0-1

111K 3.7K 85
                                    

Autor Pov

"Tessa! berhenti memikirkan Ayah mu! dia sudah mati! yang seharusnya kau pikirkan bagaimana caranya melunasi hutang Ayah mu ini!." Teriakan Ratna, Ibu Tiri Tessa. Tessa tersentak ketika Ibu nya menghempaskan sebuah map di depan matanya, ia memungut map itu.

"Lihat! bukanya meninggalkan harta justru meninggalkan derita!."

Sambil mengusap air matanya Tessa membuka map itu membacanya dalam diam. Ohhh, pilu sekali Tessa melihat keterangan lilitan hutang Mediang Ayahnya.

"500 Milyar! kau pikirkan uang itu, segera lunasi jika tidak ingin rumah ini disita dan kita menjadi gelandangan." Cetus Ibu Tiri Tessa.

Tubuh Tessa merosot ia kembali menangis pilu, uang sebanyak itu ia dapat dari mana? uang untuk biaya sehari-hari pun sangat susah ia dapatkan apalagi 500 Milyar, Tessa hanya bisa menangis sambil memikirkan nasibnya yang tak seindah dulu.

"Ya Tuhan, tolong bantu saya." Lirih Tessa. Sekali lagi Tessa membaca keterangan hutang piutang itu, ia menemukan sebuah alamat Perusahaan yang mungkin tempat Ayah nya mengutang dan ia juga menemukan sebuah nama, Dominic Marcusta.

Tessa masuk kedalam kamar, melogin Nama dan Perusahaan yang ia temukan tadi. Jantungnya berdegup kencang saat melihat foto pemilik nama Dominic Marcusta, tampan dan muda. Ia juga mencari informasi Pria itu.

Tessa akan mengambil jalan yang sudah ia pilih.

......................................................

Dominic Marcusta memijat keningnya yang terasa nyut-nyutan, kematian Bagas Bianic membuatnya sakit kepala! pria tua itu meninggal tanpa melunasi hutang-hutangnya! bagaimana Dominic tidak pusing, memang bagi Dominic uang itu tak seberapa, tapi cara Bagas menjanjikan uang itu akan kembali dalam waktu singkat membuatnya muak seketika! dan ntah kenapa ia ingin uang itu segera dilunasi dengan cara apapun tapi yang mengutangnya sudah TIADA! Arrrgghhh, Dominic menggeram.

"Tuan ada yang ingin bertemu." Dila Sekretaris yang hampir tiga tahun bekerja di Marcusta Group, menatap atasanya dengan hormat.

Dominic mendengus.

"Siapa?." Tanya Dominic datar.

"Seorang gadis."

Kening hitam Dominic bertautan. Tamu seorang gadis? ohh yang benar saja! akhir-akhir ini ia tidak pernah berhubungan dengan wanita apalagi seorang gadis, pikiran aneh mulai menggerogotinya tapi ia juga penasaran kenapa ada seorang gadis ingin menemuinya.

"Biarkan dia masuk." Kata Dominic tanpa mengurangi kualitas kedataran suaranya. Dila menganggu paham.

Sementara diluar sana, Tessa menunggu dengan gugup. Keputusan itu telah ia pikirkan matang-matang semalaman suntuk apapun resikonya ia akan terima. Ia sudah mencari informasi selengkap mungkin tentang Dominic Marcusta dan sejauh yang ia tahu pria itu suka meniduri wanita dengan bayaran yang tinggi! dan Tessa akan mencoba itu, meskipun hatinya sakit harus melakukan itu. Ohhh masa depannya.

"Tessa Bianic?." Dila memanggil Tessa, ia menatap Tessa keseluruhan, cantik. Pikir Dila, apa hubungan gadis itu dengan atasannya? tapi Dila tak terlalu ambil pusing tohhh semua orang tahu bagaimana kelakuan bejat Atasan mereka itu dan bisa saja Tessa adalah wanita panggilanya, pikir Dila.

"Tuan menunggu didalam."

Tessa mengangguk kikuk, ia permisi.

Tessa menguatkan dirinya ketika memasuki ruangan tersebut. Ia harus terima konsekuensinya.

Duduk berhadapan membuat Tessa tak berani menatap langsung, pria itu jauh luarbiasa tampan tak seperti yang ia lihat di google, pria itu menatap lekat Tessa.

LOVE BETWEEN US (PLAY STORE) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang