THE TRUTH

3.2K 317 18
                                    


Kemarin, saat kekacauan itu terjadi..

Siang itu Kristal dan Jessica datang ke kampus untuk mengenang kejadian beberapa tahun lalu. Jessica ingin mengenang peristiwa keji yang merenggut nyawa Jung Hoseok, tapi saat melewati sebuah ruang kelas, mereka menemukan Jimin sedang mengobrol dengan Namjoon, seorang manusia dan dua werewolf yang berbuntut perseteruan antara werewolves dan vampires.

Kedua vampir Jung memilih lari karena tak ingin terkena imbas dari kekacauan itu, karena mereka berdua tahu jika Park Jimin, pangeran vampir ketiga itu memiliki temperamen tinggi jika tersulut emosi, dan sebelumnya mereka mendengar jika Jimin akan menghukum mereka, dan pada akhirnya tak hanya mereka berdua yang akan mendapat hukuman, tapi keluarga besar mereka akan dihabisi.

Tapi ternyata kekacauan itu batal terjadi, flashback yang terjadi membuat kedua vampir wanita bersaudara itu melihat Namjoon berlari-larian bersama Jimin, Lisa, Jungkook dan Taehyung. Karena hal itu Jessica memiliki ide untuk melaporkan keberadaan Namjoon di Seoul kepada keluarga bangsawan Park, hitung-hitung mereka mencari muka kepada klan yang paling berkuasa di negeri vampir.

***

Kampus diliburkan karena penemuan mayat Hoseok kemarin dan Seokjin sedang pergi ke Thailand untuk mengurus bisnis yang ada di sana. jadi hanya ada dua gadis Kim yang menghuni rumah besar bergaya semi klasik itu, yang mereka lakukan hanyalah bersantai, menonton tv, membaca majalah, atau bermain dengan ponsel masing-masing.

Tapi sebenarnya masih ada perasaan mengganjal dalam benak Lisa tentang kejadian kemarin. Gadis itu sering kali ia menatap Jisoo sekilas, tapi gadis itu tak juga mengutarakan satu pertanyaan pun kepada teman penyihirnya itu.

"Katakan, apa yang ingin kau tanyakan?!", Jisoo sambil membalik lembaran majalahnya.

Lisa tersentak dengan pertanyaan Jisoo yang lebih pantas disebut dengan menembak. Tapi itu menjadi kesempatan emas baginya untuk mengajukan banyak pertanyaan karena Jisoo sepertinya sudah siap menjawab pertanyaannya.

"Apa yang kau lakukan selama pergi ke Tritora sebulan lalu", Lisa mulai bertanya.

"Bagaimana kau tahu tempat itu?", Jisoo terkejut mendengar Lisa menyebut nama tempat itu.

"Aku mendengarnya dari Jimin.", Lisa tersenyum sambil mengusap tengkuknya.

"Tempat itu adalah markas besar kami, para penyihir yang tersebar di seluruh dunia. Sebenarnya aku ke sana untuk datang ke sebuah pertemuan penting tentang kekuatanku.", Jisoo menatap Lisa, membuat gadis itu menyadari bahwa yang dimaksud adalah kekuatan yang ada dalam dirinya."Juga tentang tanggung jawabku menikahi pamanmu untuk menghapus kutukan yang diterimanya.", lanjut Jisoo.

"Kau.. benar-benar harus menikahinya?", tanya Lisa memastikan.

"Eung, itu semua demi kebaikanku dan kebaikannya, juga dirimu, Liz.", Jisoo tersenyum getir. "Aku harus mengambil kekuatanku kembali dan mengembalikan kekuatan yang kumiliki ke mustika leluhur itu atau aku akan mati, sebagai gantinya kau akan hidup tenang dan normal sebagai manusia dan kutukan pamanmu akan terhapuskan. Hanya saja, dia harus hidup abadi bersamaku di dunia penyihir." jelas Jisoo. "Tapi kami akan sering mengunjungimu kapan pun yang kau mau.", sergah Jisoo untuk menepis kekhawatiran Lisa.

Lisa berubah murung setelah mendengar kalimat terakhir Jisoo, sepertinya gadis itu berat jika harus berpisah dengan paman yang sudah mengurusnya semenjak ia lahir.

"Kau tahu, kalung yang kuhadiahkan di ulang tahunmu itu adalah kalung keberuntungan sungguhan.", Jisoo mengganti topik.

"Benarkah? Jangan-jangan, para vampir tak bisa menyakitiku karea ini..", Lisa mengusap koin emas yang dikalungkan ke lehernya. "Oh iya, tentang kekacauan di kampus kemarin..", Lisa mulai mengajukan pertanyaan lain.

[END] The 6th Sence (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang