Chapter 21 ( Bahasa )

4.7K 399 85
                                    

Kongpop berlari tergesa-gesa dilorong rumah sakit. Merasa bingung dan tegang, tanpa ia sadari kakinya tersandung berkali-kali dengan kaki lainya. Muka pucat dengan penuh keringat dingin yang membasahi seluruh tubuhnya. Arthitnya sedang menjalani operasi. Ia harus segera kesana, HARUS. Bright dan Knot berjalan siaga di belakang Kongpop, takut-takut Kongpop akan terjatuh nantinya.

Kongpop melihat Mae dan P'Mu yang sedang menunggu.

"Mae......" Kongpop segera berlari dan memeluk mae-nya, berharap mendapatkan kekuatan dari ketegaran sang ibu.

"Mae.. bagaimana keadaan P'Arthit ?" Tanya Kongpop tak sabar.

"Oon sedang dioperasi. Kita hanya bisa menunggu dan berdoa Kong. Kamu harus tegar." Mae menepuk-nepuk punggung belakang Kongpop, memberikan semangat secara moral. Bright segera menanyakan keadaan kekasihnya, Rome.

Setelah 5 jam menunggu, terdengar suara isakan tangisan bayi. Artinya sang bayi telah lahir.

"Konggg... bayinya sudah lahir.." ucap Mae memeluk Kongpop. Kongpop hanya berdiam, menunggu kepastian tentang kabar P'Arthit. Senyum sedikit lega terpancar diwajah P'Mu, Mae, dan Knot.

Selang 5 menit, terdengar kembali suara tangis bayi. Bayi kedua telah lahir.

"Bayinya selamat, bayinya selamat." Ucap Mae berkali-kali sambil menangis. P'Mu dan mae pun merasa lega setidaknya bayi mereka selamat keduanya.

Tak lama lampu tanda operasipun telah dipadamkan. P'Kit dengan wajah yang lelah keluar dari ruangan itu. Kongpop segera berlari menghampirinya.

"Bagaimana P'Kit ?" Tanya Kongpop was-was.

"Kong, selamat ya sudah menjadi ayah. Keduanya anak laki-laki, karena lahir premature , jadi harus di incubator dulu sampai mereka kuat."

"Bagaimana P'Arthit ? Bagaimana keadaanya ?" P'Kit terlihat cemas melihat wajah pucat Kongpop.

"Arthit... dia... masih dalam keadaan koma Kong."

BRAK... Kongpop terjatuh lemas.

"Apa dia dapat diselamatkan P ? Jawab aku yang jujur."

"Kong...." P'Kit berjongkok menyamakan tingginya dengan Kongpop.

"JAWABBB..." Mata Kongpop bukan lagi memancarkan kekhawatiran melainkan ketakutan, ketakutan kehilangan orang yang sangat dicintainya.

"Kita hanya bisa berharap, kami sudah melakukan yang terbaik."

"KENAPA P ? KENAPA ? AKU SUDAH BILANG UTAMAKAN KESELAMATAN P'ARTHIT BUKAN BAYINYA." Kongpop kehilangan kendali mencengkram kerah P'Kit. Untung saja ada Knot yang menghalangi hingga tak menjadi adu jotos.

"Arthit yang memintanya...."

FLASHBACK ON

Para suster dan dokter mendorong Arthit  & Rome yang terbaring di ranjang. Rome dilarikan ke UGD sedangkan Arthit langsung masuk ke ruangan operasi.

Kit memutuskan untuk menelepon Kongpop terlebih dahulu untuk memastikan jikalau ada kejadian yang tak diinginkan, maka ia sudah mempunyai keputusanya.

"Hallo Kong, ini P'Kit yang berbicara.

".............."

"Sepertinya Arthit harus melahirkan sekarang.

"............"

"Kami akan mengoperasinya dengan segera."

"............"

"Iya, kami terpaksa harus mengoperasinya."

3. MARRIAGE LIFE ( PRIVATE BODYGUARD SEASON 2 ) - COMPLETEWhere stories live. Discover now