2

2.5K 367 55
                                    

Matahari pagi menyeruak masuk melalui celah gorden yang sedikit tersingkap. Nampak seorang gadis yang tak lain adalah Suzy masih terlelap dalam tidurnya.

Tok...tok...tok...

"Suzy-ah, ireona. Mau sampai kapan kau akan tidur." teriak Eunhye. "Eyy, anak itu pintunya di kunci, biasanya kan tidak. Apa dia lupa hari ini adalah hari pentingnya atau jangan-jangan dia kabur." gumam Eunhye

"Suzy-ah, ireona. Eomma akan mengambil kunci cadangan dan menyeretmu keluar jika kau tak bangun juga saat ini." teriak Eunhye lagi.

Ceklek...

Perlahan pintu kamar berwarna merah muda itu terbuka. Menampakkan Suzy dengan tampilan khas terpaksa bangun tidur.

"Aku sudah bangun eomma." ucap Suzy dengan suara serak dan mata yang masih terpejam.

"Eyy, apanya yang sudah bangun jika matamu masih terpejam begitu. Ppali bersiaplah, mereka akan datang sebentar lagi." Eunhye kemudian berlalu dari hadapan anaknya.

Suzy berjalan keluar dari kamarnya dan berhenti di dekat tangga. Mata indahnya dapat melihat bahwa rumahnya tengah ramai dan orang-orang sangat sibuk.

Gadis itu menghela nafas, "Semoga keputusanku tidak salah."

Flashback

"Jadi kau akan mengantar pria ini pulang?, tanya Soojung.

"Eoh, mau bagaimana lagi. Jika aku tak mengantarnya bisa saja teman-teman gadungannya itu datang lagi."

"Kau perhatian sekali yah padanya." goda Jiyeon.

"Yya, aku tak perhatian. Hanya saja aku kasihan padanya dengan kondisi yang seperti ini dia berkeliaran tanpa pengawasan orang lain. Lagipula karena aku pernah bertemu dengannya sekali jadi tak ada salahnya membantu."

"Memangnya pria ini kenapa?" tanya Jiyeon.

"Entahlah, aku tak terlalu paham tentang ini, tapi garis besarnya pria ini kelainan mental yang menyebabkan dirinya bertingkah layaknya bocah."

"Araseo, jadi kau tak akan ikut kami ke club?" tanya Jiyeon.

"Heh, kalian tahu sendiri kan bagaimana orang tuaku kalau aku ke club. Tempo hari saja aku dimarahi habis-habisan karena ke club dan mabuk sedikit. Sepertinya sampai tua pun aku tak akan bisa bebas keluar masuk club seperti kalian."

"Mungkin jika kau menikah atau berpacaran dengan pria yang disukai orang tuamu, kau bisa bebas." celutuk Soojung.

"Eyy, mana bisa begitu. Jika sudah menikah yah kau harus mengurus suami, anak, dan rumah, tak bisa bebas kemana-mana." timpal Jiyeon.

"Tapi kan setelah menikah kau menjadi tanggung jawab suamimu. Jadi kau bisa bebas meski hanya sedikit." ucap Soojung santai.

Suzy terdiam sejenak mencerna kata-kata Soojung. Lalu melirik ke arah Myungsoo yang sedang menatapnya dengan mata berbinar, Suzy menggelengkan kepalanya, "maldo andwae."

"Yya Soojung, kau meracuni pikiran uri Suzy."

"Eyy, kenapa aku?, aku kan hanya berpendapat saja. Kau kan juga tahu dulu aku juga di larang ke club bahkan minum soju, tapi sejak berpacaran dengan Minhyuk oppa, orang tuaku tak lagi mengekangku karena mereka percaya Minhyuk oppa menjagaku."

"Sudahlah kalian jangan berdebat, aku harus mengantarnya sebelum orang tuanya panik. Nan ganda." ucap Suzy. "Yya kau, ppali. Ayo pulang."

Myungsoo lalu beranjak dari kursinya, lalu pamit kepada Soojung dan Jiyeon, "Nuna temannya Suzy nuna, aku pulang dulu, annyeong...Suzy nuna tunggu aku."

PERFECT (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang