Rival 2

2.5K 273 47
                                    

"Kang Seulgi ?"

Aku menoleh, dan lihat siapa yang ada di depanku ini ?!

Ahahaha
Dia ? Apa aku tidak salah lihat ?
Buat apa dia kesini ?

"Haha, buat apa kamu kesini, Irene-ssi ?"

Orang itu bernama Irene
Bae Irene.

Dia memutar bola matanya, lalu dengan malas berkata.
"Bu Boa memanggilmu !" Jawabnya kesal.

Aku menahan tawaku saat melihat ekspresinya itu.
"Haha, ada apa dengan ekspresimu itu ? Apa kamu cemburu saat bu Boa lebih memilih untuk memanggilku ?"

Aku mengejeknya.
Ini memang sudah biasa terjadi diantara kami.
Kami memang sering seperti ini.

Karena apa ?
Karena kami adalah Rival.

Ya,
Semua orang bahkan tau jika kami ini adalah rival. Selalu bersaing diberbagai bidang.

Aku dan Irene selalu bersaing untuk menjadi yang terbaik. Kami tidak ingin ada yang mengalah.

Dia memandangku, tatapannya seolah meremehkan perkataanku tadi.
"Cih, buat apa ? Mungkin kamu akan dihukum, haha"

Aku membulatkan mataku.
Apa ? Hukuman ?
Yang benar saja ??

"Hey, apa aku akan dihukum ?" Tanyaku panik. Nanti kalau aku dihukum, dia pasti akan satu langkah lebih baik dariku.

Dia menertawakanku.
"Hahaha, lihat lah wajahmu itu. Haha, kamera mana kamera, hahaa"

Aku menatapnya datar.
Dia pasti hanya berbohong tadi.
Aishh, pasti wajahku sangat––—argh, lupakan saja !

"Oh," Jawabku datar, sedikit kesal juga.

Dan dia ?
Dia hanya tertawa saja di sana, lupakan saja dia !

Aku segera beranjak dari tempatku, dan bergerak untuk menemui wali kelas kami.

.

Aku melangkahkan kakiku dengan cepat..
Demi apapun, aku tidak akan membiarkan orang itu begitu saja.

Hey !
Dia tadi hanya menipuku saja.

Bu Boa bahkan tidak memanggilku tadi, tapi dia membohongiku dengan mengatakan bahwa bu Boa memanggilku.

Aishh..
Orang itu sangat menyebalkan.
Aku kan jadi malu sekarang.

Aku melihatnya.
Aku melihatnya sekarang..

Siapa lagi kalau buka rivalku..
Bae Irene, rival dari Kang Seulgi.

Aku geram dengannya.
Bagaimana bisa dia sekarang dengan santainya memakan makanannya, dan dia mendengarkan lagu menggunakan earphonenya.

Ck,
Santai sekali gadis itu.

Aku menggelengkan kepalaku pelan, dan berjalan menghampirinya dengan kesal..

Aku melepas earphone yang dia pakai saat ini.
Dan dia menatapku tajam.

Aku ?
Tentu saja membalas tatapannya itu, siapa takut ?

"Apa ?" Tanyanya kesal, lalu berusaha mengambil earphone miliknya.

Aku tersenyum.
Ahh, aku mempunyai ide.

Aku mengangkat earphonenya tinggi-tinggi, supaya gadis itu tidak bisa menggapai benda itu.

Aku menahan tawaku saat melihat usahanya itu.

Dia berjinjit, dan aku mengikutinya untuk berjinjit.

Dia berusaha melompat untuk mengambil benda itu.

Imagination ; SeulRene ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang