Chapter 14 ( Bahasa )

4.9K 394 62
                                    

Sinar matahari menyelinap di sela-sela tirai membangunkan seorang pemuda yang masih tidur dengan pulasnya. Pemuda itu melebarkan tangannya dan menepuk-nepuk mencari seseorang yang seharusnya masih disampingnya.

Rasa shock membuncah di hati pemuda itu tak kala mendapati ruang kosong di tempat tidurnya. Segera Pemuda itu bangkit dan mencari belahan jiwanya.

"P...P'Arthit." Teriak Kongpop mencari istrinya yang tumben sudah bangun sebelum dirinya.

"Ehmm...."  terdengar sahutan dari arah kamar mandi. Kongpop bernafas lega mengetahui keadaan istrinya.

Arthit keluar dari kamar mandi dengan dengan hanya memakai handuk yang ia lilitkan di pinggangnya menampilkan perut buncitnya dan badannya yang sedikit basah. Harum wangi strawberypun menyeruak sepanjang Arthit berjalan.

"P... kenapa P bangun pagi-pagi sekali ?" Kata Kongpop yang memeluk Arthit dari belakang. Menaruh kepalanya manja di pundak kanan Arthit.

" Tentu saja harus bangun pagi. Ini hari pertama aku bekerja Kong." Kata Arthit bersemangat.

"Kenapa tidak bulan depan saja P mulai kerjanya ?" Kongpop mempoutkan bibirnya seperti anak kecil. Ia sungguh tak rela melihat Arthit kecapaian, Arthitnya kan keras kepala. Belum lagi selama hamil Arthit mengeluarkan bau hormon yang enak. Sainganku akan bertambah banyak. Pikir Kongpop.

"Isss kau sudah janji Kong. Masa kau mau mengingkarinya. Aku mau kerja. Titik." Kata Arthit menghentak-hentakan kakinya memasang muka cemberut.

" Iya P, aku tahu. Tapi aku tak ingin P'Arthit kecapaian." Kongpop berusaha memberi alasan yang logis.

"Aku tak akan memaksakan diri Kong. Percaya padaku." Kata Arthit membalikkan badannya dan menepuk dadanya.

"Baiklah P. Ingat jam makan siang harus makan. Jangan terlalu lelah. Kalau ngantuk P segera pulang saja. Dan ingat perkataan P'Kit na.. Ingat anak kita." Kongpop menghela nafas dan memberi nasihat panjang lebar yang mungkin setengahnya pun dianggap angin lalu sama Arthit yang terlalu semangat untuk bekerja.

"Ehmmm..."

"Pergi dan pulang bareng sama aku P. P tak boleh pergi atau pulang sendiri."

"Ehm...." Arthit mengangguk cepat menyetujui semua persyaratan Kongpop, baginya yang penting bisa kerja.

"P jalan hati-hati, ingat P membawa 2 nyawa di perut P." Benar, hasil pemeriksaan USG menyatakan bahwa anak yang dikandung oleh Arthit adalah kembar.

"Ehmm...."

"Kalau mau ke toilet, P harus bilang padaku."

"Ehm...."

"Dan..."

"Apalagi sih, aku cuma bekerja Kong. Kenapa banyak sekali nasihatmu ?" Lama-lama Arthit gerah mendengar celoteh Kongpop yang tak ada habisnya.

"P......" Kongpop mulai melancarkan jurus rahasianya yang akan membuat Arthit menyerah.

"Aye... Aye...Sir..." Arthit memberikan hormat captain ala bajak laut.

***

Arthit menemui P'Durian yang merupakan HRD dari Suthiluck Group.

"Swasdeekharp P'Durian."

Wanita yang bertubuh besar itu berbalik menatap Arthit dengan senyuman ciri khasnya.

"Swasdee Nong, Kau sudah kembali bekerja."

"Mulai hari ini saya kembali bekerja P.  Dan saya ditempatkan di posisi mana P ? Apa masih di bagian pembelian ?" Tanya Arthit mencoba mengetahui apakah masih ada tempat di bagian pembelian yang dulu ia kerjakan bersama Knot.

3. MARRIAGE LIFE ( PRIVATE BODYGUARD SEASON 2 ) - COMPLETEWhere stories live. Discover now