0-8

84.1K 2.8K 89
                                    

Autor Pov.

Tessa melangkahkan kakinya di jalanan khusus pejalan kaki, kakinya selalu melangkah tanpa henti mencari pekerjaan sana sini wara wiri. Meskipun matahari benar-benar sudah berada diatas kepalanya Tessa tetap melangkah berharap hari ini ia beruntung. Tessa berhenti ketika akan menyeberang.

"Tessa!." Ada yang berseru memanggilnya, suara wanita yang melengking, Tessa lirik sana sini hingga ia bertemu seorang wanita bertubuh lebih mungil darinya sedang berlari antusias menghampirinya.

"Oh Ya Tuhan! ini benar kamu!." Pekik wanita berwajah imut memakai kacamata itu.

"Zalia!." Seru Tessa ketika ia bisa mengingat wanita itu. Mereka berpelukan tanpa peduli akan tatapan orang.

"Astaga lama tak jumpa kamu makin cantik aja!." Cetus Zalia teman kuliah Tessa dulu. Tessa tersenyum.

"Kamu juga tambah cantik."

Zalia tersenyum malu. "Ahh kamu bisa aja perasaan aku tetap gini-gini aja dari sononya." Pungkas Zalia. Tessa tersenyum.

"By the way kamu mau kemana?."

Tessa tersenyum lesu. "Nyari kerjaan Za."

Zalia mengeryit. "Kerjaan? Ayah kamu?."

Tessa tersenyum sendu lalu menuduk, Zalia yang paham pada perubahan raut wajah Tessa segera mengumpat pada dirinya sendiri.

"Astaga Tessa aku sungguh tidak tahu, maaf ya." Mohon Zalia. Tessa mengangguk memaklumi.

"Tidak masalah Za."

Zalia yang merasa tidak enak pada Tessa memikirkan sesuatu hingga ia melotot tanda ide hadir dikepalanya.

"Kamu lagi cari kerjaankan? kamu mau?."

Tessa mengangguk antusias. "Ia Za pekerjaan apapun itu yang penting aku bekerja, aku sudah lelah mendaftar sana sini Kantor-kantor tapi belum ada yang menerimaku." Papar Tessa, ia menggenggam tangan Zalia. Zalia tersenyum hangat, ia sangat menyayangi Tessa sebagai sahabat karibnya semasa kuliah.

"Kebetulan aku baru saja membuka toko bunga dan masih aku sendiri yang mengurusnya. Aku rasa kamu orang yang cocok buat bantu-bantu."

Tessa hampir melompat kegirangan tapi ia tahan dengan memeluk Zalia. "Tidak hanya bantu-bantu Za! aku akan bekerja padamu." Seru Tessa. Zalia menepuk-nepuk punggung Tessa, Tessa terlalu kuat memeluknya, sadar temanya kesakitan Tessa melepas sambil menatap minta maaf.

"Gila Tes! hampir gak nafas."

Tessa tersenyum kikuk dia memang begitu jika terlalu senang.

"Jadi bagaimana? kamu mau?." Tanya Zalia.

Tessa menahan senyum. "Ya mau dong." Lagi-lagi Tessa akan memeluk Zalia tapi di tahan Zalia. Zalia memeluk dirinya sendiri lalu tertawa.

"Ayo." Ajak Zalia.

Ahhh akhirnya Tessa mendapatkan pekerjaan juga! Toko Bunga yang Zalia maksud berada di seberang jalan yang akan Tessa seberangi tadi, toko itu minimalis dam indah dipandang, tertulis TOKO BUNGA ZALIA disana. Tessa tersenyum, ia akan memulai harinya dari sekarang.

................................................................

"Flower shops?." Dominic sedikit terkejut mendengar informasi dari suruhanya. Tessa sudah mendapatkan pekerjaan tapi di sebuah toko bunga.

"Yes Sir, she is very-very happy after her get a job."

Dominic mendengus, gadis itu lebih memilih bekerja ditoko bunga itu ketimbang menerima tawaran bekerja menjadi sekretarisnya.

LOVE BETWEEN US (PLAY STORE) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang