Chapter 4 ( Bahasa )

6.4K 476 51
                                    

KONGPOP POV

Aku mengecup kepala P'Arthit ketika ia terlelap tidur. Malam sudah makin larut disini, hanya saja mataku belum dapat terpejam karena memikirkan kenapa P'Arthit berbohong padaku, apa yang sebenarnya ia sembunyikan.

FLASHBACK ON

"Jadi P sebenarnya sakit apa ?" Tanyaku berulang kali tapi belum mendapatkan jawabannya.

"Aku baru menjalankan operasi Kong."

"Whatt ? P..P kenapa sampai harus dioperasi, apa lukamu parah atau kau punya penyakit yang kau sembunyikan dariku. P percayalah apapun terjadi, aku tak akan meninggalkanmu. Itu janjiku. Baik dalam keadaan sehat ataupun sakit." Aku tak bisa menahan air mataku lagi karena aku tak tahu kalau P'Arthit sudah menderita penyakit.

"Kong, kau berlebihan. Aku ini hanya operasi usus buntu."

"Usus buntu ?"

"Iya, usus buntu."

"Sejak kapan P sakit usus buntu ?"

"Kau kan tahu aku suka makan pedas Kong, jadi mungkin ususku kewalahan makanya aku jadi sakit sekarang."

Kenapa aku merasa tak yakin dengan jawabannya ?

"Apa P merasa sudah sehat sekarang ?"

"Tentu saja sudah. Kong besok kau pulanglah, kau masih ada ujian di hari senin kan."

"Tapi..."

"Kong, kau kan tahu aku tidak suka dengan orang yang tak memenuhi tugasnya. Jadi pulanglah besok sama Aunty. Tak perlu khawatir ada P'Earth dan Knot yang menjagaku."

"Baiklah P. Tapi P harus berjanji satu hal."

"Apa itu ?"

"P harus cepat menghubungiku jika terjadi sesuatu. Tak boleh merahasiakan apapun lagi dariku."

"Ehmm ehmmm.. bawel sekali."

"P..."

"Iya iya Kong."

FLASHBACK OFF

Aku melangkah mendekati meja suster untuk menanyakan beberapa hal berhubung Mae, P'Earth sedang pergi mencari makan dan P'Knot sedang tertidur pulas di sofa.

"Permisi..saya ingin menanyakan tentang pasien yang bernama Arthit Rojnapat."

"Anda siapa ?"

"Tunangannya."

"Apa yang ingin ada tanyakan ?"

"Boleh saya tahu, operasi apa yang dijalani oleh tunangan saya ? Karena ia tak memberitahukan sama sekali."

"Maaf Tuan, kami tak bisa membocorkan informasi. Jika tuan ingin mengetahuinya, tuan bisa mencari dokter yang menjaganya."

"Siapa nama dokternya ?"

"Beam Barmere."

P'Beam ? Sepupuku ? Tapi P'Beam kan dokter bedah kandungan.

"Baiklah terima kasih."

Aku mencari tempat yang sepi untuk menelepon P'Beam. Awalnya P'Beam tak berniat memberitahukan aku tapi setelah kupaksa dengan sedikit memelas, akhirnya P'Beam menceritakan hal yang sebenarnya padaku bahwa P'Arthit bukan menjalani operasi usus buntu melainkan operasi pencangkokan rahim.

Jujur aku marah karena semua menyembunyikannya dariku, walau aku tahu pasti P'Arthit yang meminta untuk merahasiakannya tapi tetap saja aku marah. Operasi itu bisa membahayakan dirinya. Aku khawatir apalagi saat P'Beam bilang bahwa P'Arthit tidak sadar selama 3 hari sehabis selesai operasi.

Disatu sisi aku marah tapi disatu sisi lagi aku terharu dengan apa yang diperbuat oleh P'Arthit sehingga aku memutuskan untuk mengikuti alur permainannya dengan berpura-pura tidak tahu.

***

Akhirnya P'Arthit kembali ke Bangkok setelah 2 bulan di Phuket. My cutie P'Arthit is back.

Seiring berjalannya waktu aku tetap bersikap biasa saja, bahkan berpura-pura meminta jatah malam walau aku tahu pasti akan ditolaknya karena kondisi rahimnya yang belum kuat. Menurut P'Beam aku harus menunggu 3 bulan setelah operasi agar proses perkembangan rahim berjalan dengan baik.

Setelah 3 bulan sepertinya P'Arthit tidak sekuat pemikiranku, P'Arthit sengaja mengundangku untuk menginap di dormnya. Lampu hijau nih.

Aku sangat menginginkan anak tapi hanya dari P'Arthit, harap digaris bawahi hanya anak dari aku dan P'Arthit bukan dengan yang lain. Demi mencapai tujuanku, aku harus memikirkan cara-cara untuk dapat mencapainya tanpa sepengetahuan P'Arthit.

Contoh 1 :

"P...kondomnya kau taruh dimana ?" Kataku berbisik ditengah foreplay kami padahal kondom yang di dalam laci tersebut sudah aku buang ke tong sampah diluar dan aku tahu P'Arthit sudah tak berdaya menahan klimaksnya.

"Ehmmm...ahh... dilaci...kong.." mata P'Arthit sudah dikuasai seluruhnya dengan nafsu.

"Tak ada P, apa P mau lanjutkan atau mau berhenti disini ?" Kataku sambil menghentikan semua gerakan.

"Lakukan saja tanpa kondom Kong." Ijin dari jendral sudah ditangan, aku langsung memasukan tongkatku kedalamnya.

Rencana berhasil 😁😁.

Contoh kedua :

Aku membuat lubang kecil di setiap kondom yang aku beli tanpa sepengetahuan P'Arthit.

Sssttt. Kalian jangan aduin aku ke P'Arthit ya. 😉😉

Contoh ke 3 :

P'Arthit memasukan kondom di keranjang belanjaan kami, dengan sengaja aku menaruhnya balik dan menutupinya dengan menaruh snack-snack diatasnya karena aku tahu P'Arthit tak akan pernah mau memeriksanya. Tentu saja lube tak bole aku lupakan karena bisa gawat kalau tidak ada lube 😆😆.

Contoh ke 4 :

"Akhh..Kong...jangan..akh...di...dalam akh..." P'Arthit memintaku agar tak cum didalamnya karena saat ini aku tak memakai pengaman. Tapi tentu saja aku tak akan menurutinya. Dengan sengaja aku cum didalamnya dan aku bilang kalau aku tak biasa menahannya lagi.

Seperti yang kalian tahu aku kena amukan dari P'Arthit dipagi harinya. Dari bantal, buku, benda-benda kecil didekatnya dilemparkan kepadaku. Bahkan hampir saja lampu tidur mau dilempar juga. Ooww P'ku sangat mengerikan, harus lebih berhati-hati lagi dalam melaksanakan rencanaku.

Entah sudah keberapa kalinya P'Arthit kabur ke apartemen P'Knot setiap ia marah padaku. Ooo P sikapmu gampang ditebak, pasti saat ini dia sedang mengadu pada P'Knot.

Jangan kira aku akan takut pada P'Knot, karena kelemahannya berada di pihakku hahaha. Aku langsung menelepon Tew yang memang sudah mempunyai janji bertemu dengan P'Knot hari ini.

Tentu saja aku mengikuti Tew mendatangi apartemen P'Knot, sayangnya P'Arthit langsung membuang muka begitu melihatku. Sedih rasanya dia tak mau melihatku.

Kesedihanku berangsur angsur menghilang saat kudengar P'Arthit muntah-muntah dikamar mandi.

Good job Kong. Akhirnya sudah terlihat buah dari hasil kerja kerasmu selama ini. Kataku dalam hati.

Dan akupun tersenyum dengan lebar.

3. MARRIAGE LIFE ( PRIVATE BODYGUARD SEASON 2 ) - COMPLETEWhere stories live. Discover now