Ini sequel dari 'Back to 90s' bagi yang belum membaca, disarankan untuk membacanya terlebih dahulu.
Happy Reading ^_^
-----------------------------------------------------
Brukkk
Orang itu menabrakku sehingga minuman yang aku bawa tumpah mengenai kemeja yang aku gunakan.
"Ahh...maafkan aku nyonya," Dia membungkukkan tubuhnya beberapa kali karena rasa bersalah.
Aku melihat noda minuman di kemejaku, padahal sebentar lagi aku ada sebuah pertemuan dengan seseorang.
Aku menghela nafasku sebentar.
"Ahh...Baiklah, tidak apa-apa.."Mau bagaimana lagi ?
Aku mengalihkan pandanganku padanya.
Dia ?
Orang itu ?
Hey !!!"Kamu baik-baik saja, nyonya ?"
Aku tersenyum.
"Nee."Dia juga membalas senyumanku.
"Baiklah, aku pergi dulu ya !! Anyeong !!"Kemudian dia sudah melesat begitu saja meninggalkanku.
Itu adalah kejadian satu tahun yang lalu, di mana aku kembali bertemu dengan seseorang. Seseorang yang sama dengan masa lalu ku.
Ahh, Kim Seulgi !!
Aku merindukanmu...+++
Kurang lebih 20 tahun berlalu, aku belum bisa menemukan penggantinya.
Setiap harinya aku berharap akan bertemu dengan orang itu. Siapa lagi kalau bukan, Seulgi, Kim Seulgi.
Dia meninggalkanku begitu saja, tanpa pamit.
Meskipun aku berusaha untuk melupakan orang itu, tapi aku tidak bisa. Dia selalu menghuni di pikiranku.
Hey !! ( Doraboeryeo ) :v
Apa dia tidak bosan ?Kalian bertanya tentang umurku ?
Umurku tahun ini menginjak 42 tahun.Pft, Jangan tertawakan aku !
Di umurku yang tidak lagi muda, aku belum berumah tangga.
Bagaimana bisa ? Orang aku selalu menunggu Kim Seulgi kembali. Ya, walaupun itu mustahil juga sih.
Karena tidak ada yang mengetahui keberadaannya. Bahkan Kim Taeyeon sendiri, temannya.
Setelah dia meninggalkanku, aku memutuskan untuk melanjutkan pendidikanku di London. Hal itu adalah alasan agar aku bisa melupakan orang itu. Tapi aku salah, aku tidak bisa melupakannya sedikit pun.
Dan sekitar setahun yang lalu aku baru kembali ke Korea untuk pekerjaanku.
Dan Saat ini, aku baru saja sampai di apartmenku. Setelah mengerjakan beberapa pekerjaan yang membuat kepalaku panas.
Aku mencari posisi yang nyaman untuk tubuhku. Dan mataku menerawang setiap sudut ruangan, sampai mataku melihat sebuah benda.
Benda itu adalah telepon rumahku waktu itu.
Pft, dulu aku sering menggunakannya saat telponan dengan Seulgi.
Sebuah senyuman terlukis di sudut bibir ku. Aku merindukan saat itu, saat di mana Seulgi masih bersamaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Imagination ; SeulRene ✅
Short StoryKumpulan oneshoot SeulRene Bahasa campur aduk