0-3

97.5K 3.2K 39
                                    

Autor Pov.

Tessa terbangun dipagi hari dengan keadaan telanjang bulat, tubuhnya rasanya pegal dan lengket akan sesuatu belum lagi daerah selangkanganya yang terasa amat perih. Tessa merenungi kejadian semalam dimana keperawananya sudah direnggut oleh pria yang tidak ia kenal dengan baik tapi alih-alih bukanya merasa kehilangan dan menyesal Tessa justru sedikit menyukai pengalaman barunya kali ini. Dominic tentunya sangat berpengalaman terbukti dari caranya menangani Tessa yang masih perawan beberapa jam yang lalu dan sekarang semuanya sirna, kembali Tessa merenung ia merenungkan nasib kedepannya apakah Dominic akan membuangnya setelah ini?.

Kamar mandi yang terbuka menyadarkan Tessa dari lamunanya, gadis bermata coklat madu rambut pirang itu terkesiap saat melihat Dominic keluar hanya menggunakan handuk kecil yang menggantung rendah dipinggulnya. Dominic menatap ke arah tempat tidur menatap Tessa dengan datar.

"Mandi." Titah Dominic, Tessa mengangguk kikuk, dengan susah payah ia bangkit berdiri bersama selimut tebal yang membungkusnya lalu menjadikan dinding tempatnya berpegangan agar ia tidak jatuh jika setiap kali melangkah. Dominic yang risih melihat ringisan Tessa tiba-tiba mengangkat Tessa masuk kedalam kamar mandi, ia meletakan Tessa di bathtub.

"Kau bisa sendirikan?." Tanya Dominic.

Ketus. Pikir Tessa. Tessa mengangguk setelah itu Dominic meninggalkan Tesaa, Tessa menghela nafas merasakan selangkanganya yang perih tersapu air hangat, rasanya memudarlah perih itu baru setelah itu Tessa memulai ritual mandi nya.

........................................................

Tessa keluar setengah jam kemudian, ia tidak melihat tanda-tanda keberadaan Dominic tapi ketika ia melangkahkan kakinya menuju ranjang barulah Dominic terlihat sedang meletakan pakaian keatas ranjang.

"Aku tidak punya pakaian wanita pakaianmu sore nanti baru datang jadi kau pakai saja dulu kemeja ku." Cetus Dominic menunjuk kemeja besar miliknya, Tessa mengangguk malu, ia mengambil kemeja itu juga memungut bra dan celana dalamnya sementara pakaianya sudah raib tak tersisa dirobek Dominic malam tadi. Setelah selesai memakai pakaianya Tessa tersenyum puas, kemeja Dominic lebih dari cukup untuk menutupi tubuhnya dan beruntungnya juga ia memiliki tubuh yang mungil.

Dominic menatap Tessa dalam balutan kemeja kebesaranya nampak puas kemeja itu bisa menutupi tubuh menggoda Tessa.

"Aku sudah memesan makanan ayo turun tentu kau kelaparan." Dominic duluan meninggalkan Tessa. Tessa mendesah gusar, Dominic begitu dingin dan tak tersentuhkan tapi ia lumayan perhatian juga, karena tidak mau membuat pria itu marah Tessa segera menyusul ke ruang makan.

"Duduk dan makan."

Tessa menuruti.

"Ingat perjanjian kita, kau akan selalu datang setiap kali aku membutuhkanmu."

Tessa mengangguk, mau gimana lagi? dia tak kan bisa menolak.

"Kau tidak bicara dari tadi, apa aku menyakitimu?." Tukas Dominic merasa kesal pada Tessa yang hanya bisa mengangguk. Tessa merasakan kekesalan itu.

"Tidak." Gumam Tessa, Dominic mendengus.

"Sore nanti aku akan mengantarmu setelah pesanan baju mu datang." Dominic bangkit berdiri ia melongos begitu saja meninggalkan Tessa.

Sabar Tessa kamu harus kuat. Gumam Tessa dalam hati kemudian ia melanjutkan makannya.

...........................................................

"Trimakasih." Lirih Tessa ketika ia akan turun dari mobil.

"Tunggu." Cegah Dominic.

Tessa mengernyit ia mengurungkan niatnya untuk keluar.

LOVE BETWEEN US (PLAY STORE) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang