🎬🎬🎬
"Selamat pagi pemirsa. Berita pertama pagi ini datang dari..."
Kihyun menyantap serealnya sambil bersila di atas sofa ruang tv. Dengan khusyuk ia memperhatikan setiap kali pewara di tv tersebut menyampaikan informasi.
Kini wajah pewara tadi tergantikan dengan wajah sosok yang Kihyun kenal. Karena terlampau semangat, Kihyun meraih remote disisinya dan menekan tombol volume untuk meninggikan suara.
"Ya, benar. Kami akan segera menikah. Emm, mungkin tahun ini. Ka--"
Tv di hadapan Kihyun tiba-tiba mati. Kepalanya pun menoleh dan menemukan Hyunwoo yang sudah kembali meletakkan remote tv ke tempat semula.
"Kenapa di matikan, Darling? Minhyuk belum selesai bicara mengenai pernikahan kalian tadi."
Hyunwoo tidak menyahuti ucapan Kihyun, dan memilih menempati kursi di meja makan.
Lelaki manis yang semula duduk di depan tv itupun segera berpindah tempat menuju meja makan. Menaruh serealnya di meja dan menarik kursi yang berada di samping Hyunwoo.
"Jadi, kalian sudah merencanakan pernikahan kalian? Kapan? Kenapa tidak memberitahuku?" sembari berceloteh, tangan Kihyun meraih makanan yang sudah ia masak dan menaruhnya di dekat mangkuk nasi milik Hyunwoo.
"Kami belum membahas masalah itu."
Kihyun menoleh. "Lalu? Kenapa Minhyuk bicara seperti itu di media?"
"Dia bisa melakukan apa yang dia mau. Lagipula tidak ada salahnya dia bicara begitu, kan? Kami memang akan segera menikah."
Mendengar jawaban Hyunwoo, Kihyun tersenyum lebar. Kedua tangannya pun tiba-tiba saja segera menyambar pipi Hyunwoo. "Good. Itu berita yang sangat baik, Darling. Aku jadi berpikir kalau kita akan tinggal bersama. Maksudku kita bertiga. Kita bisa berbagi kamar bersama. Benar kan?"
"Kau gila?" tanya Hyunwoo masih dengan pipinya yang terhimpit oleh kedua tangan Kihyun.
Kihyun menggeleng lucu. "Tidak. Aku tidak bercanda, Darling. Memang aku tidak boleh tinggal disini? Ku rasa Minhyuk tidak keberatan aku tinggal di sini."
"Tapi tidak untuk tidur bersama!" Hyunwoo segera menepis kedua telapak Kihyun hingga membuat tangan Kihyun yang terambing ke segala arah itu menjatuhkan mangkuk serealnya tadi.
"Em! Tidak-tidak! Aku yang akan bereskan. Lanjutkan sarapanmu," sergah Kihyun saat Hyunwoo hendak berdiri dari tempatnya untuk membersihkan pecahan dari mangkuk sereal Kihyun.
Setelah beberapa saat matanya memandang Kihyun, Hyunwoo akhirnya menuruti perkataan Kihyun dan memilih melanjutkan sarapan paginya.
"Ah ya, Darling. Hyungwon mengundangmu ke Seoul Fashion Week nanti sore. Apa kau akan pergi?" tanya Kihyun masih dengan menjumputi satu per satu pecahan mangkuk keramiknya.
"Em," jawabnya singkat.
Setelah memastikan tidak ada lagi pecahan keramik tadi, Kihyun pun mulai berjalan ke dapur sembari bertanya lagi pada Hyunwoo, "Apa kita bisa pergi bersama?"
"Aku harus menjemput Minhyuk."
"Tidak apa-apa. Kita bisa pergi bersama."
"Hanya Minhyuk."
"Okay...," balas Kihyun pada akhirnya.
Masih di balik dapur, Kihyun menaruh tangan kanannya di atas wastafel. Membiarkan darah dari telunjuk kanannya menetes akibat pecahan keramik tadi. Tentu dengan senyumnya yang terus terukir. Yang ia tujukan pada Hyunwoo.

KAMU SEDANG MEMBACA
Love Scenario [TAMAT]
FanfictionHyunwoo telah resmi bertunangan dengan kekasihnya. Namun tiba-tiba saja mantan suaminya datang dan kembali masuk ke dalam kehidupannya. Apa Hyunwoo tetap mempertahankan sang tunangan? Atau sang mantan suami berhasil merebut Hyunwoo kembali?