Chapter 6 (Bahasa)

5.8K 456 32
                                    

Arthit membuka matanya yang berat, pandangan pertama yang ia lihat adalah wajah marah Kongpop. Arthit berniat menarik selimut dan menutupi wajahnya tapi apa daya Kongpop bergerak lebih cepat dari apa yang ia pikirkan.

"Jadi.. apa maksud semua ini P'Arthit ?" Tanya Kongpop dengan suara pelan namun intonasinya tegas.

"Erhhh...." Arthit mengalihkan pandangan dan segera menutupi jerawatnya.

"Jawab pertanyaanku P'Arthit." Arthit mencebik sebal, Kongpop sangat menyebalkan jika sedang mode mengintrogasinya.

Arthit tetap terdiam. Keras kepala.

"P, jawab pertanyaanku." Kata Kongpop tegas sekali lagi dengan mengeluarkan suara hazernya. Arthit yang selama ini tak pernah diperlakukan seperti itu menjadi sedih dan menangis.

Aku sudah menjadi jelek. Dia sudah tak tertarik lagi padaku. Penikahanku hanya tinggal nama saja. Arthit menangis meraung-raung bagai anak kecil yang kehilangan mainannya.

Kongpop sungguh terkejut dengan perubahan Arthit yang begitu cepat. Kongpop segera memeluk Arthit namun ditolaknya.

"P... maaf na.. aku tak bermaksud marah pada P'Arthit..." mau tak mau Kongpop harus membujuk Arthit jika sudah begini.

"Pergi... hik...aku benci kamu..."

Apa salahku sekarang? Kongpop sungguh bingung dengan jalan pikir Arthit akhir-akhir ini.

"P....."

"Pergii... pergi....hikk...hik...."

"P, katakan ada apa sebenarnya? Aku sungguh bingung."

"Jadi hik... sekarang hik... kau...hik..tak...mengerti hikk... aku.... hik...hik...kau... jahat....Kong."

"P... aku mohon." Kongpop segera berlutut dihadapan Arthit. Persetan dengan semua harga diri, yang terpenting baginya adalah orang dihadapannya ini juga makhluk kecil yang berada didalam tubuhnya.

FLASHBACK ON

"Apa yang kalian lakukan ? Membiarkan dia kelaparan sepanjang hari. " P'Kit marah-marah kepada semuanya. "Dan kau juga, bagaimana kau menjaga tunanganmu Kong." P'Kit adalah dokter yang menjaga Arthit selama di Bangkok mengantikan P'Beam.

"Apa.. maksudnya kelaparan ?" Tanya Kongpop bingung.

Ma menceritakan bagaimana Arthit tidak sarapan dan Knot menceritakab kejanggalan Arthit waktu makan siang.

"Arthit tak memiliki asupan makanan sama sekali hari ini, hal itu yang membuat Arthit pingsan. Ini bisa membahayakan bayi dalam kandungannya."

"APAA...BAYII." Semua kompak berteriak kecuali Kongpop yang memasang pose kemenangan.

Yes... finally..

"Jadi, kalian tidak tahu ?" Tanya P'Kit bingung.

"Kau sudah tau Kong ?" Tanya Ma.

"Kong hanya menduganya Mae."

"Tapi... tapi.. bagaimana kau tahu bahwa Arthit sekarang bisa mengandung?".

Kongpoppun menceritakan bagaimana ia curiga dan akhirnya memaksa P'Beam berbicara.

"Apa ini semua rencanamu ?" Tanya Knot curiga mengingat curhatan Arthit minggu lalu. Kongpop hanya tersenyum.

"Bagus Kong, itu baru adikku." P'Mu menepuk pundak Kongpop dengan bangga.

"Akhirnya...." Ma terharu meneteskan airmata.

"Tuhan memberi sebuah keajaiban untuk kita Ma." Ucap Pa yang terharu juga.

"Ehemmm... ehemmmm..." semua menoleh ke P'Kit. "Intinya Arthit sedang hamil 4 minggu, ini usia yang rawan bagi cabang bayi. Tolong diperhatikan kesehatan fisik maupun emosi Arthit." Semua mengangguk setuju dan berjanji akan menjaga Arthiy sepenuhnya, terutama Kongpop. Apapun akan ia lakukan demi Arthit dan bayinya.

FLASHBACK OFF

"Lihat.. karena aku sudah jelek.... kau sudah berani membentakku Kong." Kata Arthit sambil menangis sesunggukan.

Sabar Kong, sabar...

" Maaf P, aku sangat mengkhawatirkan P'Arthit hingga hilang kendali. P'Arthit masih tampan kok, aku makin cinta." Kongpop mengedipkan mata. Arthitpun merona merah.

"Tukang gombal." Arthit cemberut.

Kongpop memeluk Arthit dengan mesra, mencium pucuk kepala Arthit.

"Itu benar P, rasa cintaku makin bertambah setiap harinya bukannya berkurang."

"Meski aku berjerawat."

"Meski P'Arthit berjerawat, aku tetap cinta P'Arthit."

"Meski aku menjadi jelek."

"Iya, meski P'Arthit menjadi jelek."

"Hua.... tuh kan kau bilang aku jelek."

Upss... salah lagi nih.

"Aku lebih jelek dari P'Arthit kok, P tetap tampan." Arthitpun tersenyum puas mendengar jawaban Kongpop.

"P, mau makan apa ? Nanti aku belikan."

"Chicken basil."

"Itu pedas P, tak baik makan dalam keadaan perut kosong."

"Tom yam."

"Itu juga asam."

"Makan ini gak boleh, itu juga gak boleh. Jadi sebenarnya kau niat beliin aku makanan gak sih Kong." Mood ngambek telah kembali.

"P, sekarang perut P'Arthit kosong belum diisi makanan dari pagi. Jadi harus makan yang lunak-lunak. Bagaimana kalau aku belikan bubur babi ?" Bujuk Kongpop.

Arthit mengeleng.

"Dengan minuman pink milk ?" Kongpop tetap bernegosiasi.

Arthit mengeleng sekali lagi.

"Jika P'Arthit memakan bubur, aku akan membelikan anime figure one piece monkey d. Luffy."

Mata Arthit berbinar bagai mendapatkan lotre bernilai 10 juta bath. Dengan semangat Arthit menanggukan kepalanya.

Fuih... selesai satu masalah.

"Arthittt kami menjengukmu." Ucap Bright masuk keruangan ditemani dengan Toota, Prem, Knot, Gun, Wad, Tew, New, May, Mamprang, Prepaeline dan Oak.

"Oiii... sudah donk pamernya." Kata Toota yang masih melihat Kongpop dan Arthit berpelukan. Arthit segera mendorong Kongpop karena malu.

Namun sialnya, hal itu malah menjadi bumerang baginya.

"HAHAHAHA.... KAU BERJERAWAT." Ledek Bright setelah melihat jerawat Arthit.

"Kong.....hua...." Arthit kembali menangis.

Oh shit... awas kau P'Bright. Aku akan membalasmu. Kongpop hanya bisa berdoa agar hari inu cepat berlalu.

3. MARRIAGE LIFE ( PRIVATE BODYGUARD SEASON 2 ) - COMPLETEWhere stories live. Discover now