkan hal itu terus sepanjang ia jalan dikoridor menuju kamar Arthit sedangkan Mrs. Suthilcuk hanya tersenyum simpul seakan-akan bisa membaca apa yang dipikirkan oleh anaknya.

"P'Arthit kau tak apa -apa ?" Kata Kongpop yang langsung menghampiri Arthit yang terbaring di tempat tidur.
"P sakit apa ? Kenapa tidak memberitahuku ?" Tanya Kongpop bertubi-tubi.

"Kong, satu-satu kalau nanya ?" Kata P'Earth yang dicuekin sama Kongpop yang lagi fokus menatap Arthit, Kongpop tak peduli sekelilingnya. Dihadapannya hanya ada Arthit yang terbaring lemah di tempat tidur.

"Ini anak, berani sekali cuekin P." Kata P'Earth yang menghadiahkan jitakan dikepala adiknya yang tersayang.

"Siapa suruh P'Earth merahasiakannya ?" Kongpop ngambek.

"Sudah-sudah, mending kita keluar P'Earth, biarkan dua sejoli ini berbicara." Kata Knot yang disetujui dengan anggukan oleh P'Earth dan Mrs. Suthiluck. Arthit merasa keberatan ditinggal berdua sama Kongpop, masalahnya ia juga bingung mau jawab apa.

'Kalian yang buat masalah, aku yang kena sialnya' pikir Arthit kesal.

"Jadi P sakit apa ?" Pertanyaan Kongpop yang dari tadi ditanyakan tapi belum dijawab sama Arthit.

"Aku tak apa-apa Kong."

"Kalau P tak apa-apa, kenapa P bisa masuk rumah sakit."

Arthit binggung mau jawab apa atas pertanyaan tersebut pasalnya ia memang tidak sakit apa - apa hanya menjalani operasi pencangkokan rahim. Kongpop yang bingung melihat Arthit hanya terdiam tanpa menjawabnya lebih lanjut.

"P..P'Arthit." Arthit masih tak menjawabnya, Kongpop mengambil tindakan dengan mengecup bibir Arthit.

"Oiii Kong mesum, ini dirumah sakit bukan dikamar." Arthit terperanjat dengan perlakuan dari Kongpop.

"Siapa suruh P tak menjawab malah diam saja, itu kan sama aja P mengasih aku kesempatan berbuat mesum padamu."

"Kau ini dasar bocah sial."

"P aku ini bukan bocah sial tapi tunangan P. Sekali lagi T.U.N.A.N.G.A.N." kata Kongpop yang menekan setiap huruf dari kata tunangan.

"Memangnya siapa yang mau tunangan dengan dirimu ?" Bantah Arthit.

"Tentu saja P'Arthit, memangnya siapa lagi ? Lagipula kalau P menolak, akan kuculik P dan kukerjai setiap malam sampai P'Arthit tidak bisa jalan menjauh dariku."

"KAU..."

"sssttt P, gak boleh teriak-teriak dirumah sakit. Jadi P sakit apa ? Katakanlah P jangan buat aku khawatir."

"Akuu... akuu... aku habis dioperasi Kong."

"WHATTT"

"ssssttt gak boleh berisik dirumah sakit." Kata Arthit jahil membalas Kongpop.

3. MARRIAGE LIFE ( PRIVATE BODYGUARD SEASON 2 ) - COMPLETEWhere stories live. Discover now