"Jangan bicara pada saya."
Ada tanda tanya besar yang terlihat dari raut wajah wanita itu. Atropa memandangnya datar dengan bibir yang berkedut geram dan penuh celaan.
"Saya akan merespon Anda di hadapan father. Tapi," Atropa berkata dingin, "selain dari itu, jangan pernah berhubungan dengan saya."
"Kenapa..." Astoria berkata pelan, masih terkejut atas apa yang diucapkan anak berumur 5 tahun itu padanya, "kenapa kau bicara begitu..."
"Masih belum jelas, hah!?" Atropa membentak berang, "Kau datang ke manor ini dengan anakmu itu! Pernikahan diam-diam? Apa kau wanita yang tidak punya malu!!? Dia adalah ayahku! Suami ibuku!!"
Astoria lantas menatapnya dengan ekspresi keras. "Apa yang kau bicarakan, Atropa Malfoy?"
Iris kelabu menyorot tajam. Seolah menantang wanita itu untuk mengatakan kenyataan yang sudah diketahui oleh seluruh dunia. Astoria tidak bergeming.
"Orangtuamu sudah bercerai dari dulu, bahkan sebelum kau berumur 2 tahun."
Bibir Atropa lantas berkedut. Memperlihatkan senyum mengejek yang sangat tidak enak dilihat. "Lalu?" tantangnya, "kau menjadikannya alasan, eh? Kau tidak tahu kalau aku hidup?"
Astoria menatapnya tidak terima. Akan tetapi, Atropa Malfoy yang dipenuhi oleh kemarahan tidak peduli jika ia telah menyinggung seseorang dengan sangat. "Hei, orang asing," desisnya, bola mata menatap tajam, "jangan pernah bicara padaku."
Umurnya enam tahun,
dan dia sudah sekasar itu.
Astoria Malfoy mungkin bertanya-tanya apa yang sudah dialami oleh anak itu.
Umurnya baru lima tahun,
dan Atropa sudah merasa ingin menghancurkan keluarga barunya.
Sekaligus dirinya sendiri.
Biar saja mati dan menjadi abu. Ia ingin terbang ke suatu tempat yang jauh dan jauh. Ia ingin orang-orang itu merasakan keputusasaan seperti dirinya. Ia ingin semuanya mati dan tidak pernah kembali lagi.
Ia ingin terbang ke suatu tempat yang lain.
Di langit yang biru nan luas itu...
pasti ada tempat yang cocok untuk dirinya.
.
.
ATROPA MALFOY
[banquet for the bloody birdcage]
Rozen91
Harry Potter © J. K. Rowling
.
.
3rd banquet
new garden
.
.
Kedua tangannya dibelenggu dan ditutupi oleh kain tak kasat mata hingga orang-orang tak bisa melihatnya. Sementara itu Atropa harus terus tersenyum dan berkata bahwa semua baik-baik saja. Tak ada yang aneh. Dia tidak dipaksa dan dia melakukannya demi tujuan yang tulus. Ini semua demi kedamaian yang berhasil dicapai setelah pernikahan penyihir muggle-born dan pureblood paling sensasional di masanya. Dan entah sejak kapan senyuman itu berubah kosong dan terkesan palsu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ATROPA MALFOY (completed)
Fanfiction*cerita sebelum dan sesudah terjadinya "ATROPA:The Disappearance of Magic"* Kali ini adalah perjamuan untuk sangkar burung yang terkutuk. Semua orang di panggung sandiwara ini menari dan tertawa, berdialog dengan topeng yang terpasang sempurna. Mel...