🎬🎬🎬
Pagi-pagi sekali, Hyunwoo sudah menyibukkan diri. Semalam ia baru mendapat pesan dari sang manajer bila pagi ini akan ada pemotretan di Gwangju. Karena ia masih melihat Kihyun terlelap dengan nyamannya di kamar 'mereka dulu', lantas ia memilih mandi di kamar mandi luar agar suara air yang keluar dari kran tidak membuat berisik dan mengusik ketenangan Kihyun.Sudah dua hari ini Kihyun berada di apartemennya. Dan Hyunwoo sama sekali tidak ada keberanian untuk mengusirnya. Bila ada niatan sekalipun, dengan segera ia urungkan. Entah kenapa Hyunwoo tidak tega mengusir mantan suaminya itu. Dan memilih membiarkannya menetap. Hyunwoo pikir-pikir, Kihyun tidak akan lama berada di sana. Anggaplah Kihyun ingin liburan di Korea.
Sebelum masuk ke ruang pakaiannya, Hyunwoo melenggang ke dapur dan memasukkan roti ke pemanggang. Setelah itu ia pergi dan akan mengambilnya beberapa menit kemudian.
"Lima belas menit aku akan sampai. Baiklah."
Hyunwoo memutuskan panggilan dari seseorang. Beberapa saat yang lalu ia baru menyelesaikan sarapannya dan setelah meraih mantel musim dinginnya, Hyunwoo bergerak ke pintu depan.
Begitu tangannya sudah menekan gagang pintu, tiba-tiba kepalanya menoleh ke belakang.
"Apa aku perlu berpamitan dengannya?"
Seperti di tarik, akhirnya Hyunwoo mundur dan berjalan menuju kamarnya. Sampai di sana ia masih melihat tubuh Kihyun yang berbalut selimut tebal dan hanya menyisakan kepalanya. Tidak ada yang berubah dari wajah Kihyun saat terlelap. Masih terlihat polos seperti bayi. Yang dulu selalu Hyunwoo pandangi setiap pagi. Menunggunya hingga bangun. Dan mendaratkan kecupan singkat saat Kihyun melenguh kecil. Menurut Hyunwoo itu adalah saat-saat Kihyun yang paling menggemaskan.
Tapi itu dulu. Sekarang mereka bukan siapa-siapa. Meski saat ini Kihyun kembali, momen lama itu tidak akan pernah terulang lagi.
Tangan Hyunwoo hendak terulur dan sepertinya akan mengusap lembut rambut Kihyun. Namun ia segera tersadar karena bunyi alarm yang keluar melalui ponsel Kihyun. Tak mau Kihyun melihatnya, ia pun segera meninggalkan tempat.
🎬🎬🎬
"Inilah pasangan baru kitaaa," seruan sang fotografer itu menggema di studio. Dari kejauhan ia segera berjalan menghampiri Hyunwoo dan Minhyuk.
Minhyuk yang sedang bergandengan tangan dengan Hyunwoo itu seketika tersipu. Beberapa kali ia sempat ingin menyembunyikan wajahnya di balik punggung lebar Hyunwoo. Ia benar-benar canggung dan masih belum terbiasa.
"Ah, Hyung, kau membuatku malu," cicit Hyunwoo.
"Ey! Jadi kau malu bertunangan dengan Minhyuk?"
"Bukan begitu!"
Dan para staf yang mendengar itu seketika tertawa.
"Sudah-sudah, duduklah. Kita akan mulai setengah jam lagi. Model satunya belum datang. Minhyuk-ssi, tolong buat Hyunwoo betah untuk menunggu, ya?" gurau sang fotografer.
Hyunwoo mengajak Minhyuk pergi ke ruang make-up. Selama Hyunwoo di make-up, tangannya tak pernah lepas untuk menggenggam telapak Minhyuk. Sebetulnya itu membuat Minhyuk malu.
"Sepertinya kau sangat menyayangi pasanganmu ya, Hyunwoo-ssi?" tanya noona perias.
"Tentu saja," ujar Hyunwoo bangga. Dan semakin mengeratkan genggamannya.
"Ku dengar, mantan suamimu pergi ke pesta pertunanganmu."
Senyum Minhyuk tiba-tiba sirna. Ia memandang sekilas wajah Hyunwoo yang sedang di beri bedak oleh sang perias.
![](https://img.wattpad.com/cover/141118653-288-k391147.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Scenario [TAMAT]
FanfictionHyunwoo telah resmi bertunangan dengan kekasihnya. Namun tiba-tiba saja mantan suaminya datang dan kembali masuk ke dalam kehidupannya. Apa Hyunwoo tetap mempertahankan sang tunangan? Atau sang mantan suami berhasil merebut Hyunwoo kembali?