6. Wendy

518 67 9
                                    

Happy Reading...

Kedua namja itu berjalan ditengah koridor yang tengah ramai. Salah satu namja yang tingkatannya lebih tinggi memakai seragam cukup rapi dengan rambut yang sedikit acak-acakkan serta tas punggung yang hanya disampirkan dibahu lebarnya.

Sedangkan namja yang tingkatannya lebih rendah penampilannya jauh lebih rapi dan terkesan lebih pendiam.

"Chakkaman, hyung!" Seru Sehun yang membuat langkah Chanyeol berhenti beberapa langkah di depannya.

"Mwo?"

"Kau... Kau siap bertemu Wendy?"

"Memangnya kenapa?" Chanyeol bertanya sembari mengerutkan kening.

"Aniya, aku hanya... Mengetesmu saja,"

"Kalaupun aku gugup, aku tetap bisa menyembunyikan kegugupanku,"

"Biar kutebak, kau sedang menahan rasa gugup. Benar?"

"Sok tahu kau. Sudah sana masuk kelas! Pujaan hatimu sudah menunggu!"

"Ya!"

Chanyeol hanya mengangkat bahu acuh ketika Sehun berteriak kesal. Sembari mengangkat sebelah tangannya, namja bertelinga lebar itu pergi dari hadapan Sehun menuju kelasnya.

"Oh ya, Sehun-ah," panggil Chanyeol ketika Sehun hendak masuk ke kelasnya karena tadi mereka kebetulan melewati kelas Sehun.

"Hm?"

"Tolong katakan pada Wendy, istirahat nanti anggota klub musik harus berkumpul di ruang musik, ne!"

"Kau itu minta tolong tapi seperti memerintah tahu, hyung,"

"Anggap saja keduanya. Gomawo," Chanyeol sempat tersenyum manis pada Sehun dan pergi setelahnya.

"Hufft, menyebalkan sekali!"

"Annyeong! Oh Sehun!" Seru seorang gadis yang tiba-tiba berdiri disampingnya. Sehun sampai melompat saking kagetnya. Tapi ketika melihat siapa yang berani mengejutkannya dihari yang indah ini, ia pun mengelus dada berusaha sabar.

"Mwo,"

"Kau tak berniat menyapa temanmu setelah seminggu tak bertemu, eoh?"

"Annyeong, Son ceria Wendy... Bagaimana harimu?" Akhirnya Sehun menyapa dengan suara yang dibuat semanis mungkin.

"Baik. Kau bagaimana?"

"Tidak buruk,"

"Tak ada pertanyaan lain?"

"Tidak ada,"

Bibir Wendy mengerucut menanggapi respon Sehun yang biasa-biasa saja. Padahal seminggu lalu sebelum Wendy berangkat ke Kanada, Sehun terus menerornya karena alasan tak ada yang memberinya contekan kalau ada tugas yang sulit. Ya walaupun Sehun itu bintang kelas tapi ia punya saingan yang bisa diajak kerjasama. Siapa lagi kalau bukan Wendy?

"Ya sudah, masuk sana! Aku mau menemui Jisoo," ucap Wendy kelewat jengkel.

"Memang gadis itu tidak di kelas?" Sehun bertanya ketika melihat Wendy berbalik hendak meninggalkan kelas.

Wendy menggeleng. "Katanya, dia di perpustakaan bersama Nayeon,"

"Tumben sekali dia ke perpustakaan sepagi ini, biasanya 'kan makan cemilan dulu di taman," celetuk Sehun.

"Kau tahu? Wahh kau stalkernya Jisoo ya sampai bilang begitu,"

"A-ani, hanya bilang saja kenapa responmu berlebihan sekali,"

Will You...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang