Dengan langkah gontai Kongpop memasuki kelas yang menjadi ujian terakhir dari akhir semesternya, setelah ini Kongpop akan bebas libur panjang selama sebulan.
Wajah Kongpop yang pucat dan lingkaran mata hitam jelas tercetak dibawah matanya. Aim dan Tew memandang Kongpop khawatir.
"Kong, kau baik-baik saja?" Tanya Aim khawatir karena jarang sekali Kongpop menjadi zombie seperti ini kecuali pada saat ia ditolak oleh Arthit.
"Aku hanya lelah." Jawab Kongpop tersenyum tipis.
"Jangan kebanyakan belajar Kong. Kau itu sudah pintar." Kata Oak yang tiba-tiba nimbrung.
Kongpop hanya mengangguk pasrah. Andai saja kelelahan yang ia rasakan hanya karena belajar, pasti tidak akan selelah ini. Oh andai mereka tahu.
FLASHBACK ON
Kongpop sekarang tidak tinggal lagi di dormnya, demi menjaga Arthit walau pulang pergi yang cukup jauh dari rumah ke kampus, Kongpop menjalaninya dengan suka rela apalagi hari pernikahannya tinggal 5 hari lagi.
Kongpop sudah sedikit mempelajari bagaimana nasib para suami ketika istri mereka sedang hamil. Mood orang hamil naik turun seperti rollercoster dengan kecepatan melebihi kecepatan kereta express.
Perlu bukti ? Ayo sini Kongpop bisa buktikan.
Seperti biasa Kongpop membelikan pink milk kesukaan Arthit setelah pulang kuliah. Biasanya Arthit selalu menerimanya dengan senang tapi tidak kali ini, Arthit menolak pink milk. Sepertinya matahari terbit dari barat hari ini.
"Kenapa kau beli pink milk Kong?" Sembur Arthit yang mengalahkan semburan panas dari naga api.
"Biasanya kan P minum pink milk."
"Itu kan biasanya, hari ini gak biasa Kong."
"Jadi P mau minum apa ?"
"Tebak aja aku mau minum apa."
Oh Tuhan, dari semua jenis minuman gimana aku bisa menebaknya dengan benar jika pink milk saja ditolaknya.
"Ice coffee."
"Pahit, aku tak suka."
"Thai milk tea."
"Kemanisan. Tebak yang benar donk Kong."
"Air putih."
"Yang benar saja masa aku minta beliin air putih."
"Jadi P mau apa?" Kongpop sungguh memelas agar permintaan ini segera selesai.
"Hot choco."
"Roger P. Akan segera kubelikan.
Masih kurang kuat buktinya, Kongpop akan memberi bukti lainnya.
Jam 2 pagi ketika semua orang tidur terlelap tapi ada seorang yang bangun dijam segitu.
"Kong... bangun." Kongpop masih terlelap dengan mimpi indahnya.
"Kong... bangun..." Arthit menguncang-guncangkan badan Kongpop.
"Ada apa P?" Kongpop terpaksa membuka matanya walau ia hanya tertidur 2 jam yang lalu demi ujiannya besok.
"Aku mau jalan-jalan."
"Ehhh...."
"Kok Ehh.. sih. Bawa aku jalan-jalan."
"Tapi... ini sudah lewat tengah malam P."
"Terus kenapa ?"
"Besok aku ada ujian terakhir P, P kan tau professor Ham itu pelajaran paling susah."
"Jadi kau tak mau mengantarku Kong?"
"Bukan begitu P. Besok aja habis ujian aku antar jalan-jalan na.."
"Baiklah."
Kongpop melihat Arthit kembali membungkus badannya dengan selimut, akhirnya menutup mata lagi melanjutkan tidurnya yang tertunda.
15 menit kemudian. Kongpop merasa ada pergerakan dari seseorang disebelahnya. Merasa Arthit turun dari tempat tidur, Kongpop segera membuka matanya.
"P, mau kemana ?" Kongpop mendapati Arthit mengendap-endap berusaha keluar kamar tanpa suara.
"Ehhh... aku mau jalan-jalan Kong."
"P, besok pasti ku antar."
"Aku tahu tapi entah kenapa aku ingin sekarang."
"Besok aku ujian P."
"Aku tahu, makanya aku jalan-jalan sendiri."
OMG, Andai aku bisa mengikatmu P.
"Gak boleh, P gak boleh jalan-jalan sendirian."
"Hanya sekitar halaman rumah Kong."
"Tetap gak boleh."
"Begini tak boleh, begitu tak boleh. Aku harus bagaimana Kong.?" Arthit mulai menangis.
Aku yang lebih ingin menangis daripada kamu P'Arthit.
"Baiklah P akan kutemani." Lebih baik aku temani daripada nanti runyam urusannya, besok aku mengandalkanmu ice coffee.
Arthit dan Kongpop mengitari halaman mereka yang cukup luas beberapa kali. Dengan bermodalkan jaket untuk menutupi tubuh Arthit dari angin malam, merekapun berjalan bergandengan tangan.
Setelah 5 putaran akhirnya Arthit merasa lelah dan ingin tidur. Walaupun sekarang jam setengah 4 pagi, Kongpop harus tidur untuk memulihkan tenaga walaupun sebentar.
Sampai disini dulu ya bukti Kongpop berhubung baru dua hari ini tinggal seatap lagi setelah sekian lama Arthit lulus.
Kongpop mengerjakan ujiannya dengan baik walaupun diselingi rasa kantuk yang luar biasa. Untung saja ada beberapa soal yang ia masih ingat walaupun ada sedikit eh banyak deh gangguan dari Arthitnya.
"Bebasss....sekarang kita bebas..." teriak Oak merdeka karena ujian terakhir sudah selesai.
"Bagaimana kalau kita minum-minum malam ini ?" Ajak Oak mau merayakan kebebasan mereka.
"Setuju. Aku ikut." Tew menyatakan bersedia bergabung.
"Aku ikut." Wad yang biasanya jaranv kumpul, hari ini bersedia ikut.
"Aku juga." Seru Aim tak kalah gembiranya.
"Aku... sepertinya tak bisa." Semua temannya tak menyangka Kongpop akan menolaknya.
"Kenapa?" Tanya mereka berbarengan.
"Aku tak bisa meninggalkan P'Arthit."
"Uhuyyy lovebird, sebentar lagi kau akan menikah dengan P'Arthit. Kau akan bersama-samanya setiap saat nanti. Anggap saja malam ini menjadi pesta bujangmu yang terakhir." Goda Oak yang memang benar 5 hari lagi Kongpop akan resmi menjadi seorang suami dari ex head hazer mereka.
"Itu benar Kong, anggap saja pesta bujangan." Bujuk Aim yang menyetujui usul Oak.
"Maaf, benar-benar tak bisa." Kata Kongpop segera pamit pulang, takut pernikahannya terancam hanya karena satu pesta itu.
Ooo my friend, andai kalian tahu.
YOU ARE READING
3. MARRIAGE LIFE ( PRIVATE BODYGUARD SEASON 2 ) - COMPLETE
FanfictionBAHASA : Ini cerita sambungan dari ff saya yang berjudul Private Bodyguard tentang kehidupan cinta antara Arthit dan Kongpop. ENGLISH : This is a countinoued story from my first FF Private Bodyguard about marriage life between Arthit and Kongpop Wit...