6th banquet : bukan lagi musuh abadi

307 52 2
                                    


Apa dia tahu apa yang berdiam di dalam hati remaja laki-laki itu?

Tentang hari-hari dimana ketika ayah memilih untuk pergi keluar daripada tinggal bersama keluarganya. Ibunya berkata bahwa ada hal penting yang harus diurus oleh ayahnya. Ayah yang pergi ketika hari libur, dna terkadang di hari-hari penting lainnya. Aneh. Bukankah seharusnya hari itu disediakan untuk bersenang-senang bersama keluarga? Tapi, ayah justru meninggalkan rumah di hari yang bahagia, meninggalkan kemurungan yang berusaha ibu pecahkan dengan keceriaan.

James tidak mengerti.

Sama sekali tidak mengerti dengan bara api yang membakar hatinya.

Di suatu hari yang lain, ketika ia duduk sendirian di ayunan, dengan pandangan kosong mengabaikan perbincangan teman-temannya, permata coklatnya menangkap seseorang di kejauhan. Berjalan di trotoar dengan menggendong seorang anak kecil seumurannya ke dadanya. Pria itu adalah ayahnya. Dan anak itu adalah seseorang yang tak ia kenal.

Kakinya berhenti berayun.

Aah.

"James kau kenapa? Wajahmu menakutkan—"

Rambut putih yang bergoyang dihembus angin itu rasanya akan terus menghantuinya. Tawa ayahnya yang familiar saat itu juga akan menghantuinya.

James menggigil.

Api dengan gejolak yang berbeda seolah membara dan membakar.

Seolah membara dan membakar.

Dan kemudian, pada akhirnya hari itu datang, ketika helaian rambut perak yang selalu menghantuinya itu berdiri tepat di depan matanya, ketika mulut James Potter terbuka tanpa sempat ia tahan—

"Jadi, kau yang dipanggil 'Atropa', hm, Malfoy?"

Adakah yang menyadari apa yang berdiam di dalam hati remaja laki-laki itu?

Kala itu iris kelabu bergulir ke sudut mata.

Siapakah yang bisa menyadarinya?

Ah, Atropa sangat mengenali sorot mata yang seperti itu. Bisa membaca perasaan si empunya dengan mudah. Karena itulah, tanpa berniat menyembunyikan sifat aslinya, ia berkata dengan nada mencela,

"mengganggu."

Sorot mata seperti itu

sebenarnya sangat mengganggu.

.

.

ATROPA MALFOY

[banquet for the bloody birdcage]

Rozen91

Harry Potter © J. K. Rowling

.

.

xxx

James Potter selama ini tak bisa mendekati, apalagi berbicara dua mata dengan Atropa Malfoy, Tuan Putri Slytherin yang oh sangat diagung-agungkan. Gadis itu punya pengikut yang tak pernah membiarkannya sendirian. Terlebih sosoknya selalu mengundang perhatian, jadi banyak orang yang langsung mendekatinya saat menangkap sosok sang gadis di mata. Tiap kali melihat hal itu, James mengerutkan hidung dan berwajah gelap. Ada perasaan aneh yang mendorongnya untuk menyingkirkan orang-orang itu dari sisi Malfoy karena—

ATROPA MALFOY (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang