8. Cute Girl

413 68 10
                                    

Sesuai janji (anggap aja), Part ini only Hunsoo,
Happy Reading...

Hari ini Jisoo berencana pulang lebih awal, setelah menanyakan keadaan Wendy ketika jam pelajaran selesai, gadis itu segera melesat keluar kelas setelah berpamitan pada Seulgi dan Wendy.

Langkah kaki yang sengaja ia samakan dengan irama yang ia senandungkan membuat harinya terasa lebih baik saat ini.

"Hei, Nona Kim!"

Yah saat ini, sesaat sebelum seorang siswa dengan lancang mengganggu kesenangan Jisoo yang sedang melewati koridor.
Terpaksa Jisoo menoleh dengan raut wajah malasnya, kontras sekali dengan raut wajah saat di depan Seulgi dan Wendy.

"Kau tak berniat pulang sekarang, bukan? Ingat, kita ada tugas kelompok," ujar pemuda itu.

Hufft, Jisoo harus menelan kenyataan kalau ia harus menunda keinginannya untuk segera tidur setelah ini. Mengingat tugas kelompok dari Jung killer saem yang harus dikumpulkan lusa membuatnya terpaksa harus menyanggupi ajakan pemuda ini jika memintanya mengerjakan sekarang.

"Lalu kenapa?" Jisoo bertanya dengan wajah tak bersahabat.

"Kau pasti tahu maksudku, bukan? Aku tunggu di tempat parkir." Ujarnya lalu melenggang melewati Jisoo begitu saja.
Aish dasar!

Jisoo ingin mengumpat, ingin berteriak, ingin menendang tapi takut berdosa. Jadi ia harus memendamnya dengan sebuah makanan yang harus ia bantai setelah ini.

Akhirnya gadis itu memilih mengikuti langkah namja yang sudah berjalan mendahuluinya ke tempat parkir.

.

Terlihat namja tampan yang tengah menaiki motornya menunggu di gerbang sekolah, sepertinya ia tengah menunggu seorang gadis yang sedang berjalan ke arahnya dengan langkah yang sengaja diperlambat.

Wajah gadis itu ditekuk, tangannya pun mengepal ketika langkahnya semakin dekat ke arahnya.
"Katanya suruh menunggu di tempat parkir! Kenapa malah disini!" kata gadis itu berapi-api.

"Setelah kupikir-pikir kalau menunggu di tempat parkir kau akan lama jalannya. Jadi aku kemari," jelasnya.

"Sudahlah, cepat naik. Kau bawa jaket tidak?" Namja itu bertanya mengabaikan Jisoo yang masih kesal berat.

"Aku bawa," Jisoo berucap ketus lalu mengeluarkan jaket warna hijau dari dalam tas kemudian memakainya.

"Cepat jalan," ujar Jisoo ketika ia sudah menaiki motor sport milik Sehun.

"Rapatkan jaketmu, malam ini udara cukup dingin,"

Kemudian, motor itu pun melaju meninggalkan wilayah sekolah.

Memang benar, udara malam ini terasa lebih dingin dari biasanya. Apalagi motor yang dikendarai Sehun melaju dengan cukup cepat dari biasanya.

Jisoo yang duduk dibelakang bisa melihat dari kaca spion kalau Sehun sedang menahan gemelutuk giginya yang sedikit terhalang helm. Kedinginan mungkin, dan kenapa Jisoo merasa sedikit tak tega?

Apa yang harus aku lakukan?

Jisoo melirik jaket yang ia kenakan. Jaket ini begitu pas ditubuhnya, kalau dipakai Sehun nanti malah sobek. Tapi kalau tidak diberikan pada Sehun, bisa-bisa namja itu kedinginan semalaman, apalagi mereka sedang dalam perjalanan ingin mengerjakan tugas bersama.

Eh, tapi sepertinya ada sesuatu yang terlupakan. Jaket Sehun? Ah kenapa Jisoo melupakannya?

"Sudah sampai," ucap Sehun ketika mereka motornya sudah berhenti disebuah cafe yang suasananya hangat. Cafe yang bagus, pikir Jisoo.

Will You...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang