Sudah hampir setengah jam Lisa mondar-mandir di dalam kamarnya. Gadis itu memang tak bisa diam saat berpikir keras. Sesekali ia menatap kliping koran tentang berita Yoon-gi lima tahun lalu dan berita terbaru tentang pianis muda itu yang terbit beberapa hari lalu. Ditemukan banyak jejak ban di aspal dekat TKP, hanya saja ada jejak ban dari jenis mobil yang berbeda dari mobil yang dikendarai Yoon-gi. Pasti saat itu Yoon-gi sedang dikejar-kejar hingga akhirnya hilang kendali dan mengalami kecelakaan.
Kasus Yoon-gi ditutup tiga tahun lalu, polisi menyerah karena tak menemukan bukti ataupun rekaman kejadian mengenai kecelakaan itu. Memory card camera yang ada di mobil Yoon-gi hilang entah ke mana, pelaku penyebab kecelakaan Yoon-gi melakukan kejahatannya begitu rapi hingga tak terkuak sampai saat ini.
"Jimin.", Lisa teringat pemuda vampir itu.
Ya, sebelumnya Park Jimin mengatakan bahwa ia bisa melihat perjalanan atau bisa disebut kisah yang dialami oleh benda yang ia sentuh. Itu artinya, ia bisa mencari informasi dengan menyentuh mobil Yoon-gi atau benda apa pun yang bersamanya saat itu yang menjadi saksi bisu dari kejadian itu.
Mengingat Jimin yang notabene–nya sesosok vampir, Lisa jadi teringat dengan Kim Namjoon. Benar, sudah hampir seminggu ia mangkir dari permintaan dosen pengganti itu untuk bertemu. Vampir berpostur tinggi itu ingin membicarakan sesuatu, tapi sebenarnya tak ada lagi yang perlu ia bicarakan dengan kaum penghisap darah itu. Tapi kasus Yoon-gi jauh lebih penting bagi Lisa.
'Jika lebih banyak yang membantu, pasti lebih baik.', Lisa mendapatkan sebuah ide.
Lisa mengirim balasan surel ke Namjoon.
To: Namjoon Kim
Kyosangnim, jika anda punya waktu kita bisa bertemu besok. Pukul 03.30 p.m. di halaman belakang kampus. Dan kuharap anda datang tanpa kedua teman anda lainnya.
.
Singkat, ya, tak perlu kalimat panjang lebar sudah pasti Kim
Namjoon mengerti. Alasan kenapa Lisa selalu memilih halaman belakang kampus untuk bertemu dan membicarakan hal-hal penting karena tempat itu sangat tak terawat dan mengerikan bagi manusia biasa.
Tak lupa Lisa juga menghubungi Jeon Jungkook untuk ikut dalam pertemuan mereka besok. Hanya ada Namjoon, jadi dia tak perlu khawatir karena yang mengincar Rosé adalah vampir bernama Chanyeol. Jimin juga harus ikut, tapi ia tak perlu memberi tahu Namjoon tentang Jimin. Itu akan menjadi kejutan untuk Namjoon karena ada satu vampir di pihaknya.
***
Setelah beberapa saat berdebat akhirnya werewolf terkuat itu setuju, tapi ia tetap mengajak Taehyung untuk ikut meskipun sudah Lisa larang sebelumnya. Pemuda itu pasti akan bersikap over protective terhadap Lisa.
Mereka berempat sengaja datang terlambat 10 menit dari waktu yang dijanjikan, tentu saja untuk mengejutkan Namjoon.
"Hyung, kenapa kau di sini?", tanya Jimin kepada Namjoon yang berdiri membelakangi. Namjoon yang mengenali suara Jimin pun berbalik dan membulatkan kedua matanya tak percaya.
Ya, Jimin juga tak tahu jika yang akan mereka temui adalah Kim Namjoon. Lisa sengaja, agar tak ada rencana di antara kedua vampir itu. Tak ada yang tahu jika Lisa sebenarnya adalah orang yang sangat hati-hati dan tak bisa sepenuhnya percaya dengan orang lain.
Jungkook yang lebih lama mengenal Lisa pun ikut terkejut karena tak tahu tentang rencana gadis itu. seringai terukir di bibir tipis pemuda itu, bangga dengan sahabatnya yang begitu cerdik.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] The 6th Sence (REVISI)
Fiksi PenggemarBertemu dan berkomunikasi dengan hantu adalah hal biasa bagi gadis dengan indera ke-6 seperti Lisa. Namun hidupnya menjadi semakin runyam setelah ulang tahunnya yang ke-21 dan kembali bertemu dengan Jeon Jungkook di kelas yang sama. Lisa pikir ia ha...