1. Me or Her?

1.2K 148 15
                                    

Bacanya pelan² aja,
Happy Reading...

Pagi ini, cuaca mendung. Sehun menggosok kedua tangannya agar menimbulkan hawa panas karena suhu yang cukup dingin ini. Duduk di halte bus sendirian tanpa melakukan apa-apa selain melihat ponsel untuk mengecek adakah notifikasi pesan yang masuk.

Ting

From: Eomma
Sudah sampai di sekolah?

Sehun melihat layar ponselnya dan membaca pesan dari eomma. Seperti biasa eomma selalu mengiriminya pesan jika ada keperluan yang mengharuskannya pergi dan memgakibatkan Sehun sendirian di rumah saat pulang sekolah. Tapi beruntungnya ini tak berlangsung setiap hari.

To: Eomma
Belum, masih di halte bus.

Ting

From: Eomma
Baiklah. Mian Hun-ah, eomma harus pergi sebentar. Ada urusan, kalqu kau sudah pulang lebih awal, minta kunci rumah pada Nyonya Park, ne. Eomma akan pulang sebelum jam tujuh malam. Jangan berbuat onar, jadilah anak baik.
Eomma menyayangimu.

Setelah membaca pesan panjang balasan dari ibunya, ia memasukkan ponselnya ke dalam saku celana dan kembali diam menunggu bus.

Tak perlu waktu lama, bus itu datang. Tapi belum sempat Sehun melangkah masuk ke dalam, seorang gadis yang memakai seragam yang sama dengannya datang dengan nafas tersenggal-senggal setelah berlari.

"Tunggu!" Serunya pada bus. Sehun yang hendak naik pun berhenti seketika.

Gadis itu masuk dengan terburu-buru mendahului Sehun yang tadinya masih berdiri di pintu masuk.
Aish gadis ini.

Setelah mereka naik, bus pun melaju kembali.

.

.

Suara bel yang berbunyi nyaring terdengar hingga mengganggu aktivitasnya. Gadis itu segera menyelesaikan catatannya dengan cepat dan berlari keluar kelas setelah menutup bukunya.

Mungkin gadis itu akan ke kantin, pikir Sehun.

Atensinya beralih ke buku yang ada dimejanya kemudian berniat mengemasnya. Sehun berniat ke kantin kali ini. Memenuhi janji Jongin yang akan menunggunya untuk mentraktir Sehun.

Sehun memasukkan kedua tangannya ke dalam saku lalu berjalan di tengah koridor dengan gaya coolnya, atensi siswa-siswi yang ada di koridor pun beralih melihat sosok jenius Oh Sehun melewati mereka tanpa melirik sedikitpun.

"Itu Sehun sunbae 'kan?"

"Benar, aigo, dia tampan sekali,"

"Dengar-dengar, dia belum punya kekasih lho,"

"Benarkah? Bukankah itu kabar baik,"

"Susah mendapatkan namja seperti dia, dia itu namjachingu idaman,"

Seperti itulah bisikan-bisikan yang sering Sehun dengar tiga tahun terakhir. Selalu seperti itu, menggosipkannya tanpa melakukan hal-hal yang lebih bermanfaat seperti... Ah sudahlah, jangan bawa-bawa gadis itu dalam hal ini.

Sesampainya di kantin, Sehun berjalan ke meja yang terletak di tengah hingga menjadi letak strategis untuk menjadi pemandangan indah bagi para siswi. Yah meja orang-orang populer. Jongin, Sehun dan Chanyeol. Sebenarnya ada seseorang berwatak kalem di sana tapi sudahlah, ia lebih sering tak di anggap oleh ketiga temannya yang mempunyai kegilaan di atas rata-rata.

"Aku sudah bilang jangan pilih meja di tengah sini, telingaku sakit, tahu!" Sehun berujar sewot setelah mendudukkan diri di bangku berhadapan dengan Kyungsoo-namja yang di anggap paling tenang hingga hampir tak di anggap.

Will You...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang