9. Why?

382 63 7
                                    

Happy Reading...

Jisoo berguling tak tentu arah di atas kasurnya. Kegiatan ini dilakukannya sejak setengah jam lalu, setelah makan malam. Entahlah apa gunanya, mungkin sesuatu telah memporak-porandakan pikirannya hingga spreinya yang tadi rapi kini jadi pelampiasan.

Ia masih ingat betul kalimat yang diucapkan Sehun dengan wajah serius saat di cafe tadi
"Lagipula aku sangat sangat menghargai seorang wanita. Jangan pandang aku seperti laki-laki di luar sana,"

Dan ucapan sederhana seperti itulah yang membuat Jisoo tak tenang saat makan malam, ditambah lagi reaksi ibunya saat melihatnya pulang diantar Sehun tadi. Sangat berlebihan baginya.

Untuk yang satu itu, Jisoo ingin memendamnya sendiri.

Gadis itu melangkah mendekati jendela kamarnya dan membukanya hingga ia bisa melihat pemandangan malam hari. Ia juga bisa melihat tempat tinggal keluarga Oh yang tepat bersebrangan dengan tempat tinggalnya.

Sejenak ia merasakan hawa aneh pada dirinya ketika memandang jendela atas dengan lampu terang di rumah itu. Memang tak terlihat apa-apa kecuali gorden putih yang menutupi tapi ia bisa menebak jika penghuni kamar itu sedang sibuk sekarang. Entah bagaimana caranya, tapi mungkin saja feeling Jisoo benar, bukan?

Entahlah, Jisoo tak mau ambil pusing dengan itu. Kalau ia ingin bertemu, besok pagi juga bisa.

**

Tak seperti hari sebelumnya, Sehun dan Jisoo berangkat bersama pagi ini. Keduanya berjalan dikoridor namun tak beriringan.
Sehun berjalan di depan sedangkan Jisoo di belakang, mereka terpisahkan oleh jarak sepanjang satu meter.

Dan hal ini bermula dari Nyonya Oh yang sedang menyiram tanaman melihat Jisoo sedang terburu-buru keluar rumah.
Sehun yang kala itu sedang menyiapkan motor yang akan ditumpanginya pun hanya bisa menurut ketika ibunya, Nyonya Oh memintanya berangkat bersama Jisoo.

"Sehunnie, Jisoo-ya. Kalian berangkat bersama saja, ya? Sehun, kau tak keberatan, bukan? Masa iya kau mau melihat teman sekelasmu terlambat?"

Sehun, dia senang-senang saja mengalami hal-hal tak biasa akhir-akhir ini. Berdua bersama Jisoo, kapan lagi?

"Kim Ji,"

Jisoo menatap Sehun yang berjarak beberapa langkah darinya lantas menunjuk dirinya. "Kau memanggilku?"

"Iya, siapa lagi. Pulang sekolah kau ada janji?"

"Eum... Ani, wae?"

"Aku tunggu di gerbang, kita pulang bersama," ucapnya lalu tersenyum tipis.

Gadis itu tak memberi respon selain menatap Sehun dengan bola mata bundar dan mengangguk samar. Sungguh lucu.

**

"Ada yang aneh?" Wendy, gadis yang tiba-tiba duduk dihadapan Jisoo bertanya ketika mendapati gadis itu masuk ke kelas dengan wajah bingung.

"Eh apa?"

"Apa ada masalah? Kau terlihat sedang bingung,"

"Eh tidak, tidak ada apa-apa," elak Jisoo.

"Lalu, tumben sekali tadi pagi berangkat dengan Oh Sehun," celetuk Wendy langsung mendapat pelototan dari Jisoo.

"Sstt... Darimana kau tahu?"

Wendy nampak tersenyum lebar. "Seorang sunbae pendiam memberitahuku,"

"Siapa? Baekhyun sunbae?"

"Aku tidak percaya kalau Baekhyun sunbae itu pendiam," Wendy tersenyum miring. "Tebak siapa? Teman sekelas Baekhyun sunbae,"

Will You...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang