Seulgi memandangi seorang perempuan yang tengah asik menata sebuah bunga di hadapannya.
Dia tak pernah merasa letih untuk menatap wajah itu. Begitu sempurna, itulah deskripsinya pada perempuan tersebut.
Merasa diperhatikan,perempuan itu pun mengambil catatan kecil dan sebuah pulpen. Lalu menuliskan beberapa kata di kertas tersebut.
'Kenapa kamu menatapku terus ?' Setelah menulis kata-kata tersebut, perempuan itu melihatkannya pada Seulgi.
Seulgi tersenyum.
"Kamu sangat cantik,"Dan ya, perkataannya itu mampu membuat pipi si lawan bicara menjadi merona.
Lalu gadis itu memalingkan wajahnya kearah lain.
Seulgi semakin menggoda perempuan itu,"Lihatlah pipimu memerah,Hyun."
Joohyun,
Bae Joohyun,
Itulah nama perempuan itu. Namanya aja indah, apalagi orangnya ?
Perkataan Seulgi tadi membuat dirinya mendapat sebuah hadiah dari Irene. Hadiah yang sangat romantis.
Bugh !
Plak !
Dor !"Aw,aw, iya iya...ampunn, aw, mianhe unnie," Ujar Seulgi berusaha menghindar dari pukulan Irene.
Irene segera mengambil catatan tadi,dan menulis beberapa kata di sana.
'Yak !! Makanya jangan mencari masalah denganku !' Lalu dia menatap tajam kearah Seulgi.
Seulgi masih mengusap bagian tubuhnya yang tadi habis menerima hadiah dari kekasihnya.
"Tapi aku tidak bohong, kamu sangat cantik," Ujarnya lagi.
Irene lebih memilih melanjutkan aktivitasnya tadi dengan pipi yang kembali merona, dan tak memperdulikan perkataan Seulgi.
Seulgi terkekeh melihat tingkah orang itu, " I Love you, Hyun-ah"
Ahh.
Seulgi semakin jatuh cinta saja setiap harinya.
+++
Seulgi saat ini tengah berada di kantin kampusnya. Bersama teman-temannya pastinya.Mereka menikmati waktu istirahat mereka dengan mengobrol atau sesekali bercanda ria.
Tapi tak lama kemudian, ada seorang gadis yang terlihat lebih muda dari mereka, sepertinya adik tingkat mereka.
Dia menghampiri Seulgi, dan menyerahkan sebuah surat dan coklat padanya.
Seulgi mengerutkan keningnya bingung.
"Untuk apa ?" Tanyanya bingung.
Orang itu menjawabnya dengan terbata-bata.
"I-itu tadi ada orang yang menyuruhku," Jawabnya gugup.
Seulgi semakin bingung, siapa yang memberinya ini ? Apakah penggemarnya ? Hallo, dia kan tak mempunyai penggemar !
"Siapa ?"
Lalu orang itu menunjuk seseorang yang tengah duduk di bangku kantin itu, tak jauh dari tempatnya saat ini.
Seulgi mengikuti arah tunjukan dari adik tingkatnya itu.
Dia menghela nafas setelah mengetahui orang yang memberinya ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Imagination ; SeulRene ✅
Short StoryKumpulan oneshoot SeulRene Bahasa campur aduk